“Seni sebagai Ruang Pulang”
Dengan penuh rasa syukur dan semangat pembaruan, kami memperkenalkan “Rubrik Seni” dalam kanal SagoeTV.com—sebuah ruang istimewa yang kami hadirkan sebagai medium bersama untuk menyelami kembali makna terdalam dari seni dalam kehidupan masyarakat Aceh dan Nusantara secara luas.
Bagi kami, seni bukan sekadar ekspresi atau tontonan. Ia adalah napas budaya yang menyimpan memori, membentuk karakter, dan menjadi bagian dari cara kita memahami dunia. Di tanah Aceh, seni telah lama menjadi sarana menjaga martabat, menyembuhkan luka sejarah, menguatkan solidaritas, dan merawat hubungan manusia dengan alam. Melalui rubrik ini, kami ingin merawat semangat itu.
Rubrik ini tidak hanya dimaksudkan sebagai galeri narasi seni, tetapi sebagai ruang pulang—tempat setiap orang, dari beragam latar, bisa merasa terlibat, berdaya, dan diwakili. Kami ingin menyajikan tulisan-tulisan yang reflektif, kritis, inspiratif, dan berakar: menghubungkan pengalaman lokal dengan perspektif global, tradisi dengan pembaruan, rasa dengan nalar.
Untuk itu, kami dengan bangga mempercayakan kepengasuhan rubrik ini kepada Dr. Ari Palawi, seorang etnomusikolog, peneliti lintas budaya, dan dosen di Universitas Syiah Kuala, yang telah menekuni khazanah seni Aceh selama lebih dari dua dekade. Beliau dikenal luas melalui karya-karyanya dalam dokumentasi musik pasca-konflik dan bencana, pengembangan metode terapi budaya, serta peran aktifnya dalam forum seni dan pendidikan di tingkat nasional maupun internasional. Rekam jejak beliau sebagai pemikir dan praktisi seni membuatnya sangat layak menjadi kurator dan penjaga mutu dari setiap tulisan yang hadir dalam rubrik ini.
Rubrik Seni SagoeTV.com terbuka untuk siapa saja
Kami mengundang para seniman, guru, pelajar, akademisi, pegiat komunitas, maupun masyarakat umum yang mencintai seni untuk ikut menulis dan berkontribusi. Setiap naskah yang masuk akan dikurasi langsung oleh Teungku Ari, untuk memastikan tulisan-tulisan yang terbit memberi makna, kualitas, dan manfaat nyata bagi pembaca.
Sebagai pembuka, edisi perdana rubrik ini menghadirkan tulisan bertema musik sebagai sarana penyembuhan kolektif. Tulisan ini menguraikan bagaimana suara, gerak, dan ritme berperan bukan hanya sebagai hiburan, tapi juga sebagai jalan pulang menuju kemanusiaan yang lebih utuh—sebuah pelajaran berharga bagi kita semua, terutama dalam masyarakat yang pernah mengalami luka sejarah.
Akhirnya, kami percaya bahwa seni tidak pernah benar-benar jauh dari kehidupan kita. Ia hanya menunggu untuk dipanggil pulang, dihidupi kembali, dan dijadikan bagian dari narasi bersama.
Selamat membaca, menulis, dan merayakan.
Rubrik ini adalah milik kita bersama—dan seni, sebagaimana hidup, akan selalu menemukan jalannya pulang.
Salam hormat,
Redaksi Sagoe TV