• Tentang Kami
Thursday, May 15, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Pemulihan Pasca-Konflik dan Potensi Merdeka di Benak Orang Aceh

Mustafa Marwidin by Mustafa Marwidin
April 25, 2025
in News
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Pemulihan Pasca-Konflik dan Potensi Merdeka di Benak Orang Aceh
Share on FacebookShare on Twitter

SAGOETV | BANDA ACEH – Jubir Muzakir Manaf dan Fadhlullah, Teuku Kamaruzzaman mengungkapkan pandangannya tentang pemulihan Aceh pasca-konflik dan tsunami. Ia menyoroti kurangnya perhatian terhadap mantan kombatan, pentingnya komunikasi antara pemerintah Aceh dan pusat, serta tantangan pengelolaan sumber daya alam.

Dalam Podcast dipandu oleh CEO acehkini.id dan CEO Sagoetv, Adi Warsidi, serta Mukhlisuddin Ilyas, ditayangkan pada Jumat, 25 April 2025, Teuku Kamaruzzaman atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ampon Man, membahas berbagai isu penting terkait Aceh pasca-konflik dan tsunami. Termasuk potensi kemerdekaan yang masih ada dalam benak sebagian orang Aceh, meskipun peluang tersebut telah tertutup.

Ampon Man menjelaskan bahwa orang-orang di Jakarta, baik masyarakat maupun pejabat, sering kali tidak memiliki waktu untuk mendengarkan potensi yang ada di Aceh. Meskipun begitu, potensi untuk merdeka selalu ada dalam benak sebagian kalangan. Aspirasi tersebut, yang sering kali berbentuk simbol bintang bulan, tetap menjadi perhatian, meskipun tidak selalu mendapatkan respon yang diharapkan.

BACA JUGA

Yayasan IDH Temui Wagub Aceh, Bahas Sinergi untuk Pembangunan Berbasis Lingkungan

Muslim Armas, Diaspora Aceh Pemilik Delapan Perusahaan Nasional dan Ketua Umum TIM

“Ketika kita datang menghadap Presiden atau Menteri, atau ada orang lain yang menghadap, aspirasi tersebut tetap menjadi perhatian,” kata Ampon Man. Namun, ia juga menekankan bahwa meskipun ada perhatian terhadap aspirasi tersebut, tidak selalu mendapatkan respons yang memadai dari pemerintah pusat.

Terkait dengan pengalaman pribadi selama masa konflik, Ampon Man mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyimpan dendam meskipun mengalami kekerasan dan perlakuan buruk dari pihak aparat. “Saya menganggap itu sebagai ujian dari Allah,” ujarnya, yang menunjukkan betapa besar keteguhan hatinya. Ia juga menilai bahwa karakter masyarakat Aceh yang sangat religius dan ikhlas dalam menerima ujian hidup membuat mereka bisa bangkit dengan cepat meskipun mengalami trauma besar.

Baca Juga:  Pembangunan Rumah Susun Kejati Aceh Dimulai

Namun, Ampon Man menggarisbawahi bahwa penanganan terhadap trauma akibat konflik masih sangat minim. Ia menuturkan bahwa meskipun setelah tsunami ada bantuan internasional yang besar, untuk para mantan kombatan Aceh tidak ada program pemulihan yang memadai. “Setelah perdamaian, perhatian terhadap pemulihan mantan kombatan sangat minim,” ujar Ampon Man, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap generasi muda yang terlibat dalam konflik tersebut.

Dalam hal ini, Ampon Man berharap agar pemerintah pusat memberikan perhatian lebih terhadap pemulihan para mantan kombatan dan tidak hanya mengandalkan program yang bersifat sementara. Ia juga mencatat bahwa meskipun Indonesia telah memasuki era perdamaian, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait dengan integrasi mantan kombatan ke dalam masyarakat.

Selanjutnya, Ampon Man berbicara tentang potensi kemerdekaan yang masih ada dalam benak sebagian orang Aceh. Ia mengingatkan bahwa meskipun isu tersebut tidak lagi mendapat dukungan internasional, potensi tersebut tetap ada. Ia menambahkan, “Pertama, yang tidak mengizinkan Aceh merdeka adalah Allah. Kedua, dunia internasional juga tidak mendukung hal itu.”

Ampon Man juga mencatat bahwa masalah-masalah yang masih ada, seperti ketimpangan dalam pengelolaan sumber daya alam, terutama migas, dan kemiskinan yang melanda Aceh, tidak dapat diselesaikan hanya oleh pemerintah daerah. “Ini adalah masalah yang harus ditangani bersama, oleh pemerintah pusat dan daerah,” katanya.

Dalam diskusi ini, Ampon Man menyebutkan bahwa komunikasi yang baik antara pemerintah Aceh dan pemerintah pusat sangat penting. Ia mengungkapkan bahwa hubungan yang lebih intensif harus dibangun untuk memperjuangkan hak-hak Aceh agar lebih banyak sinergi antara kebijakan daerah dan pusat. Media sosial, menurutnya, memiliki peran penting dalam memberikan kritik yang membangun, yang harus diterima dengan baik oleh pemerintah.

Baca Juga:  Pj Gubernur Aceh Ajak Orang Tua Lindungi dan Penuhi Hak Anak

Ampon Man juga berharap masyarakat Aceh bijak dalam menggunakan media sosial dan memberikan kritik yang konstruktif untuk memperbaiki situasi daerah. Selain itu, ia menekankan pentingnya kesempatan bagi mantan kombatan untuk berkontribusi dalam membangun Aceh, melalui prestasi yang dapat dirasakan oleh masyarakat.

“Setelah perdamaian, kita harus segera bergerak untuk mengatasi dampak panjang dari konflik,” tutupnya. []

 

ShareTweetPinSendShare
Seedbacklink
Mustafa Marwidin

Mustafa Marwidin

Sarjana Komunikasi UIN Ar-Raniry dan Jurnalis sagoetv.com

Related Posts

Yayasan IDH Temui Wagub Aceh, Bahas Sinergi untuk Pembangunan Berbasis Lingkungan
News

Yayasan IDH Temui Wagub Aceh, Bahas Sinergi untuk Pembangunan Berbasis Lingkungan

by SAGOE TV
May 14, 2025
Muslim Armas, Diaspora Aceh Pemilik Delapan Perusahaan Nasional dan Ketua Umum TIM
News

Muslim Armas, Diaspora Aceh Pemilik Delapan Perusahaan Nasional dan Ketua Umum TIM

by Mustafa Marwidin
May 14, 2025
Gubernur Muzakir Manaf Tiba Kembali di Aceh
News

Gubernur Muzakir Manaf Tiba Kembali di Aceh

by SAGOE TV
May 14, 2025
Wakil Gubernur Aceh Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Tangani Inflasi dan Percepat Digitalisasi Daerah
News

Wakil Gubernur Aceh Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Tangani Inflasi dan Percepat Digitalisasi Daerah

by SAGOE TV
May 14, 2025
Jemaah Haji Aceh Akan Dapat Living Cost Masing-masing 750 Riyal Saudi
News

Jemaah Haji Aceh Akan Dapat Living Cost Masing-masing 750 Riyal Saudi

by SAGOE TV
May 14, 2025
Load More

POPULAR NEWS

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

February 21, 2025
Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

March 31, 2025
UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

April 18, 2025
Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

April 18, 2025
Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

February 21, 2025

EDITOR'S PICK

70 Persen Peserta Layak ke Ajang MTQ Aceh di Pidie Jaya 2025

70 Persen Peserta Layak ke Ajang MTQ Aceh di Pidie Jaya 2025

January 24, 2025
Pj Bupati Bupati Kabupaten Simeulue, Teuku Reza Fahlevi, S.E., M.M, didampingi Rektor Unimal, Prof. Dr. Ir Herman Fithra, ASEAN Eng. Foto: For Sagoe

Pj Bupati Simeulue Komit Bantu Unimal

August 10, 2024
Pelaku Penganiayaan Jurnalis di Pidie Jaya Divonis 10 Bulan Penjara

Pelaku Penganiayaan Jurnalis di Pidie Jaya Divonis 10 Bulan Penjara

April 17, 2025
Arsip dan Sejarah

Arsip dan Sejarah

March 20, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.