SAGOETV | BANDA ACEH – Illiza Sa’aduddin Djamal dan Afdhal Khalilullah akan resmi menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh periode 2025-2030 setelah dilantik pada Rabu, 12 Februari 2025. Prosesi pelantikan dijadwalkan berlangsung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh pada siang hari, setelah pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih, Muzakir Manaf dan Fadhlullah, pada pagi harinya.
Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah, mengonfirmasi percepatan jadwal pelantikan kepala daerah di Aceh dibandingkan dengan pelantikan serentak secara nasional. “Warga Kota Banda Aceh sekalian, kami mendapat informasi dari Kementerian Dalam Negeri bahwa pelantikan kepala daerah di Aceh akan lebih cepat dibandingkan dengan jadwal nasional,” kata Irwansyah, Senin (10/2/2025).
Menurutnya, pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh akan berlangsung pada Rabu pagi, diikuti pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh pada siang harinya. “InsyaAllah, setelah pelantikan gubernur, kita langsung menggelar pelantikan wali kota di Gedung DPRK Banda Aceh,” ujarnya.
Saat ini, DPRK Banda Aceh bersama pemerintah dan wali kota terpilih masih membahas mekanisme dan teknis pelantikan yang akan berlangsung dalam dua hari ke depan. “Kami akan terus memberikan informasi terbaru kepada warga Banda Aceh,” kata Irwansyah.
Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, Daniel Abdul Wahab, memastikan prosesi pelantikan akan berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yakni berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA). “Pelantikan akan dilakukan di Gedung DPRK Banda Aceh dengan saksi dari Mahkamah Syar’iyah, sesuai regulasi yang telah ditetapkan,” kata Daniel.
Ia menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu surat resmi terkait mekanisme pelantikan dari pemerintah pusat. “Kami akan segera menggelar gladi resik untuk memastikan pelaksanaan berjalan lancar,” ujar Daniel.
Perjalanan Menuju Kursi Wali Kota
Illiza Sa’aduddin Djamal bukan sosok baru dalam pemerintahan Banda Aceh. Ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Banda Aceh periode 2014-2017 setelah sebelumnya menjadi Wakil Wali Kota mendampingi Mawardy Nurdin. Kembali maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah 2024, Illiza berhasil meraih suara mayoritas dan siap kembali memimpin ibu kota Provinsi Aceh.
Afdhal Khalilullah, pasangan Illiza dalam pemerintahan kali ini, dikenal sebagai tokoh muda dengan latar belakang yang kuat dalam organisasi kepemudaan dan sosial. Kombinasi keduanya diharapkan membawa energi baru bagi pembangunan Banda Aceh dalam lima tahun ke depan.
Pelantikan ini menjadi awal dari kepemimpinan baru yang akan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari peningkatan ekonomi pascapandemi, penguatan sektor wisata halal, hingga percepatan digitalisasi layanan publik. Dengan pengalaman Illiza dalam pemerintahan dan semangat baru yang dibawa Afdhal, masyarakat Banda Aceh berharap mereka dapat membawa perubahan positif bagi kota ini.
Sejumlah program unggulan yang diusung dalam kampanye mereka meliputi peningkatan infrastruktur, penguatan ekonomi berbasis syariah, serta optimalisasi sektor pendidikan dan kesehatan. Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya menjaga identitas Banda Aceh sebagai kota Islami yang modern dan inklusif.
“Pembangunan Banda Aceh ke depan harus tetap berlandaskan pada prinsip-prinsip syariat Islam yang rahmatan lil alamin, sejalan dengan semangat modernisasi dan kemajuan teknologi,” ujar Illiza dalam salah satu kesempatan kampanye beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Afdhal menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun kota yang lebih maju. “Kita akan mengutamakan keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan, dengan transparansi dan akuntabilitas sebagai prioritas utama,” ujarnya.
Pelantikan Illiza dan Afdhal juga mencerminkan dinamika politik Banda Aceh yang semakin matang. Kontestasi pemilihan wali kota tahun 2024 berlangsung ketat, dengan partisipasi pemilih yang cukup tinggi. Keberhasilan pasangan ini meraih kepercayaan publik menunjukkan bahwa warga Banda Aceh menginginkan kesinambungan kepemimpinan yang memiliki rekam jejak jelas dalam pembangunan kota.
Sejumlah tokoh masyarakat menilai bahwa kepemimpinan Illiza dan Afdhal harus segera menunjukkan gebrakan dalam 100 hari pertama. “Masyarakat Banda Aceh membutuhkan kepastian mengenai program-program prioritas yang akan dijalankan. Tantangan ekonomi dan sosial yang ada saat ini harus segera diatasi dengan kebijakan yang konkret,” ujar Tgk Abdul Azis, Tokoh warga Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman Banda Aceh.
Dengan resmi dilantiknya Illiza Sa’aduddin Djamal dan Afdhal Khalilullah sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh masa jabatan 2025-2030, babak baru dalam kepemimpinan daerah ini dimulai. Publik menantikan bagaimana mereka akan merealisasikan janji kampanye dan membawa Banda Aceh menuju masa depan yang lebih maju dan kolaboratif. [CEM]