Jakarta: Persoalan Stunting kembali menjadi buah bibir di masyarakat Indonesia belakangan ini. Merebaknya kembali kasus stunting dibarengi dengan kenaikan presentasenya di 6 Provinsi yang tersebar diseluruh Indonesia tahun 2022. Membuat seluruh pihak khususnya organisasi yang berkecimpung dalam pemberdayaan perempuan harus segera menghadirkan solusi representatif untuk kembali menekan angka stunting tersebut.
Ditengah merebaknya masalah stunting tersebut, Nasyiatul Aisyiyah DKI Jakarta menyelenggarakan Musyawarah Wilayah untuk menyampaikan dan menyatakan kesiapannya dalam menjawab permasalahan stunting saat ini.
Musyawarah Wilayah tersebut diselenggarakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan-Uhamka mulai 19-20 Agustus 2023 dihadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, Dr. Akhmad H. Abubakar, M.M.; Perwakilan dari Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Subekti; Perwakilan dari Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DKI Jakarta, Hj Syamsidar Siregar, S.IP; serta perwakilan dari para organisasi ortonom (ortom) dilingkungan Muhammadiyah.
“Nasyiah sendiri akan memberikan sumbangsih dalam pembangunan nasional melalui program Keluarga Tangguh, dukungan terhadap Zero Stunting, dan program-program lainnya.”- jelas Dwi Setyowati, Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah
Selaras dengan hal tersebut, perwakilan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah juga menekankan bahwa kehadiran Nasyiah hakikatnya adalah wadah pembinaan keterampilan sosial dan pengetahuan agama pada para perempuan .
Sehingga perempuan pada masa itu tidak hanya bergantung pada laki-laki, tetapi memiliki peran yang setara dalam lingkungan masyarakat.
“Nasyiatul Aisyiyah hadir sebagai promotor pergerakan perempuan yang pada masa awal berdirinya para tahun 1931 hanya sebagai pelengkap kaum laki-laki. Nasiyah memberikan keagamaan, keterampilan, keorganisasian, dan kehidupan pada anak perempuan”-Ujar Subekti.
Dengan kesadaran tersebut, para kader Nasiyah melalui kegiatan musyawarah ini akan menyokong penuh dukungan terhadap kampanye penurunan angka stunting pada anak melalui berbagai program kegiatan, seperti: Keluarga Tangguh, Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiyatul Aisyiyah (PASHMINA), Parenting Class, dan lainnya.
Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiah sendiri tentu mengharapkan peran aktif dari para kader dan seluruh elemen masyarakat untuk turut aktif dalam upaya penurunan angka stunting ini. Agar Indonesia emas 2025 nanti akan disemarakkan oleh para generasi penerus yang sehat lahir, batin dan memiliki kualitas kesehatan yang memenuhi standar.