SAGOETV | NAGAN RAYA – Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Nagan Raya sejak Ahad (2/32025) sore, telah menyebabkan sejumlah sungai meluap. Akibatnya, ratusan rumah warga terendam banjir, serta akses jalan utama lumpuh total.
Salah satu wilayah yang terdampak cukup parah adalah Desa Alue Bata, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya. Di daerah ini, ketinggian air yang menggenangi rumah warga diperkirakan mencapai dua meter. Selain rumah-rumah warga, fasilitas umum seperti sekolah juga ikut terendam, mengakibatkan kegiatan belajar mengajar terganggu.
Tidak hanya merendam permukiman, banjir ini juga mengakibatkan kerusakan pada badan jalan lintas provinsi Meulaboh-Tapaktuan, sehingga kendaraan tidak dapat melintas. Akibat kondisi tersebut, kemacetan panjang pun terjadi di beberapa titik. Ratusan pengendara, baik yang menggunakan sepeda motor maupun mobil, terpaksa bermalam di lokasi sejak dini hari tadi karena tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Di Kecamatan Tadu Raya sendiri, tercatat sebanyak tujuh desa yang dilanda banjir, menyebabkan ratusan rumah warga terdampak. Selain itu, beberapa infrastruktur publik seperti jembatan dan fasilitas kesehatan juga mengalami kerusakan akibat terjangan air yang cukup deras. Warga yang terdampak mulai mengungsi ke lokasi yang lebih aman, baik ke rumah keluarga maupun ke posko darurat yang telah disiapkan pemerintah setempat.
Salah seorang warga terdampak, Mustaqin, menyampaikan harapannya agar pihak terkait segera turun tangan melihat langsung kondisi di lapangan. Ia mengungkapkan bahwa rumahnya hampir roboh akibat derasnya arus banjir yang menerjang permukiman mereka. “Kami sangat berharap ada bantuan segera, terutama bagi warga yang rumahnya sudah hampir ambruk karena diterjang air,” ujarnya, Senin (3/3/2025).
Sementara itu, pihak kepolisian telah berada di lokasi sejak dini hari untuk membantu proses evakuasi warga yang masih terjebak di dalam rumah. Kapolsek Tadu Raya, IPTU Azhar, mengatakan bahwa timnya telah bekerja keras memastikan keselamatan warga dan membantu mereka yang membutuhkan pertolongan.
“Kami mengimbau warga agar tetap waspada dan segera mengungsi jika air semakin naik. Petugas kepolisian, bersama dengan tim SAR dan relawan lainnya, siap membantu evakuasi,” ujar IPTU Azhar.
Banjir yang terjadi kali ini bukan hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, tetapi juga karena kondisi drainase yang buruk serta berkurangnya daya tampung sungai akibat sedimentasi. Beberapa warga setempat menyebutkan bahwa sungai di sekitar permukiman mereka tidak lagi mampu menampung air dalam jumlah besar, sehingga saat hujan turun deras, air dengan cepat meluap ke permukiman.
Selain dampak langsung terhadap masyarakat, banjir ini juga menyebabkan gangguan ekonomi bagi warga setempat. Banyak pedagang kecil yang kehilangan barang dagangan mereka karena terendam banjir. Petani dan peternak juga mengalami kerugian akibat lahan pertanian yang terendam serta hewan ternak yang hanyut terbawa arus air.
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya telah mengerahkan tim tanggap darurat untuk meninjau lokasi dan memberikan bantuan awal bagi korban banjir. Bantuan berupa makanan siap saji, air bersih, serta selimut telah mulai didistribusikan ke beberapa titik pengungsian. Namun, jumlah bantuan yang tersedia masih sangat terbatas dan belum mencukupi kebutuhan semua korban.
Penanganan Dampak Banjir
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya, Irfanda Rinaldi, mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk mempercepat penanganan banjir. “Kami sedang berupaya mendistribusikan bantuan secepat mungkin, terutama bagi warga yang masih bertahan di rumah mereka yang terdampak banjir. Selain itu, kami juga memantau perkembangan cuaca karena ada potensi hujan deras susulan,” jelas Irfanda, Selasa (4/3/2025).
Selain bantuan dari pemerintah daerah, berbagai organisasi sosial dan relawan juga telah bergerak untuk membantu korban banjir. Beberapa organisasi kemanusiaan telah mendirikan dapur umum guna menyediakan makanan bagi warga yang mengungsi. Para relawan juga membantu proses evakuasi serta distribusi logistik di lokasi terdampak.
Meskipun upaya penanganan sudah dilakukan, warga masih mengkhawatirkan kemungkinan banjir susulan, mengingat cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. BMKG Aceh mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan deras dan angin kencang yang masih berpeluang terjadi di wilayah Nagan Raya dan sekitarnya. Oleh karena itu, warga diimbau untuk tetap waspada dan segera mencari tempat yang lebih aman jika terjadi peningkatan debit air sungai.
Dalam situasi seperti ini, kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan, relawan, serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan keselamatan semua pihak. Bantuan lebih lanjut masih sangat diperlukan, baik dalam bentuk logistik, obat-obatan, maupun tenaga sukarela untuk membantu evakuasi dan pemulihan pasca-banjir.
Bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan, dapat menghubungi posko bencana yang telah didirikan oleh BPBD Nagan Raya. Selain itu, informasi lebih lanjut mengenai perkembangan situasi banjir dapat diperoleh melalui kanal resmi pemerintah daerah serta media sosial BPBD Nagan Raya.
Hingga berita ini diturunkan, air masih menggenangi beberapa wilayah, dan tim evakuasi terus berusaha mengevakuasi warga yang masih terjebak. Kita semua berharap agar banjir ini segera surut dan warga dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala. [MM]