• Tentang Kami
Monday, October 13, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Masjid Cut Meutia Jakarta

Dr. M. Adli Abdullah, SH, MCL by Dr. M. Adli Abdullah, SH, MCL
March 20, 2025
in Artikel
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Masjid Cut Meutia Jakarta
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: M Adli Abdullah
Dosen Universitas Syiah Kuala, Kopelma Darussalam, Banda Aceh.

Pada suatu kesempatan, saya shalat dhuhur di masjid cut Meutia, Menteng Jakarta, suasana beribadah di masjid ini terasa tenang dan nyaman walaupun bentuknya tidak seperti masjid biasa yang berkubah, tetapi seperti bentuk gedung peninggalan kolonial. Hal inilah yang menyebabkan saya ingin tahu untuk menelusuri sejarah masjid yang diberi nama Cut Meutia pahlawan nasional dari Aceh ini.

BACA JUGA

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Setelah salat, saya beristirahat di dalam masjid, maklum habis makan siang di warung samping masjid, jadi kekenyangan. Tanpa sengaja saya duduk dan beriktikaf ada seorang lelaki separuh baya, langsung saya dampingi dan memperkenal diri. Nama beliau H Herry Heriawan, rupanya beliau kepala pengurus harian Madjid Cut Meutia ini.

Sejarah masjid ini menurut pak Herry,  cukup panjang rupanya. Masjid yang berlokasi  Jl. Taman Cut Meutia No.1, Menteng, Jakarta Pusat, awalnya adalah kantor NV De Bouwpleg, kantor para arsitek Belanda. Dulunya, menurut pak Herry, bangunan ini selain dijadikan kantor para arsitek, juga pernah dijadikan kantor Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada masa Jenderal Johannes Benedictus van Heutsz (1851-1924), sebelum dibangun Istana Negara, tempat presiden RI sekarang.

Jenderal  van Heutsz ini, tidak asing dalam sejarah perang Aceh Belanda. Dia lahir pada tanggal 3 Februari 1851 di Coevorden, Belanda memimpin genocida pembunuhan  rakyat Aceh, mulai di Bateeiliek, sampai ke pedalaman dataran tinggi Gayo. Dia dikirim ke Aceh sebagai subaltern (bawahan) pada tahun 1873 dan memperoleh promosi dengan cepat. Kemudian ketika tahun 1887, memperoleh kenaikan pangkat menjadi kepala staf, dan selanjutnya tahun 1899, Van Heutsz diangkat sebagai gubernur militer dan sipil Aceh yang harus menghadapi perang Aceh (1898–1903). Atas prestasinya membantai rakyat Aceh, dia dianugerahi jabatan tertinggi di Hindia Belanda (Indonesia sekarang), Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 1904 sd 1909 menggantikan W. Rooseboom (1898–1904). Van Heutsz mati pada 10 Juli 1924 di tempat peristirahatannya di Montreux, Swiss. Salah satu monumen Van Heutsz sampai sekarang masih berada di Bateeiliek dikenal dengan Van Heutsz Bank.

Herry Heriawan dalam diskusi selanjutnya dengan penulis juga menjelasakan bahwa masjid Cut Meutia ini adalah gedung bertingkat pertama yang dibangun di daerah Menteng. Pada zaman pendudukan Jepang, gedung ini dijadikan Markas Besar Angkatan Laut. Paska kemerdekaan gedung kolonial Belanda ini dijadikan kantor Wali kota Jakarta Pusat. Pada 1966 dijadikan Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dibawah pimpinan Abdul Haris Nasution. Setelah MPRS pindah ke Gedung MPRRI-DPRRI Senayan gedung ini dijadikan rumah ibadah setelah dipindahtangankan kepada anggkatan 66 yonif Yo Sudarso. Baru pada tahun 1987dengan SK gubernur no. 5184/1987 gedung peninggalan kolonial ini, resmi menjadi masjid Cut Meutia sempena nama seorang pahlawan nasional yang dikejar kejar oleh pasukan Van Heutsz dulunya.

Baca Juga:  Memaknai Warung Kupi di Aceh

Pada 1984, Masjid Cut Meutia  dilakukan renovasi besar-besaran. Untuk memberikan kesan luas, sebagian anak tangga dipotong dan dipindahkan keluar. Selain itu arah kiblat dimiring 15 derajat ke arah kanan. Tempat imam di Masjid Cut Meutia terpisah dari tempat mimbar. Menurut Pak Herry tidak ada dalil yang menyatakan mihrab dan mimbar yang harus berdampingan. Genteng yang semula sirap diganti menjadi genting beglazur. Lantai pun dipasangi marmer. Semula Masjid Cut Meutia tidak mempunyai halaman ataupun tempat parkir. Namun atas usaha Edi Nala Praya, Wakil Gubernur DKI Jakarta (1984-1987), taman yang berada di depan Masjid Cut Meutia yang semula milik dinas pertaman, dibagi menjadi sehingga Masjid Cut Meutia pun mempunyai halaman.

Inilah sekelumit kisah masjid Cut Meutia yang berada dikawasan Menteng, Jakarta, semoga dengan penamaan Cut Meutia pada masjid ini, akan dapat mengenang kisah perjuangan Cut Meutia yang syahid ditangan pasukan marsose yang dipimpin W.J. Mosselman pada 25 Oktober 1910. Pemberian nama gedung yang pernah menjadi kantor Van Heutsz ini menjadi masjid Cut Meutia dapat menjadi renungan bagi generasi kini dan kedepan untuk tidak melupakan jasa jasa para syuhada yang telah mengorbankan dirinya, hartanya demi berjuang untuk negeri dan agamanya. Al-fatihah.[]

Tags: acehCut Meutiamasjid
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Dr. M. Adli Abdullah, SH, MCL

Dr. M. Adli Abdullah, SH, MCL

Staf Khusus Bidang Hukum Adat Menteri ATR/BPN Republik Indonesia.

Related Posts

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?
Artikel

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

by SAGOE TV
July 19, 2025
Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Artikel

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

by SAGOE TV
July 5, 2025
Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh Fakta yang Jarang Diketahui!
Artikel

Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh: Fakta yang Jarang Diketahui!

by SAGOE TV
July 3, 2025
Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh
Artikel

Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh

by SAGOE TV
July 1, 2025
Dua Dekade Damai Aceh
Artikel

Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

October 9, 2025
Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

October 11, 2025
Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

October 10, 2025
Saiful Bahri Resmi Terpilih jadi Ketua Umum KONI Aceh 2025-2029

Saiful Bahri Terpilih Jadi Ketua Umum KONI Aceh 2025-2029

October 9, 2025
Ummi Arongan Meninggal Dunia, Gubernur Aceh Mualem Sampaikan Duka Mendalam dan Kenang Jasa Besarnya

Ummi Arongan Meninggal Dunia, Gubernur Aceh Mualem Sampaikan Duka Mendalam dan Kenang Jasa Besarnya

October 7, 2025
Aceh di Persimpangan Energi dan Budaya: Cerita Tentang Martabat, Pembangunan, dan Harapan Baru

Aceh di Persimpangan Energi dan Budaya: Cerita Tentang Martabat, Pembangunan, dan Harapan Baru

October 7, 2025
Wakil Ketua DPRK Musriadi Sambut HUT PAN ke-27 dengan Aksi Sosial, Olahraga, dan Lomba Karya Ilmiah

Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Dorong Pemerintah Tuntaskan Flyover Pango Raya

October 9, 2025
Harga Tiket Persiraja vs Garudayaksa FC Resmi Dirilis, Mulai Rp30 Ribu

Pelatih Akhyar Ilyas Harap Dukungan Suporter, Persiraja Siap Tampil All Out Lawan Bekasi City

October 11, 2025
Masyarakat Aceh Kini Tak Perlu ke Luar Daerah, RSUDZA Miliki MRI 1,5 Tesla

Masyarakat Aceh Kini Tak Perlu ke Luar Daerah, RSUDZA Miliki MRI 1,5 Tesla

October 8, 2025

EDITOR'S PICK

Dosen Thammasat University Thailand Cerita Teliti Syariat Islam di Aceh

Dosen Thammasat University Thailand Cerita Teliti Syariat Islam di Aceh

August 25, 2024
Bank Aceh Catat Kinerja Positif di 2024, Raih Opini WTP

Bank Aceh Catat Kinerja Positif di 2024, Raih Opini WTP

January 24, 2025
Persiraja vs Garudayaksa FC Imbang, Gol Wahyu Rahmat Ilahi Selamatkan Laskar Rencong di Dimurthala

Persiraja vs Garudayaksa FC Imbang, Gol Wahyu Rahmat Ilahi Selamatkan Laskar Rencong di Dimurthala

October 6, 2025

Transisi Pandemi-Endemi Covid-19, Psikologis Siswa, dan Pemanfaatan Microsoft Teams

January 12, 2023
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.