SAGOETV | BANDA ACEH – Dalam detak kehidupan yang tak henti berputar, ada sosok yang meletakkan pijakan pertama di tanah yang sederhana, namun mampu menembus langit tinggi dengan semangat yang membara. Dialah Kak Lili, seorang perempuan asal Aceh yang lahir dari keluarga pedagang, di mana pasar adalah tempatnya belajar mengenal dunia.
Kak Lili bernama lengkap Fadliana Surya, seorang pengusaha wanita yang penuh semangat dan visi, memulai perjalanan bisnisnya dengan tekad yang kuat untuk menghadirkan produk kecantikan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen wanita Indonesia. Di tengah persaingan industri kecantikan yang semakin ketat, Fadliana melihat peluang untuk menciptakan sebuah brand yang tidak hanya menawarkan kualitas, tetapi juga solusi bagi wanita yang ingin tampil cantik dengan produk yang aman dan efektif.
Untuk berbagi pengalamannya lebih lanjut, Fadliana sering berbicara di berbagai podcast dan seminar bisnis, di mana ia menceritakan bagaimana ia memulai dan mengembangkan bisnisnya hingga mencapai kesuksesan. Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengundang Maula Nikma, seorang praktisi digital marketing yang berperan penting dalam membantu strategi pemasaran digital Defa Beauty Skincare.
Sejak kecil, ia sudah terbiasa dengan aroma bumbu dagangan, riuhnya transaksi, dan perasaan hangat saat melihat orang tuanya pulang membawa hasil jerih payah. Dari sanalah ia mulai menanamkan benih-benih semangat berwirausaha dalam dirinya, suatu semangat yang akan tumbuh menjadi pohon besar, menebarkan buah yang memberi manfaat bagi banyak orang.
Kehidupan Kak Lili tak pernah mulus. Sebagai seorang perempuan muda di sebuah negeri yang tradisi dan norma sering kali menjadi pagar yang membatasi, ia harus berjuang lebih keras untuk mewujudkan impian-impian yang besar. Perjalanan pertamanya dimulai dari menjual pembalut dengan sistem MLM, usaha kecil yang sering dipandang sebelah mata oleh banyak orang.
Namun, ia tidak gentar. Justru, ia melihat peluang di tengah keraguan, dan dari usaha kecil itu, ia mampu meraih sesuatu yang besar: dana untuk memberangkatkan ibunya umrah — sebuah pencapaian yang membuktikan bahwa dari langkah kecil, kita bisa meraih yang luar biasa.
Lambat laun, Kak Lili menyadari bahwa dunia kecantikan adalah panggilan hatinya. Di tengah kesehariannya yang penuh rutinitas sebagai pekerja kantoran, ia mulai merintis Deva Beauty — sebuah brand kecantikan yang akan menorehkan namanya di tengah gemerlap industri ini. Bagi Kak Lili, Deva Beauty bukan hanya soal produk kecantikan, melainkan sebuah misi untuk membawa kecantikan lokal yang berkualitas tinggi ke permukaan, sebuah karya yang membanggakan dari tanah kelahirannya, Aceh.
Setiap produk yang lahir dari tangan Kak Lili adalah hasil dari ketekunan dan kerja keras yang tak terlihat, terutama dalam pengembangan cushion Deva Beauty yang dirancang dengan standar kualitas tinggi, mengandung SPF, pelembap, dan anti-aging, yang tidak hanya memberi perlindungan, tetapi juga mempercantik kulit secara alami. Bagi Kak Lili, keindahan sejati terletak pada kesederhanaan yang menyatu dengan alam, dan Deva Beauty adalah perwujudan dari filosofi itu — “makeup no makeup,” sebuah kecantikan yang tidak ditutupi, tetapi dibiarkan bersinar alami.
Namun, setiap langkah besar tak lepas dari tantangan. Seperti halnya setiap wirausaha lainnya, Kak Lili juga menghadapi berbagai kesulitan, mulai dari memilih bahan baku yang tepat hingga memilih maklon yang dapat dipercaya untuk menghasilkan produk berkualitas. Maklum, di Aceh, fasilitas produksi yang memadai untuk skala besar masih terbatas. Tapi, Kak Lili tidak menyerah. Di balik setiap rintangan, ia menemukan peluang untuk berkembang, untuk belajar, dan untuk terus berinovasi.
Dunia digital menjadi kunci bagi Kak Lili untuk memperkenalkan Deva Beauty kepada pasar yang lebih luas. Dengan kecakapan dalam mempromosikan produk melalui media sosial, ia berhasil menciptakan hubungan yang lebih personal dengan konsumen, yang tak sekadar membeli produk, tetapi juga menjadi bagian dari perjalanan sosial Deva Beauty. Melalui promosi yang mengajak konsumen berpartisipasi dalam gerakan sosial, seperti donasi untuk Palestina, Kak Lili mengajarkan bahwa bisnis tidak hanya tentang keuntungan, tetapi juga tentang memberi dampak positif bagi sesama.
Kisah Kak Lili adalah cerita tentang perjalanan panjang seorang perempuan yang dengan sabar membangun mimpi dari dasar, merajut setiap benang usaha dengan ketekunan, dan menjadikannya karya yang bisa dinikmati oleh banyak orang. Dari pembalut MLM yang dianggap remeh hingga Deva Beauty yang kini menjelma menjadi simbol kecantikan lokal yang berkualitas tinggi, perjalanan Kak Lili mengajarkan kita bahwa keberhasilan bukanlah soal seberapa cepat kita sampai, tetapi seberapa besar hati kita untuk terus berjuang, meskipun dunia kadang tampak penuh rintangan.
Kini, Deva Beauty terus tumbuh, bukan hanya di Aceh, tetapi juga menatap pasar nasional dengan penuh harapan. Bagi Kak Lili, perjalanan ini baru saja dimulai. Dan seperti filosofi kecantikan yang ia usung, Deva Beauty akan terus hadir dengan kecantikan yang tak hanya tampak dari luar, tetapi juga bersinar dari dalam, menginspirasi banyak jiwa untuk berani bermimpi, berani berjuang, dan berani menunjukkan dunia bahwa kecantikan sejati datang dari usaha yang penuh ketulusan dan keberanian. [ce/c]