• Tentang Kami
Saturday, August 23, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Benteng Gunung Biram, Saksi Sejarah Perjuangan Aceh yang Terlupakan

Mustafa Marwidin by Mustafa Marwidin
March 26, 2025
in Podcast
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Benteng Gunung Biram, Saksi Sejarah Perjuangan Aceh yang Terlupakan
Share on FacebookShare on Twitter

SAGOETV | ACEH BESAR – Benteng Gunung Biram, yang terletak di Kemukiman Lamtamot, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, merupakan salah satu situs bersejarah yang memiliki peran penting dalam perjuangan rakyat Aceh melawan penjajahan Belanda. Selain berfungsi sebagai benteng pertahanan, tempat ini juga pernah dijadikan pusat pendidikan serta persinggahan bagi jamaah haji yang melintasi jalur Pidie dan Aceh Utara menuju Aceh Besar.

Sejarah panjang Benteng Gunung Biram menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan perjuangan Aceh. Salah satu tokoh yang turut mengulas sejarah benteng ini adalah Cucu Tanoh Abee, T. Abulis Samarkhan, yang menyoroti asal-usul penamaan Lembah Seulawah dan peran penting benteng dalam sejarah Aceh, sebagaimana ditayangkan dalam Podcast Sagoetv, Senin (24/3/2025)

BACA JUGA

Perkembangan AI Picu Tantangan Sosial dan Pentingnya Literasi Digital

Seratus Triliun Dana Otsus Aceh Belum Optimal, Perlu Exit Strategy Jangka Panjang

Nama Gunung Biram diyakini berasal dari kata Biram Satani, yang merujuk pada seekor gajah yang pernah dikendarai oleh Sultan Sayid Mukamil, salah satu penguasa Kesultanan Aceh pada masa lampau. Setelah wafatnya sang sultan, gajah tersebut menghilang. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, ketika beliau kembali dari pertempuran melawan Portugis di Semenanjung Melayu, gajah tersebut ditemukan kembali di sebuah benteng di atas bukit yang kemudian dikenal sebagai Gunung Biram.

Pada masa Perang Sabil, Benteng Gunung Biram menjadi saksi penobatan Tengku Syik di Tiro sebagai panglima tertinggi perjuangan Aceh. Benteng ini juga menjadi benteng pertahanan terakhir bagi para mujahidin dalam menghadapi serangan pasukan kolonial Belanda. Selain itu, tempat ini difungsikan sebagai pusat strategi perjuangan, tempat berkumpulnya para ulama, raja, dan uleebalang Aceh dalam mempertahankan kedaulatan kerajaan.

Baca Juga:  Istri Wakil Gubernur Aceh Temui PP HIMPAUDI di Jakarta, Bahas Kesetaraan Guru PAUD

Di kawasan benteng ini terdapat Masjid Tuha Gunung Biram, yang pada masanya menjadi pusat pendidikan Islam serta tempat persinggahan bagi jamaah haji. Tak jauh dari lokasi masjid, terdapat makam seorang ulama besar yang dikenal sebagai Tengku Syik di Biram atau Abu Ikue Gunung Biram, yang memiliki nama asli Syekh Musa Al-Kautsar. Berdasarkan cerita masyarakat, ulama ini diyakini berasal dari Timur Tengah atau Turki, meskipun asal-usulnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Nama Lembah Seulawah dipercaya berasal dari kebiasaan para musafir yang melintasi daerah ini. Para pelintas dari Pidie dan Aceh Utara yang menuju Aceh Besar sering melantunkan selawat dan zikir, terutama saat melakukan perjalanan pada malam hari. Suara selawat yang menggema di lembah ini kemudian menginspirasi masyarakat setempat untuk menamai daerah tersebut dengan sebutan Lembah Selawat, yang lama-kelamaan berubah menjadi Lembah Seulawah.

Saat ini, kondisi Benteng Gunung Biram semakin memprihatinkan akibat minimnya perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Jika tidak segera dilakukan upaya pemugaran dan konservasi, situs sejarah ini berisiko hilang akibat faktor alam dan waktu. Oleh karena itu, diperlukan langkah konkret dari pemerintah, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten, untuk melestarikan salah satu peninggalan berharga dalam sejarah perjuangan Aceh ini.

Pelestarian Benteng Gunung Biram tidak hanya bertujuan menjaga warisan sejarah, tetapi juga berpotensi menjadi destinasi wisata edukatif yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perjuangan bangsa. Dengan perhatian yang lebih serius dan upaya pemugaran yang tepat, diharapkan Benteng Gunung Biram dapat terus menjadi saksi bisu kegigihan rakyat Aceh dalam mempertahankan tanah air dari penjajahan. []

Tags: acehAceh BesarBentengGunungperjuangansejarah
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Mustafa Marwidin

Mustafa Marwidin

Sarjana Komunikasi UIN Ar-Raniry dan Jurnalis sagoetv.com

Related Posts

Perkembangan AI Picu Tantangan Sosial dan Pentingnya Literasi Digital
Podcast

Perkembangan AI Picu Tantangan Sosial dan Pentingnya Literasi Digital

by Mustafa Marwidin
July 19, 2025
Seratus Triliun Dana Otsus Aceh Belum Optimal, Perlu Exit Strategy Jangka Panjang
Podcast

Seratus Triliun Dana Otsus Aceh Belum Optimal, Perlu Exit Strategy Jangka Panjang

by Mustafa Marwidin
July 16, 2025
Rahasia Sukses dan Gagalnya Proyek Migas Arun Dibongkar
Podcast

Rahasia Sukses dan Gagalnya Proyek Migas Arun Dibongkar

by Mustafa Marwidin
July 8, 2025
Beatboxer Aceh Tembus 17 Besar Dunia, Komunitas ABC Siap Harumkan Nama Indonesia
Podcast

Beatboxer Aceh Tembus 17 Besar Dunia, Komunitas ABC Siap Harumkan Nama Indonesia

by Mustafa Marwidin
July 5, 2025
Potensi Migas Aceh Masih 9 Miliar Barrel, Samalanga Masuk Lokasi Strategis
Podcast

Potensi Migas Aceh Masih 9 Miliar Barrel, Samalanga Masuk Lokasi Strategis

by Mustafa Marwidin
July 2, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Kedudukan Ulama dalam Sistem Pemerintahan di Aceh

Kedudukan Ulama dalam Sistem Pemerintahan di Aceh

August 20, 2025
Semarak Pawai Budaya HUT RI di Banda Aceh, Warna-Warni Busana Adat Pukau Ribuan Warga

Semarak Pawai Budaya HUT RI di Banda Aceh, Warna-Warni Busana Adat Pukau Ribuan Warga

August 18, 2025
Teuku Hamid Azwar, Pahlawan Tanpa Mengharap Dikenal

Teuku Hamid Azwar, Pahlawan Tanpa Mengharap Dikenal

March 15, 2025
80 Nazir di Aceh Besar Terima Sertifikat Tanah Wakaf

80 Nazir di Aceh Besar Terima Sertifikat Tanah Wakaf

August 20, 2025
Prof Humam Hamid Paparkan 10 Pelajaran Penting dari Perjalanan Damai Aceh

Prof Humam Hamid Paparkan 10 Pelajaran Penting dari Perjalanan Damai Aceh

August 21, 2025
Jusuf Kalla Terima Penghargaan UIN Ar-Raniry Atas Jasa Besar dalam Perdamaian Aceh

Jusuf Kalla Terima Penghargaan UIN Ar-Raniry Atas Jasa Besar dalam Perdamaian Aceh

August 18, 2025
Singapura Tawarkan Teknologi Pengolahan Limbah ke Aceh, Ini Kata Wali Nanggroe

Singapura Tawarkan Teknologi Pengolahan Limbah ke Aceh, Ini Kata Wali Nanggroe

August 22, 2025
Pangdam IM Pimpin Sertijab, Letkol Inf Faisal Resmi Jabat Dandeninteldam IM

Pangdam IM Pimpin Sertijab, Letkol Inf Faisal Resmi Jabat Dandeninteldam IM

June 30, 2025
Di Antara Mesin dan Jiwa Menyiapkan Fondasi Kreatif di Era AI

Di Antara Mesin dan Jiwa: Menyiapkan Fondasi Kreatif di Era AI

August 16, 2025

EDITOR'S PICK

Biaya Hidup di Malaysia dan Australia

Biaya Hidup di Malaysia dan Australia

March 15, 2025
Istri Mualem Berbagi Kebahagiaan Ramadhan Bersama Anak Yatim di Yayasan Halimoen Al Asyi

Istri Mualem Berbagi Kebahagiaan Ramadhan Bersama Anak Yatim di Halimoen Al Asyi

March 14, 2025
Gubernur Aceh Resmi Terbitkan Instruksi Shalat Berjamaah dan Gerakan Wakaf

Mualem Ajak Masyarakat Aceh Shalat Id di Masjid Raya Baiturrahman

March 30, 2025
Yusril Dukung Daud Beureu’eh Jadi Pahlawan Nasional: Pejuang RI Sejati

Yusril Dukung Daud Beureu’eh Jadi Pahlawan Nasional: Pejuang RI Sejati

July 12, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.