• Tentang Kami
Monday, June 30, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Masjid Cut Meutia Jakarta

Dr. M. Adli Abdullah, SH, MCL by Dr. M. Adli Abdullah, SH, MCL
March 20, 2025
in Artikel
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Masjid Cut Meutia Jakarta
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: M Adli Abdullah
Dosen Universitas Syiah Kuala, Kopelma Darussalam, Banda Aceh.

Pada suatu kesempatan, saya shalat dhuhur di masjid cut Meutia, Menteng Jakarta, suasana beribadah di masjid ini terasa tenang dan nyaman walaupun bentuknya tidak seperti masjid biasa yang berkubah, tetapi seperti bentuk gedung peninggalan kolonial. Hal inilah yang menyebabkan saya ingin tahu untuk menelusuri sejarah masjid yang diberi nama Cut Meutia pahlawan nasional dari Aceh ini.

BACA JUGA

Dua Dekade Damai Aceh

Meninjau Kembali Wewenang Pemerintahan Daerah dalam Bingkai Otonomi dan Efektivitas Pelayanan Publik

Setelah salat, saya beristirahat di dalam masjid, maklum habis makan siang di warung samping masjid, jadi kekenyangan. Tanpa sengaja saya duduk dan beriktikaf ada seorang lelaki separuh baya, langsung saya dampingi dan memperkenal diri. Nama beliau H Herry Heriawan, rupanya beliau kepala pengurus harian Madjid Cut Meutia ini.

Sejarah masjid ini menurut pak Herry,  cukup panjang rupanya. Masjid yang berlokasi  Jl. Taman Cut Meutia No.1, Menteng, Jakarta Pusat, awalnya adalah kantor NV De Bouwpleg, kantor para arsitek Belanda. Dulunya, menurut pak Herry, bangunan ini selain dijadikan kantor para arsitek, juga pernah dijadikan kantor Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada masa Jenderal Johannes Benedictus van Heutsz (1851-1924), sebelum dibangun Istana Negara, tempat presiden RI sekarang.

Jenderal  van Heutsz ini, tidak asing dalam sejarah perang Aceh Belanda. Dia lahir pada tanggal 3 Februari 1851 di Coevorden, Belanda memimpin genocida pembunuhan  rakyat Aceh, mulai di Bateeiliek, sampai ke pedalaman dataran tinggi Gayo. Dia dikirim ke Aceh sebagai subaltern (bawahan) pada tahun 1873 dan memperoleh promosi dengan cepat. Kemudian ketika tahun 1887, memperoleh kenaikan pangkat menjadi kepala staf, dan selanjutnya tahun 1899, Van Heutsz diangkat sebagai gubernur militer dan sipil Aceh yang harus menghadapi perang Aceh (1898–1903). Atas prestasinya membantai rakyat Aceh, dia dianugerahi jabatan tertinggi di Hindia Belanda (Indonesia sekarang), Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 1904 sd 1909 menggantikan W. Rooseboom (1898–1904). Van Heutsz mati pada 10 Juli 1924 di tempat peristirahatannya di Montreux, Swiss. Salah satu monumen Van Heutsz sampai sekarang masih berada di Bateeiliek dikenal dengan Van Heutsz Bank.

Herry Heriawan dalam diskusi selanjutnya dengan penulis juga menjelasakan bahwa masjid Cut Meutia ini adalah gedung bertingkat pertama yang dibangun di daerah Menteng. Pada zaman pendudukan Jepang, gedung ini dijadikan Markas Besar Angkatan Laut. Paska kemerdekaan gedung kolonial Belanda ini dijadikan kantor Wali kota Jakarta Pusat. Pada 1966 dijadikan Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dibawah pimpinan Abdul Haris Nasution. Setelah MPRS pindah ke Gedung MPRRI-DPRRI Senayan gedung ini dijadikan rumah ibadah setelah dipindahtangankan kepada anggkatan 66 yonif Yo Sudarso. Baru pada tahun 1987dengan SK gubernur no. 5184/1987 gedung peninggalan kolonial ini, resmi menjadi masjid Cut Meutia sempena nama seorang pahlawan nasional yang dikejar kejar oleh pasukan Van Heutsz dulunya.

Baca Juga:  Mengembalikan Masa Depan Migas Aceh: Dari Petro Dolar ke Petro Dirham

Pada 1984, Masjid Cut Meutia  dilakukan renovasi besar-besaran. Untuk memberikan kesan luas, sebagian anak tangga dipotong dan dipindahkan keluar. Selain itu arah kiblat dimiring 15 derajat ke arah kanan. Tempat imam di Masjid Cut Meutia terpisah dari tempat mimbar. Menurut Pak Herry tidak ada dalil yang menyatakan mihrab dan mimbar yang harus berdampingan. Genteng yang semula sirap diganti menjadi genting beglazur. Lantai pun dipasangi marmer. Semula Masjid Cut Meutia tidak mempunyai halaman ataupun tempat parkir. Namun atas usaha Edi Nala Praya, Wakil Gubernur DKI Jakarta (1984-1987), taman yang berada di depan Masjid Cut Meutia yang semula milik dinas pertaman, dibagi menjadi sehingga Masjid Cut Meutia pun mempunyai halaman.

Inilah sekelumit kisah masjid Cut Meutia yang berada dikawasan Menteng, Jakarta, semoga dengan penamaan Cut Meutia pada masjid ini, akan dapat mengenang kisah perjuangan Cut Meutia yang syahid ditangan pasukan marsose yang dipimpin W.J. Mosselman pada 25 Oktober 1910. Pemberian nama gedung yang pernah menjadi kantor Van Heutsz ini menjadi masjid Cut Meutia dapat menjadi renungan bagi generasi kini dan kedepan untuk tidak melupakan jasa jasa para syuhada yang telah mengorbankan dirinya, hartanya demi berjuang untuk negeri dan agamanya. Al-fatihah.[]

Tags: acehCut Meutiamasjid
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Dr. M. Adli Abdullah, SH, MCL

Dr. M. Adli Abdullah, SH, MCL

Staf Khusus Bidang Hukum Adat Menteri ATR/BPN Republik Indonesia.

Related Posts

Dua Dekade Damai Aceh
Artikel

Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Meninjau Kembali Wewenang Pemerintahan Daerah dalam Bingkai Otonomi dan Efektivitas Pelayanan Publik
Artikel

Meninjau Kembali Wewenang Pemerintahan Daerah dalam Bingkai Otonomi dan Efektivitas Pelayanan Publik

by SAGOE TV
June 3, 2025
Rukok Linto Hari Tanpa Tembakau Sedunia
Artikel

Rukok Linto

by SAGOE TV
May 31, 2025
Sepi dan Terisolasi, Tantangan Psikososial Mendesak Bagi Lansia
Artikel

Sepi dan Terisolasi, Tantangan Psikososial Mendesak bagi Lansia

by SAGOE TV
May 30, 2025
Orang Tua Membaca Nyaring Bersama Anak, Untuk Apa
Artikel

Orang Tua Membaca Nyaring Bersama Anak, Untuk Apa?

by SAGOE TV
May 26, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

June 28, 2025
Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

June 25, 2025
Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

June 27, 2025
Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

June 26, 2025
Rubrik Seni Sagoe TV

Rubrik Seni Sagoe TV

June 26, 2025
5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

June 24, 2025
Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

June 26, 2025
Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

June 23, 2025
Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

June 29, 2025

EDITOR'S PICK

Kekerasan Perempuan dan Anak di Aceh Meningkat, MaTA Dorong Reformasi Kebijakan dan Anggaran

Kekerasan Perempuan dan Anak di Aceh Meningkat, MaTA Dorong Reformasi Kebijakan dan Anggaran

June 21, 2025
Pj Bupati Aceh Besar Bersilaturahmi dengan Bupati Terpilih Muharram Idris

Pj Bupati Aceh Besar Bersilaturahmi dengan Bupati Terpilih Muharram Idris

February 7, 2025
Langkah Maju Revisi UUPA, DPR Aceh Serahkan Draf Final ke Badan Keahlian DPR RI

Langkah Maju Revisi UUPA, DPR Aceh Serahkan Draf Final ke Badan Keahlian DPR RI

May 23, 2025
Haili Yoga dan Muchsin Hasan Dilantik sebagai Bupati-Wakil Bupati Aceh Tengah

Haili Yoga dan Muchsin Hasan Dilantik sebagai Bupati-Wakil Bupati Aceh Tengah

February 18, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.