• Tentang Kami
Saturday, October 25, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Memaknai Syedara

Sulaiman Tripa by Sulaiman Tripa
March 20, 2025
in Artikel
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Grak ngon Gidham
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Sulaiman Tripa.
Dosen Universitas Syiah Kuala, Kopelma Darussalam, Banda Aceh.

Meusyedara, secara sederhana bisa diartikan sebagai usaha (untuk) bersaudara. Di Aceh, tali persaudaraan semacam ini disambung dengan berbagai penyambung. Ada yang secara geneologis, pun tidak kurang secara teritorial. Orang-orang yang meusyedara, biasanya semakin dekat dengan meuseuraya. Meuseuraya ini dekat dengan meuripee.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia-Aceh yang disusun Hasan Basry, maksud meuripee dan meuseuraya hakikatnya hampir sama. Keduanya ingin mengurangi beban kebutuhan orang-orang dalam suatu lingkungan. Ketika ada keinginan untuk melaksanakan hajat dalam satu keluarga, semua anggota urun (urunan). Bukan sesuatu yang berat menyediakan seekor sapi untuk kebutuhan demikian, ketika semua anggota di dalamnya turut serta. Proses inilah yang bergeser dari satu anggota ke anggota lain.

BACA JUGA

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Dalam konteks kegiatan yang membutuhkan tenaga, mereka juga saling menyumbang satu sama lain. Pekerjaan berat orang yang satu, akan dibantu oleh sesama. Ketika ini berpindah, maka orang yang pernah dibantu, akan turut membantu. Begitulah selalu prosesnya berputar. Tidak masalah jika hal itu dilakukan dengan perasaan bahagia. Perasaan ini muncul ketika tidak ada proses hitung-hitung. Kerja di tempat kita sedikit lebih ringan dan di tempat orang agak sedikit berat, merupakan hal-hal yang tidak dihitung. Kalkulasi untung-rugi, berat-ringan, tidak tampak.

Dalam wujud yang lain, dengan tanpa proses perlu pergantian, dinamakan dengan meuseuraya. Dalam Kamus di atas disebutkan, kata meuseuraya ini diungkapkan dengan banyak sekali makna, mulai dari bahu-membahu, ikut serta, gotong royong, mengerahkan orang, cara kolektif, koperatif, serentak, rombong (an), dan sanding. Semua kata-kata itu bermakna (meu)seuraya.

Umumnya pekerjaan yang dilakukan milik umat, atau terkait dengan kepentingan orang banyak. Kepentingan ini antara lain ditentukan oleh bagaimana perasaan sesama itu masih melekat. Cara paling mudah untuk membuktikan adalah seberapa orang merasa harus ikut serta ketika ada masalah muncul dalam kehidupan mereka. pekerjaan bersama yang dilakukan juga bermaksud memudahkan kehidupan mereka sendiri.

Baca Juga:  Golkar Dukung Bustami-Tu Sop

Membersihkan kampung semacam saluran air, membangun bangunan publik, dan sebagainya. Bahkan untuk melunasi utang orang yang sudah meninggalkan pun, akan dilakukan dengan pola ini. Di kampung-kampung biasanya ada orang yang secara geneologis tinggal sebatang kara. Orang yang demikian meninggalkan dari orang lain. Ketika ia meninggal, maka orang-orang kampung akan melunasi utangnya –kecuali jika tempat orang berutang itu memaafkan.

Zaman yang semakin miskin nilai bersama, akan mempertanyakan saling bersanding semacam ini. Dengan semakin mengentalnya sikap individual, orang sudah merasa bisa memenuhi berbagai kebutuhan dirinya tanpa perlu bantuan orang lain. Bahkan ketika ada orang yang musibah di samping rumah pun, sudah tidak merasa ada kebutuhan untuk mengunjunginya.

Padahal dalam nilai bersama, ketika pada kondisi ini, orang tidak melakukan aktivitas apapun sebelum di rumah musibah diselesaikan secara bersama.

Begitulah, lalu dalam dunia yang miskin nilai ini, orang-orang sudah tidak bisa mengenal satu sama lain secara mendalam. Antar orang kampung bahkan sudah tidak mampu mengenali sesama mereka. Malah ada kesan selama ini, orang baru saling mengenal tetangganya ketika ada masalah. Waktu semuanya diselesaikan, para orang tua menjelaskan posisi mereka yang bermasalah itu. Bukan hanya dengan saudara dekat teritorial, bahkan dengan saudara dekat geneologis pun, orang-orang sudah banyak berhijab.

 

Tags: acehbersaudaramemaknaisyedara
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa adalah analis sosial legal dan kebudayaan. Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala.

Related Posts

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?
Artikel

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

by SAGOE TV
July 19, 2025
Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Artikel

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

by SAGOE TV
July 5, 2025
Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh Fakta yang Jarang Diketahui!
Artikel

Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh: Fakta yang Jarang Diketahui!

by SAGOE TV
July 3, 2025
Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh
Artikel

Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh

by SAGOE TV
July 1, 2025
Dua Dekade Damai Aceh
Artikel

Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Ini Bakal Calon Rektor USK Periode 2026-2031

Ini Bakal Calon Rektor USK Periode 2026-2031

October 22, 2025
Dodaidi yang Kian Sunyi: Mencari Suara Ibu di Tengah Tidur Anak Zaman Kini

Aceh Negerinya Seribu Satu Warung Kopi

October 22, 2025
Simeulue Bersiap Jadi Kekuatan Ekonomi Kelas Dunia, Perlu Bandara Kargo untuk Dorong Ekonomi Maritim dan Pariwisata

Simeulue Bersiap Jadi Kekuatan Ekonomi Kelas Dunia, Perlu Bandara Kargo untuk Dorong Ekonomi Maritim dan Pariwisata

October 22, 2025
Batu Giok Raksasa 5.000 Ton Ditemukan di Beutong, Nagan Raya

Batu Giok Raksasa 5.000 Ton Ditemukan di Beutong, Nagan Raya

October 24, 2025
Daftar 21 Pemain Persiraja untuk Lawan Persikad Depok: Tim Tetap Solid Meski Alami Insiden Penerbangan

Daftar 21 Pemain Persiraja untuk Lawan Persikad Depok: Tim Tetap Solid Meski Alami Insiden Penerbangan

October 18, 2025
Kisah Prof Juwaini, Anak Nelayan Asal Bireuen yang Kini Jadi Guru Besar Filsafat Islam Klasik UIN Ar-Raniry

Kisah Prof Juwaini, Anak Nelayan Asal Bireuen yang Kini Jadi Guru Besar Filsafat Islam Klasik UIN Ar-Raniry

October 23, 2025
Membaca Ulang Arah Pendidikan Tinggi di Aceh

Harmoni Sebagai Jalan Pulang Aceh

October 22, 2025
Wali Nanggroe dan Mendagri Bahas Penguatan Lembaga Kekhususan Aceh dan Mahkamah Syar’iyah

Wali Nanggroe dan Mendagri Bahas Penguatan Lembaga Kekhususan Aceh dan Mahkamah Syar’iyah

October 18, 2025
Meutya Hafid: 60 Juta Penduduk Indonesia Belum Terkoneksi Internet, Pemerintah Akselerasi Konektivitas Desa

Meutya Hafid: 60 Juta Penduduk Indonesia Belum Terkoneksi Internet, Pemerintah Akselerasi Konektivitas Desa

October 24, 2025

EDITOR'S PICK

Dongeng Kampus dan Kampus Merdeka Nadiem

Aceh dan ISIS, Berkongsi Imajinasi Politik?

March 15, 2025
Yayasan IDH Temui Wagub Aceh, Bahas Sinergi untuk Pembangunan Berbasis Lingkungan

Yayasan IDH Temui Wagub Aceh, Bahas Sinergi untuk Pembangunan Berbasis Lingkungan

May 14, 2025
Persiraja vs PSPS Pekanbaru: Miftahul Hamdi Ajak Suporter Penuhi SHB

Tiket Laga Persiraja vs Dejan FC Dijual Online Mulai Nanti Malam

December 28, 2024
Mualem Hadiri Haul ke-4 Abu Usman, Siap Bantu Pembangunan Masjid Seribu Tiang

Mualem Hadiri Haul ke-4 Abu Usman, Siap Bantu Pembangunan Masjid Seribu Tiang

April 17, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.