SAGOETV | BANDA ACEH – Innalillahi wainna ilaihi raji’un. Kabar pilu kembali menyelimuti tanah rencong seiring berpulangnya ke hadirat Ilahi seorang putra terbaik Bangsa Aceh, Tgk.H Abdullah Saleh, SH bin Teugku Bedeuhak, yang selama ini mengabdikan diri sebagai Ketua Dewan Penasehat DPP Partai Aceh.
Informasi ini diperoleh redaksi SAGOETV melalui pesan media WhatsApp saluran Partai Aceh pada Sabtu, 1 Februari 2025, sekitar pukul 19.45 WIB. Dalam pesan tersebut, disampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas kepergian almarhum. Doa dipanjatkan agar beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, husnul khatimah, dan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.
Abdullah Saleh adalah sosok yang dikenal aktif memperjuangkan aspirasi rakyat melalui berbagai jalur politik dan hukum. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), beliau terkenal vokal dalam menyuarakan keadilan dan memperjuangkan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. Salah satu tindakan yang mengukuhkan ketegasannya adalah ketika beliau melaporkan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, atas dugaan pencemaran nama baik melalui media sosial. Keputusan beliau untuk membawa perkara ini ke ranah hukum menunjukkan bahwa ia bukan hanya seorang politisi, tetapi juga seorang pejuang yang tidak gentar membela harga diri dan kebenaran.
Selain itu, keterlibatannya dalam pembahasan revisi Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2012 tentang Lembaga Wali Nanggroe mencerminkan kepeduliannya terhadap sistem pemerintahan dan adat istiadat Aceh. Dalam kapasitasnya sebagai anggota Tim Ahli Pansus DPRA, beliau berperan aktif dalam menyusun dan membahas perubahan penting yang bertujuan memperkuat lembaga tersebut demi kemaslahatan masyarakat Aceh.
Meski perjalanan politik Abdullah Saleh tidak selalu mulus, ia tetap menjadi sosok yang dihormati. Beliau pernah menjadi bagian dari Fraksi Partai Aceh di DPRA, namun kemudian beralih ke Partai Gerindra dalam Pemilu 2019, dengan tujuan melangkah ke Senayan sebagai calon legislatif DPR RI dari Dapil 1 Aceh. Meskipun perjuangannya untuk meraih kursi di parlemen nasional belum membuahkan hasil, beliau tetap dihormati sebagai seorang politisi yang konsisten dan berdedikasi.
Salah satu momen yang menggambarkan ketulusan beliau adalah saat menghadiri pertemuan manifesto politik pemuda ALA-ABAS di Aceh Barat. Meskipun langkah ini menuai kontroversi, beliau menegaskan bahwa kehadirannya semata-mata untuk mendengarkan suara rakyat, bukan sebagai bentuk dukungan terhadap pemekaran wilayah.
Kini, Abdullah Saleh telah berpulang, meninggalkan kenangan yang tak terlupakan bagi banyak orang. Namanya akan tetap terukir dalam sejarah perjalanan politik Aceh sebagai bagian dari perjuangan yang tak akan dilupakan. Kepergiannya menjadi pengingat bahwa setiap pemimpin adalah manusia yang suatu saat akan kembali kepada Sang Khalik, meninggalkan warisan berupa jejak perjuangan yang akan dikenang oleh generasi mendatang.
Kehilangan ini dirasakan tidak hanya oleh keluarga, tetapi juga oleh kolega, sahabat, dan rakyat Aceh yang pernah merasakan dampak dari perjuangannya. Doa-doa mengalir, mengenang beliau sebagai pemimpin yang berani, konsisten, dan berdedikasi tinggi.
Tgk. Abdullah Saleh, S.H. bin Tgk. Bedeuhak, meninggal dunia pada hari Sabtu, 1 Februari 2025, pukul 17.35 WIB di Klinik Blower Banda Aceh. Almarhum adalah mantan anggota DPR Aceh pada periode sebelumnya. Jenazah beliau saat ini disemayamkan di rumah duka di Jl. Kebon Raja No. 9, Dusun Masjid Tuha, Gampong Ie Maseen Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, dan rencananya akan dikebumikan pada hari Minggu pagi di Tanah Perkuburan Keluarga Gampong Lamseunong, Kabupaten Aceh Besar.
Selamat jalan, Tgk. Abdullah Saleh. Semoga damai di sisi-Nya, di tempat terbaik yang telah dijanjikan bagi para pejuang yang tulus dalam mengabdi kepada rakyat dan agama.[]