• Tentang Kami
Tuesday, October 28, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Web 3.0, Blockchain dan Guru Kita?

SAGOE TV by SAGOE TV
January 19, 2022
in Artikel
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Web 3.0, Blockchain dan Guru Kita?
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Irwandi Zakaria.
Guru di Kabupaten Pidie dan Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Pidie.

Gelombang ketiga dunia internet menghadirkan beberapa hal yang sangat luar biasa. Ditandai dengan hadirnya Augmented Reality 3D, Artificially Intelligent (kecerdasan buatan) dan Blockchain. Ketiga hal ini mempengaruhi pola hidup manusia masa akan datang dalam berbagai aspeknya, termasuk pendidikan.

Topik yang sering dibicarakan salah satunya adalah hadirnya dunia metaverse yang kini diinisasi oleh banyak perusahaan besar, mulai dari Facebook yang merubah nama jadai Meta, Microsoft, IBM dan Apple. Lalu bagaimana dengan kesiapan sekolah kita? Dimulai  dari sarana pra sarana, pendidik, materi ajar atau kurikulum, aspek pengelolaan dan lainnya? Dalam tulisan singkat ini saya hanya berfokus pada pendidik atau guru, apa saja yang harus disiapkan di gelombang web 3.0 dan Blockchain yang semakin menggila ini?

BACA JUGA

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Berbeda dengan web 1.0 yang hanya satu arah produk kontennya, pada web 2.0 yang ditandai dengan adanya kesempatan pada user memproduksi konten tersendiri, seperti di akun media social Twitter, Facebook sampai Tiktok. Pada web 3.0 adanya unsur desentralisasi data (data yang tidak terpusat) atau bersifat peer to peer dengan teknologi Blockchain itulah intinya. Artinya user bukan hanya memproduksi konten, mereka juga memiliki kemerdekaan dalam data diri yang tidak dipegang oleh suatu pihak, pemilik perusaahan. Dan sifat interaksi yang terekam bersifat “kekal”, tidak bisa diubah karena diiikat antar block dan penerapan kriptografi yang canggih.

Adapun pendidik atau guru  dalam permendikbud nomor nomo 15 tahun 2018 disebutkan sebagai seorang tenaga profesioanal yang bertugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi proses pembelajaran dan melatih serta membimbing peserta didik. Ini adalah tugas utama atau pokok seorang pendidik atu guru di sekolah di seluruh Indonesia. Dengan masa atau waktu minimal 24 jam sampai dengan 40 jam per minggu atau 37,7 jam efektif.

Baca Juga:  Salah Baca Langkah Cina, Visi Global 2021 Runtuh

Dari aturan di atas muncullah sejumlah kegiatan yang harus disiapkan atau dilakukan oleh guru. Mulai dari membuat RPP yang terbaru sesuai dengan Surat Edaran Permendikbud No 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan RPP.

Dalam Menyusun RPP guru mememerlukan sejumlah persiapan untuk menentukan materi sesuai KD, Waktu penyampaian, Metode yang tepat, media dan evaluasi. Di sinilah tantangan sebenarnya dari guru. Bagaimana menyiapkan RPP yang sesuai dengan kebutuhan web 3.0 yang sedang berada dihadapan kita?

Merdeka belajar yang dicanangkan oleh Mendikbud sebenarnya sebuah kawah candra dimuka bagi kebebasan berkepresi para guru. Menggunakan fleksibelitas yang diberikan oleh Mendikbud mulai dari Menyusun RPP yang sangat sederhana adalah jawaban bagi tumbuhnya anak-anak kreatif di masa datang. Namun sayangnya, ada informasi bahwa saat akreditasi oleh pengawas yang menjadi assesor sebagai perpanjangan tangan dari Badan Akreditasi Nasional (BAN), RPP satu lembar ini tidak diakui. Kita belum menemukan landasan apa yang membuat mereka tidak menerima dan harus upload RPP model lama. Artinya Permendikbud  yang dikeluarkan oleh Menteri mungkin batal?

Kembali kepada soal Guru masa kini, adalah orang yang  berhadapan dengan anak-anak yang hidup di era erupsi informasi atau kelebihan infomasi yang luar biasa. Guru tidak bisa membayangkan anak-anak tidak paham dengan apa yang diajarkan di kelas. Karena anak-anak sudah memiliki kesempatan dan kemampuan mengakses materi yang akan diajarkan oleh guru dengan beragam gadgetnya. Mereka Sudah bisa kesempatan yang lebih cepat untuk menangkap informasi yang akan disampaiakan guru.

Anak-anak generasi z sekarang bukanlah generasi yang pasif, bisa duduk mendengarkan guru memberi penjelasan. Mereka orang-orang yang terbiasa hidup interaktif, setiap hari dengan orang-orang yang beragam dan perubahan yang cepat. Maka penggunaan media dan memberi kesempatan mereka begerak di kelas lebih leluasa akan memyebabkan pembelajaran lebih berhasil. Dibandingkan dengan memberi ceramah atau menuliskan materi untuk dicatat oleh mereka.

Baca Juga:  Yayasan IDH Temui Wagub Aceh, Bahas Sinergi untuk Pembangunan Berbasis Lingkungan

Era Blockchain.
Hasil lainnya dari kemajuan teknologi internet adalah hadirnya teknlogi Blockchain. Kita tidak dapat menolak bahwa kehadiran teknologi ini akan memperngaruhi kehidupan kita di sekolah dengan segala komponennya. Blockchain akan menjadi bagian dari kehidupan kita di masa mendatang.

Menurut https://accurate.id/ Blockchain adalah serangkaian catatan data yang dikelola oleh suatu kelompok komputer yang di dalamnya tidak dimiliki oleh satu entitas apapun. Berbagai blok data ini diamankan dan juga diikat satu sama lain dengan menggunakan prinsip kriptografi.

Penggunaannya sangat penting di dunia pendidikan mulai dari absensi siswa, dosen, nilai dan e-sertifikat yang tidak bisa dirubah. Karena dia terdiri dari sejumlah blok yang saling berkaitan dan diikat oleh sejumlah kode kripto yang cukup panjang untuk bisa dipecahkan. Di sana juga tidak ada sentral yang akan mengontrol data satu pihak seperti penggunaan internet selama ini, misal di Facebook, Twitter dan medsos lainnya, yang dengan gampang mereka bisa mengakses data setiap user. Di dunia Blockcahain semua hal ini tidak ada terjadi, karena dibentengi oleh kriptograpi komputer yang super komplek untuk dipecahkan.

Di samping hal positif yang ada di atas dunia web 3.0 dan blockchain menghadirkan dunia kehidupan yang serba virtual di mana sejumlah game play to earn (bermain sambil dapat uang) kini menjadi bagian dari kehidupan siswa. Istilah jual beli chip yang popular di Aceh beberapa waktu lalu adalah contoh sederhana yang akan menjadi gelombang besar harus di hadapi pada guru, orang tuag serta pegiat pendidikan lainnya.

Hadirnya era blockchain harus dijadikan kesempatan untuk memperbaiki kualitas hidup manusia mendatang. Dengan penerapannya yang benar di dunia pendidikan. Dan guru adalah orang yang bisa menjadi salah satu inisiator untuk menggerakkkan hal tersebut. Menunggu regulasi yang akan dikeluarkan pemerintah sepertinya akan lama. Sudah biasa bahwa birokrasi di manapun di dunia selalu berjalan lamban dan jauh dari harapan.[]

Baca Juga:  Hotel, Kapitalisme dan Spiritualitas
Tags: acehIkatan Guru Indonesia (IGI)IndonesiaIrwandi ZakariaPendidikan Karakter
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?
Artikel

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

by SAGOE TV
July 19, 2025
Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Artikel

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

by SAGOE TV
July 5, 2025
Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh Fakta yang Jarang Diketahui!
Artikel

Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh: Fakta yang Jarang Diketahui!

by SAGOE TV
July 3, 2025
Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh
Artikel

Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh

by SAGOE TV
July 1, 2025
Dua Dekade Damai Aceh
Artikel

Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Ini Bakal Calon Rektor USK Periode 2026-2031

Ini Bakal Calon Rektor USK Periode 2026-2031

October 22, 2025
Kabar Duka: Dr Syamsulrizal, Dekan FKIP dan Bakal Calon Rektor USK, Meninggal Dunia

Kabar Duka: Dr Syamsulrizal, Dekan FKIP dan Bakal Calon Rektor USK, Meninggal Dunia

October 26, 2025
Batu Giok Raksasa 5.000 Ton Ditemukan di Beutong, Nagan Raya

Batu Giok Raksasa 5.000 Ton Ditemukan di Beutong, Nagan Raya

October 26, 2025
Inovasi ASN Aceh Hendra Saputra Raih Sertifikat HAKI atas Alat VIB-H Berbasis AI

Inovasi ASN Aceh Hendra Saputra Raih Sertifikat HAKI atas Alat VIB-H Berbasis AI

October 26, 2025
Simeulue Bersiap Jadi Kekuatan Ekonomi Kelas Dunia, Perlu Bandara Kargo untuk Dorong Ekonomi Maritim dan Pariwisata

Simeulue Bersiap Jadi Kekuatan Ekonomi Kelas Dunia, Perlu Bandara Kargo untuk Dorong Ekonomi Maritim dan Pariwisata

October 22, 2025
Kisah Prof Juwaini, Anak Nelayan Asal Bireuen yang Kini Jadi Guru Besar Filsafat Islam Klasik UIN Ar-Raniry

Kisah Prof Juwaini, Anak Nelayan Asal Bireuen yang Kini Jadi Guru Besar Filsafat Islam Klasik UIN Ar-Raniry

October 26, 2025
Dodaidi yang Kian Sunyi: Mencari Suara Ibu di Tengah Tidur Anak Zaman Kini

Aceh Negerinya Seribu Satu Warung Kopi

October 22, 2025
Rp2,6 Triliun Dana Bank Aceh Syariah: Simpanan Aman atau Peluang Terlewatkan?

Menjemput Investasi Aceh: Dari Narasi Potensi ke Realitas Ekonomi Baru

October 27, 2025
Teuku Hamid Azwar, Pahlawan Tanpa Mengharap Dikenal

Teuku Hamid Azwar, Pahlawan Tanpa Mengharap Dikenal

March 15, 2025

EDITOR'S PICK

UIN Ar-Raniry Kukuhkan 6 Guru Besar, Prof Kamaruzzaman hingga Prof Saiful Akmal

UIN Ar-Raniry Kukuhkan 6 Guru Besar, Prof KBA hingga Prof Saiful Akmal

October 15, 2024
Kepala Kanwil Bea dan Cukai Aceh, Safuadi, ST., M.Sc., Ph.D.

Optimalisasi Dana Otonomi Khusus Aceh untuk Penguatan Infrastruktur dan Ekspor (Bagian Akhir)

March 6, 2025
Ketua PWI Aceh Puji Sikap Tegas Pj Bupati Pidie Jaya atas Insiden Pemukulan Wartawan

Ketua PWI Aceh Puji Sikap Tegas Pj Bupati Pidie Jaya atas Insiden Pemukulan Wartawan

January 27, 2025
Sepeda Lipat dan Berkebun Bunga saat Pandemi? Kalau Aku sih Yess!!!

Kompleksitas Sistem Bank Syariah bagi Penerima Bansos

March 24, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.