• Tentang Kami
Thursday, November 13, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Bubur Pedas Khas Aceh Tamiang

SAGOE TV by SAGOE TV
March 24, 2025
in Literasi
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Bubur Pedas Khas Aceh Tamiang
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Ratna Dewi
Penulis adalah Mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah, IAIN Langsa, Aceh.

Kabupaten Aceh Tamiang adalah salah satu Kabupaten di provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur dan terletak di perbatasan Aceh-Sumatera Utara.

BACA JUGA

UIN Ar-Raniry Gagas Ensiklopedia Aceh untuk Merekam Sejarah, Budaya, dan Keteladanan Tokoh Lokal

UIN Ar-Raniry Gelar Pameran Buku Sebulan Penuh untuk Perkuat Budaya Literasi di Lingkungan Kampus

Aceh Tamiang merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki banyak ragam kuliner atau makanan, salah satu menjadi makanan khas Aceh Tamiang yaitu Bubur pedas. Kata “Pedas” merupakan perumpamaan suku melayu yang mempunyai makna beragam sayuran dan rempah yang terdapat dalam bubur tersebut, sejenak mendengar nama nya mungkin kita akan berpikir bahwa bubur ini benar-benar pedas, padahal tidak yang seperti kita pikirkan, rasa pedas itu sendiri berasal dari lada yang telah di sangrai, namun rasa pedasnya pun tidak berlebihan hanya meninggalkan sedikit rasa pedas saja dilidah. Walaupun sesama suku melayu seperti suku melayu Langkat, Tanjung Pura dan Medan tapi tingkat kepedasan bubur ini berbeda-beda sesuai dengan budaya dan bahan campuran masing-masing daerah.

Bubur pedas merupakan salah satu makanan tradisional khas Aceh Tamiang yang begitu melekat dikalangan masyarakat khususnya suku melayu dan sudah menjadi bagian dari sejarah kebudayaan di Aceh Tamiang. Bubur ini sering kita jumpai saat menyambut bulan suci Ramadhan namun, sekarang bubur pedas ini bisa kita jumpai di acara-acara resmi di Kabupaten Aceh Tamiang, seperti pernikahan, sunatan dan lain-lain.

Bubur pedas juga menjadi menu favorit warga sekitar oleh karena itu bubur pedas ini selalu dijual pedagang sebagai takjil di bulan suci Ramadhan setiap tahunnya. Selain dikenal enak dan nikmat bubur pedas juga menjadi salah satu bubur yang sangat menyehatkan karena kaya dengan rempah dan sayuran, meskipun tampilannya tidak menarik namun rasanya sangat berasa dan juga banyak manfaatnya. Sekarang bubur pedas ini begitu cukup tenar ditengah masyarakat saat menyambut bulan suci Ramadhan untuk takjil  saat berbuka puasa.

Baca Juga:  Mahasiswi UIA Lolos Lomba Cerpen Nasional, Karyanya Terbit di Buku 'Tentang Kita dan Jumpa Pertama'

Hingga pelaku usaha yang menjual bubur pedas ini tengah menjamur di berbagai lokasi di daerah Aceh Tamiang. Karena tingginya permintaan bubur pedas dipasaran menjadi peluang untuk usaha.  Harganya pun bervariasi, untuk bisa menikmati satu bungkus bubur pedas ini biasanya dikenakan biaya sebesar Rp.5.000 sampai dengan Rp.10.000 saja sudah bisa mendapatkan bubur pedas ini. Tidak hanya anak-anak saja yang menyukai bahkan orang dewasa pun menyukainya.

Karena bubur ini mempunyai rasa  pedas dan rasa unik lainnya  seperti sayuran anyang yang selalu menjadi pelengkap bubur pedas, anyang juga termasuk menu khas melayu yang terbuat dari sayur pakis dan touge yang diolah sedemikian rupa dengan cabai, udang kering. Kelapa kukur goreng dan asam jeruk. Sayur untuk anyang nya juga bisa pakai sayuran lain seperti kangkung, daun ubi dan lain-lain. Yang membuat berbeda dengan bubur lainnya yang memiliki rasa manis. Wangi khas pada bubur ini juga terdapat pada daun bengkuas, apa itu daun bengkuas?

Jenis daun ini memiliki bentuk tanaman yang tumbuh liar aroma daun bengkuas ini yang membuat cita rasa bubur pedas berbeda dengan bubur lainnya dan juga daun kunyit, dan daun jeruk yang di Rajang sampai halus kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya. Banyaknya campuran rempah dan sayuran yang diolah secara bersamaan, maka dari itu bubur ini dianggap banyak mengandung nilai gizi .

Bahan utama untuk membuat bubur pedas yaitu dari beras dan dicampuri dengan berbagai rempah-rempah, biasanya berasal dari tanaman yang berkhasiat untuk obat herbal. Di samping itu ada tambahan sayuran seperti daun bengkuas, daun jeruk, daun kunyit, kangkung,pakis dan lain-lain dan ikan atau makanan laut lainnya seperti kepiting, ikan asin yang sudah dipanggang, cumi-cumi dan udang pada bubur sehingga memiliki rasa khas yang unik.

Baca Juga:  Pj Sekda Pimpin Gladi Kotor Penyambutan Kontingen PON XXI

Hanya orang yang tertentu yang mengetahui tanaman rempah campuran bubur pedas ini karena jenisnya beragam, dan resepnya juga diturunkan secara turun temurun. Pembuatan bubur pedas menggunakan kelapa parut dan menggunakan sayuran seperti  ubi kayu, ubi rambat, wortel, pakis, pisang kepok muda  kentang, kacang tanah, kacang panjang, udang, ikan yang sudah di panggang, kepiting  dan irisan ayam dan dicampuri rempah-rempah seperti cabe merah , bawang merah, sereh, lengkuas, jeruk nipis, dan campuran lainnya.

Bubur pedas ini banyak kandungan gizi dikarenakan banyak menggunakan sayuran dan rempah-rempah, sayuran memiliki kandungan mineral dan serat yang dibutuhkan tubuh, beras memiliki karbohidrat sebagai sumber tenaga utama. Sedangkan daun bengkuas telah lama digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu masakan seperti bubur pedas karena daun bengkuas ini mempunyai aroma dan rasa yang khas dan nikmat.

Untuk membuat bubur pedas ini juga memerlukan waktu yang sangat lama, karena untuk memasak bubur ini biasa nya menggunakan kuali yang besar dan di masak hingga kental dan benar-benar matang, agar tidak mudah basi.[]

Tags: acehAceh TamiangBubur PedasKulinerMakanan Khas
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

UIN Ar-Raniry Gagas Ensiklopedia Aceh untuk Merekam Sejarah, Budaya, dan Keteladanan Tokoh Lokal
Literasi

UIN Ar-Raniry Gagas Ensiklopedia Aceh untuk Merekam Sejarah, Budaya, dan Keteladanan Tokoh Lokal

by SAGOE TV
November 6, 2025
UIN Ar-Raniry Gelar Pameran Buku Sebulan Penuh untuk Perkuat Budaya Literasi di Lingkungan Kampus
Literasi

UIN Ar-Raniry Gelar Pameran Buku Sebulan Penuh untuk Perkuat Budaya Literasi di Lingkungan Kampus

by SAGOE TV
October 8, 2025
Kemenag Rilis Tafsir Ayat-Ayat Ekologi Membangun Kesadaran Ekoteologis Berbasis Al-Qur’an untuk Jaga Bumi
Literasi

Kemenag Rilis Tafsir Ayat-Ayat Ekologi: Membangun Kesadaran Ekoteologis Berbasis Al-Qur’an untuk Jaga Bumi

by SAGOE TV
October 6, 2025
Rektor UIN Ar-Raniry Tekankan Pentingnya Literasi Ekonomi Hadapi Era Pasca-Minyak
Literasi

Rektor UIN Ar-Raniry Tekankan Pentingnya Literasi Ekonomi Hadapi Era Pasca-Minyak

by SAGOE TV
October 1, 2025
Pendiri RUMAN Aceh Berbagi Praktik Baik Literasi dengan Gayo Literacy Community
Literasi

Pendiri RUMAN Aceh Berbagi Praktik Baik Literasi dengan Gayo Literacy Community

by SAGOE TV
September 29, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Tim Angkatan 2023 Juara Jeumala Cup XIV, Wagub Fadhlullah Tekankan Pentingnya Silaturahmi Alumni

Tim Angkatan 2023 Juara Jeumala Cup XIV, Wagub Fadhlullah Tekankan Pentingnya Silaturahmi Alumni

November 9, 2025
Gubernur Tetapkan Lima Anggota Baitul Mal Aceh Periode 2025-2030, Ini Nama-Namanya

Gubernur Tetapkan Lima Anggota Baitul Mal Aceh Periode 2025-2030, Ini Nama-Namanya

November 7, 2025
Teuku Hamid Azwar, Pahlawan Tanpa Mengharap Dikenal

Teuku Hamid Azwar, Pahlawan Tanpa Mengharap Dikenal

March 15, 2025
Indonesia Pamerkan Arah Baru Energi Nasional di ADIPEC 2025, BPMA Promosikan Potensi Migas Aceh

Indonesia Pamerkan Arah Baru Energi Nasional di ADIPEC 2025, BPMA Promosikan Potensi Migas Aceh

November 7, 2025
Kekuasaan yang Tenang, Intelektualitas yang Mati Catatan dari Dalam Darussalam

Kekuasaan yang Tenang, Intelektualitas yang Mati: Catatan dari Dalam Darussalam

November 10, 2025
Dari Cendol Janeng hingga Tas Anyaman, Kreativitas Perempuan Aceh Olah Hasil Hutan Bukan Kayu Bersinar di Uroe Peukan

Dari Cendol Janeng hingga Tas Anyaman, Kreativitas Perempuan Aceh Olah Hasil Hutan Bukan Kayu Bersinar di Uroe Peukan

November 7, 2025
Agam Hana Raba Krèh

Agam Hana Raba Krèh

November 4, 2025
Kepala Kanwil Bea dan Cukai Aceh, Safuadi, ST., M.Sc., Ph.D.

Menghidupkan Dua Mesin Ekonomi Aceh: Saatnya Likuiditas Menjadi Strategi Pembangunan

November 7, 2025
Ethnic Day FKG USK 2025 Rayakan Hari Pahlawan dengan Semangat Kepahlawanan dan Keberagaman Budaya Nusantara

Ethnic Day FKG USK 2025: Rayakan Hari Pahlawan dengan Semangat Kepahlawanan dan Keberagaman Budaya Nusantara

November 11, 2025

EDITOR'S PICK

Allah dan CCTV, Menata Kesadaran Moral di Era Digital

Allah dan CCTV, Menata Kesadaran Moral di Era Digital

February 5, 2025
Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh Temui Wali Nanggroe Bahas Isu Penegakan Hukum

Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh Temui Wali Nanggroe Bahas Isu Penegakan Hukum

January 22, 2025
Presiden Jokowi Resmikan 4 Ruas Tol Sibanceh: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Aceh

Presiden Jokowi Resmikan 4 Ruas Tol Sibanceh: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Aceh

September 10, 2024
Pengusaha Asal Jakarta Tertarik Investasi Bangun Pabrik Rokok di Aceh

Pengusaha Asal Jakarta Tertarik Investasi Bangun Pabrik Rokok di Aceh Utara

March 11, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.