SAGOETV – Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar turut mendoakan kesembuhan Paus Fransiskus yang tengah dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, Italia.
“Pada pertemuan ini, mari sama-sama kita mendoakan Paus Fransiskus yang sedang dirawat di RS Gemelli di Roma. Semoga Paus Fransiskus cepat sembuh,” kata Menag Nasaruddin Umar dalam Peace Forum bersama Laskar Prabowo 08, dikutip dari keterangannya, Selasa (25/2/2025).
“Beliau merupakan sahabat kemanusiaan yang luar biasa. Beliau yang telah mengabdikan dirinya untuk umat, mewakafkan dirinya untuk kemanusiaan,” sambung Menag.
Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli sejak 14 Februari. Dokter mengatakan kondisinya sangat kritis mengingat usia dan penyakit paru-paru yang dia derita sejak lama.
Kini kondisinya sudah sedikit membaik. Dokter mengatakan, sejak Sabtu (22/2) Paus Fransiskus tidak lagi mengalami krisis pernapasan. Paus Fransiskus tetap mendapat tambahan oksigen dengan aliran dan konsentrasi oksigen yang sedikit dikurangi.
Doa bagi Paus Fransiskus disampaikan Menag Nasaruddin Umar dalam Peace Forum yang dihadiri tokoh berbagai lintas iman di Masjid Istiqlal sebagai rumah besar umat Indonesia.
“Ini seperti Masjidnya Nabi, yang mana Masjid saat itu digunakan untuk rumah besar kemanusiaan. Jika masjid digunakan untuk meeting kemanusiaan seperti ini, itu sangat bagus,” kata Nasaruddin.
Kembangkan Kurikulum Cinta
Menag Nasaruddin juga menyampaikan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) sedang mengembangkan kurikulum cinta. Kurikulum cinta ini mengajarkan, jangan sampai syiar agama disampaikan dengan menyampaikan kebencian kepada orang lain. Orang boleh berbeda agama, tapi tetap saling mencintai.
“Siapapun anak cucu Adam, wajib saling mencintai, itulah ukhwah Basyariyah. Lalu, kita juga dipersatukan oleh NKRI. Inilah Ukhwah Wathaniyah (persaudaraan sebangsa). Kita juga sebagai manusia yang sama-sama pernah dijajah, itu dinamakan ukhwah Insaniyah,” jelasnya.
Dengan kurikulum cinta, diharapkan akan tumbuh generasi penerus bangsa yang damai dan rukun. Semua masyarakat sama-sama hadir dan tidak saling mengganggu, hidup saling toleran yang didalamnya ada rasa cinta.
“Mari kita hidupkan saling cinta satu sama lain, agar tidak ada jarak di antara kita. Semua agama tidak boleh mengajarkan kebencian dan menekankan perbedaan, akan tapi lebih menekankan perjumpaan antar agama itu,” ajaknya.
“Kebenaran universal itu tidak bisa dipilah-pilah. Dan siapa yang ingin berbicara kedamaian, datanglah ke istiqlal. Istiqlal artinya merdeka,” ujar Menag. []