SAGOETV | TAKENGON – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. Azhari, MSi, membuka sekaligus menutup kegiatan Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja (RKA-SK) Tahun Anggaran 2026 di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Sabang. Acara yang diselenggarakan di Grand Renggali Hotel, Kabupaten Aceh Tengah, pada 24–26 Januari 2025 ini, dihadiri oleh berbagai pihak terkait.
Azhari dalam sambutannya menekankan bahwa penyusunan program kerja harus sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo dan RPJMN Menteri Agama. “Rencana kerja yang kita susun harus beririsan dengan prioritas pembangunan nasional, mengedepankan harmoni antaragama, budaya, dan lingkungan, serta memperkuat moderasi beragama,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah, H. Wahdi MS, MA, beserta jajarannya, serta Kepala Kementerian Agama Kota Sabang, H. Samsul Bahri, S.Ag, dan jajaran, serta peserta rakor yang terdiri dari Kasubbag TU, Kepala Seksi, Penyelenggara Zakat Wakaf, Kepala Madrasah, Pengawas Madrasah, Tim Perencana, Pelaksana Kepegawaian, dan lainnya.
Mengutip pernyataan Menteri Agama, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, Azhari menegaskan bahwa menjaga harmoni antaragama, budaya, dan lingkungan adalah misi utama Kementerian Agama. Hal ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, toleran, dan berkelanjutan. “Penguatan moderasi beragama harus menjadi dasar dalam setiap kebijakan yang kita ambil,” tambahnya.
Azhari juga mengungkapkan beberapa program unggulan yang sudah dan tengah dijalankan Kemenag Aceh, antara lain adalah Bimbingan Pranikah, setiap calon pengantin diwajibkan mengikuti bimbingan pranikah untuk menekan angka perceraian. Program ini sejalan dengan upaya optimalisasi Badan Penasehat, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) oleh Menteri Agama.
Kedua, Ketahanan Pangan melalui Wakaf Produktif, program ini mengoptimalkan pemanfaatan tanah wakaf untuk kegiatan produktif, seperti penanaman pohon yang sesuai dengan jenis tanah tersebut.
Ketiga, Penguatan Moderasi Beragama, menanamkan nilai-nilai toleransi untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis dan damai.
Azhari menambahkan, “Semakin harmonis umat dengan agamanya, semakin harmonis pula kehidupan bermasyarakat. Program-program seperti ini diharapkan menjadi motor penggerak dalam membangun masyarakat yang sejahtera dan berintegritas.”
Di akhir sambutannya, Azhari mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama memastikan bahwa program-program ini memberikan manfaat nyata dan dapat menjadi solusi bagi tantangan keumatan dan kebangsaan.
“Kita harus bersama-sama memastikan bahwa program ini memberikan manfaat nyata dan menjadi bagian dari solusi untuk tantangan keumatan dan kebangsaan,” tutup Azhari. [cc/*]