• Tentang Kami
Sunday, September 28, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Bubur Pedas Khas Aceh Tamiang

SAGOE TV by SAGOE TV
March 24, 2025
in Literasi
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Bubur Pedas Khas Aceh Tamiang
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Ratna Dewi
Penulis adalah Mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah, IAIN Langsa, Aceh.

Kabupaten Aceh Tamiang adalah salah satu Kabupaten di provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur dan terletak di perbatasan Aceh-Sumatera Utara.

BACA JUGA

Diskusi Sastra: Novel Paya Nie Tampilkan Ketangguhan Perempuan Aceh di Masa Konflik

17 Penulis Rekam Refleksi 20 Tahun Damai Aceh Dalam Buku, Diluncurkan Malam Ini

Aceh Tamiang merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki banyak ragam kuliner atau makanan, salah satu menjadi makanan khas Aceh Tamiang yaitu Bubur pedas. Kata “Pedas” merupakan perumpamaan suku melayu yang mempunyai makna beragam sayuran dan rempah yang terdapat dalam bubur tersebut, sejenak mendengar nama nya mungkin kita akan berpikir bahwa bubur ini benar-benar pedas, padahal tidak yang seperti kita pikirkan, rasa pedas itu sendiri berasal dari lada yang telah di sangrai, namun rasa pedasnya pun tidak berlebihan hanya meninggalkan sedikit rasa pedas saja dilidah. Walaupun sesama suku melayu seperti suku melayu Langkat, Tanjung Pura dan Medan tapi tingkat kepedasan bubur ini berbeda-beda sesuai dengan budaya dan bahan campuran masing-masing daerah.

Bubur pedas merupakan salah satu makanan tradisional khas Aceh Tamiang yang begitu melekat dikalangan masyarakat khususnya suku melayu dan sudah menjadi bagian dari sejarah kebudayaan di Aceh Tamiang. Bubur ini sering kita jumpai saat menyambut bulan suci Ramadhan namun, sekarang bubur pedas ini bisa kita jumpai di acara-acara resmi di Kabupaten Aceh Tamiang, seperti pernikahan, sunatan dan lain-lain.

Bubur pedas juga menjadi menu favorit warga sekitar oleh karena itu bubur pedas ini selalu dijual pedagang sebagai takjil di bulan suci Ramadhan setiap tahunnya. Selain dikenal enak dan nikmat bubur pedas juga menjadi salah satu bubur yang sangat menyehatkan karena kaya dengan rempah dan sayuran, meskipun tampilannya tidak menarik namun rasanya sangat berasa dan juga banyak manfaatnya. Sekarang bubur pedas ini begitu cukup tenar ditengah masyarakat saat menyambut bulan suci Ramadhan untuk takjil  saat berbuka puasa.

Baca Juga:  159 Lulusan PPG UIN Ar-Raniry Dikukuhkan Jadi Guru Profesional

Hingga pelaku usaha yang menjual bubur pedas ini tengah menjamur di berbagai lokasi di daerah Aceh Tamiang. Karena tingginya permintaan bubur pedas dipasaran menjadi peluang untuk usaha.  Harganya pun bervariasi, untuk bisa menikmati satu bungkus bubur pedas ini biasanya dikenakan biaya sebesar Rp.5.000 sampai dengan Rp.10.000 saja sudah bisa mendapatkan bubur pedas ini. Tidak hanya anak-anak saja yang menyukai bahkan orang dewasa pun menyukainya.

Karena bubur ini mempunyai rasa  pedas dan rasa unik lainnya  seperti sayuran anyang yang selalu menjadi pelengkap bubur pedas, anyang juga termasuk menu khas melayu yang terbuat dari sayur pakis dan touge yang diolah sedemikian rupa dengan cabai, udang kering. Kelapa kukur goreng dan asam jeruk. Sayur untuk anyang nya juga bisa pakai sayuran lain seperti kangkung, daun ubi dan lain-lain. Yang membuat berbeda dengan bubur lainnya yang memiliki rasa manis. Wangi khas pada bubur ini juga terdapat pada daun bengkuas, apa itu daun bengkuas?

Jenis daun ini memiliki bentuk tanaman yang tumbuh liar aroma daun bengkuas ini yang membuat cita rasa bubur pedas berbeda dengan bubur lainnya dan juga daun kunyit, dan daun jeruk yang di Rajang sampai halus kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya. Banyaknya campuran rempah dan sayuran yang diolah secara bersamaan, maka dari itu bubur ini dianggap banyak mengandung nilai gizi .

Bahan utama untuk membuat bubur pedas yaitu dari beras dan dicampuri dengan berbagai rempah-rempah, biasanya berasal dari tanaman yang berkhasiat untuk obat herbal. Di samping itu ada tambahan sayuran seperti daun bengkuas, daun jeruk, daun kunyit, kangkung,pakis dan lain-lain dan ikan atau makanan laut lainnya seperti kepiting, ikan asin yang sudah dipanggang, cumi-cumi dan udang pada bubur sehingga memiliki rasa khas yang unik.

Baca Juga:  Dua Buku Karya Penulis Aceh Masuk Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Hanya orang yang tertentu yang mengetahui tanaman rempah campuran bubur pedas ini karena jenisnya beragam, dan resepnya juga diturunkan secara turun temurun. Pembuatan bubur pedas menggunakan kelapa parut dan menggunakan sayuran seperti  ubi kayu, ubi rambat, wortel, pakis, pisang kepok muda  kentang, kacang tanah, kacang panjang, udang, ikan yang sudah di panggang, kepiting  dan irisan ayam dan dicampuri rempah-rempah seperti cabe merah , bawang merah, sereh, lengkuas, jeruk nipis, dan campuran lainnya.

Bubur pedas ini banyak kandungan gizi dikarenakan banyak menggunakan sayuran dan rempah-rempah, sayuran memiliki kandungan mineral dan serat yang dibutuhkan tubuh, beras memiliki karbohidrat sebagai sumber tenaga utama. Sedangkan daun bengkuas telah lama digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu masakan seperti bubur pedas karena daun bengkuas ini mempunyai aroma dan rasa yang khas dan nikmat.

Untuk membuat bubur pedas ini juga memerlukan waktu yang sangat lama, karena untuk memasak bubur ini biasa nya menggunakan kuali yang besar dan di masak hingga kental dan benar-benar matang, agar tidak mudah basi.[]

Tags: acehAceh TamiangBubur PedasKulinerMakanan Khas
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Diskusi Sastra: Novel Paya Nie Tampilkan Ketangguhan Perempuan Aceh di Masa Konflik
Literasi

Diskusi Sastra: Novel Paya Nie Tampilkan Ketangguhan Perempuan Aceh di Masa Konflik

by SAGOE TV
September 15, 2025
17 Penulis Rekam Refleksi 20 Tahun Damai Aceh Dalam Buku, Diluncurkan Malam Ini
Literasi

17 Penulis Rekam Refleksi 20 Tahun Damai Aceh Dalam Buku, Diluncurkan Malam Ini

by SAGOE TV
August 15, 2025
Peularaa Damee Hadir dalam Bahasa Inggris, KKR Aceh Sebar Pesan Rekonsiliasi hingga Mancanegara
Literasi

Peularaa Damee Hadir dalam Bahasa Inggris, KKR Aceh Sebar Pesan Rekonsiliasi hingga Mancanegara

by SAGOE TV
August 14, 2025
Sagoe TV Goes to Campus Diskusi Buku “Aceh 2025”, Nasir Djamil Ajak Mahasiswa Tingkatkan Literasi
Literasi

Sagoe TV Goes to Campus Diskusi Buku “Aceh 2025”, Nasir Djamil Ajak Mahasiswa Tingkatkan Literasi

by SAGOE TV
August 2, 2025
Prof Eka Srimulyani Jadi Kontributor Buku ‘The Grand Mosque of Singapore’ yang Diluncurkan Presiden Singapura
Literasi

Prof Eka Srimulyani Jadi Kontributor Buku ‘The Grand Mosque of Singapore’ yang Diluncurkan Presiden Singapura

by SAGOE TV
July 25, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Cerita dari Konferensi Perdamaian Perempuan Internasional 2025

Cerita dari Konferensi Perdamaian Perempuan Internasional 2025

September 24, 2025
Lima Ilmuwan PTKIN Masuk Top 2% Scientist Stanford–Elsevier 2025, Dua dari UIN Ar-Raniry

Lima Ilmuwan PTKIN Masuk Top 2% Scientist Stanford–Elsevier 2025, Dua dari UIN Ar-Raniry

September 23, 2025
Obituari Adun Baha; Guru Inspirator Kami

Obituari Adun Baha; Guru Inspirator Kami

September 22, 2025
Akademisi dan Aktivis Aceh, Dr. Tgk Baharuddin AR, Berpulang ke Rahmatullah

Akademisi dan Aktivis Aceh, Dr. Tgk Baharuddin AR, Berpulang ke Rahmatullah

September 22, 2025
USK Buka Pendaftaran Calon Rektor

USK Buka Pendaftaran Calon Rektor

September 23, 2025
Pandai Merasa Bukan Merasa Pandai

Tantangan Berhukum dengan Cinta: dari MoU ke UUPA

September 27, 2025
100 Tahun Hasan Tiro

100 Tahun Hasan Tiro

September 26, 2025
Enam Dosen USK Masuk 2% Top Saintis Dunia

Enam Dosen USK Masuk 2% Top Saintis Dunia

September 23, 2025
Malaysia Rayakan Hari Kebangsaan dan Hari Malaysia 2025 di Medan

Malaysia Rayakan Hari Kebangsaan dan Hari Malaysia 2025 di Medan

September 25, 2025

EDITOR'S PICK

Dosen Thailand Apresiasi Peran Sagoe TV dalam Mendorong Literasi di Aceh

Dosen Thailand Apresiasi Peran Sagoe TV dalam Mendorong Literasi di Aceh

April 20, 2025
Tutkijoiden Yö (Researchers’ Night)

Perayaan Hari Buruh di Finlandia

May 4, 2023
Gen Z Tak Tertarik Matematika

Gen Z Tak Tertarik Matematika

July 2, 2025
Hipospadia dan Dampak dari Pemaknaan Identitas Gender

Hipospadia dan Dampak dari Pemaknaan Identitas Gender

March 24, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.