• Tentang Kami
Sunday, September 28, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Jalan Baru Menuju Kebangkitan Ekonomi Aceh

SAGOE TV by SAGOE TV
September 22, 2025
in Analisis
Reading Time: 5 mins read
A A
0
Strategi Ekonomi Aceh: Optimalisasi Potensi Lokal dan Ekspansi ke Pasar Global (bagian 2)

Kepala Kanwil Bea dan Cukai Aceh, Safuadi, ST., M.Sc., Ph.D. Foto: SagoeTV

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Safuadi. ST., M.Sc., Ph.D.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Aceh, dan Penulis Buku Strategi Memakmurkan Aceh; Mengubah Kutukan Sumber Daya Alam Menjadi Berkah.

Dana Otsus: Potensi Besar yang Belum Maksimal

BACA JUGA

Tantangan Berhukum dengan Cinta: dari MoU ke UUPA

Hotel, Kapitalisme dan Spiritualitas

Sejak 2008, Aceh mendapat Dana Otonomi Khusus (Otsus) sebagai buah perdamaian dan harapan besar bagi percepatan pembangunan. Jumlahnya tidak sedikit, setiap tahun triliunan rupiah mengalir ke Aceh. Namun, setelah lebih dari satu dekade, hasilnya belum sesuai harapan.

Tingkat kemiskinan masih tinggi, pengangguran tetap membayangi, dan infrastruktur strategis yang seharusnya menjadi lokomotif pertumbuhan belum sepenuhnya terwujud. Dana Otsus cenderung habis untuk program-program kecil yang menyebar ke banyak titik, tetapi tidak menghasilkan efek besar (multiplier effect). Harapan masyarakat agar Otsus menjadi motor kebangkitan ekonomi belum terjawab secara nyata.

Belajar dari Sukses BRR

Aceh pernah punya pengalaman emas: Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) pasca-tsunami 2004. Dalam empat tahun, BRR berhasil menata ulang Aceh dengan tata kelola yang relatif baik, cepat, dan terarah. Hasilnya nyata: rumah-rumah berdiri, jalan dan jembatan dibangun, fasilitas publik hadir, dan ekonomi kembali bergerak.

Kunci sukses BRR adalah adanya lembaga khusus yang kuat, independen, dan profesional, langsung bertanggung jawab ke Presiden. Pengalaman BRR membuktikan bahwa Aceh butuh lembaga serupa untuk mengelola Dana Otsus — sebuah lembaga yang fokus, bebas dari tarik-menarik politik jangka pendek, dan berorientasi pada hasil besar.

Membentuk Badan Pengelola Dana Otsus Aceh

Saya mengusulkan pembentukan Badan Pengelola Dana Otsus Aceh berupa Unit Kerja Presiden untuk Percepatan Pembangunan Aceh (UKP3A). Badan ini akan menjadi “BRR kedua”, tapi dengan misi berbeda: bukan sekadar rehabilitasi, melainkan transformasi ekonomi Aceh.

Baca Juga:  Bus Trans Koetaradja Beroperasi Lagi Mulai Selasa Besok, Masih Gratis!

Unit Kerja Presiden untuk Percepatan Pembangunan Aceh (UKP3A) harus diberi mandat jelas: mengubah Dana Otsus dari belanja rutin menjadi mesin akselerasi pembangunan. Dengan dukungan Presiden, badan ini akan mengonsolidasikan dana, merancang strategi investasi, mengorkestrasi proyek lintas sektor, dan memastikan setiap rupiah Dana Otsus memberi dampak jangka panjang bagi rakyat. UKP3A nantinya dirancang dengan enam desk utama yang fokus pada isu-isu kunci:

  1. Pengentasan Kemiskinan dan Stunting
  2. Kemandirian Pangan dan Defisit Antar Daerah
  3. Kemandirian Fiskal dan Pertumbuhan Ekonomi
  4. Pariwisata Halal
  5. Investasi dan Industri
  6. Reformasi Birokrasi dan Good Governance

Pembentukan Unit Kerja Presiden

UKP3A akan menjadi mesin fiskal dan finansial yang memastikan Dana Otsus dipakai efektif, sementara enam desk menjadi mesin programatik yang menggerakkan sektor prioritas.

Kepastian Dana Otsus hingga 2047

Jika Dana Otsus diperpanjang hingga 2047, Aceh punya jaminan fiskal selama 20 tahun ke depan. Kepastian ini ibarat “emas bagi pembangunan”: dengan dana yang pasti mengalir, kita bisa menghadirkan kepastian bagi investor.

Melalui skema Creative Financing antara lain seperti Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)dengan pola Availability Payment (AP), Sukuk, Green Financing, Blended Financing, Filantropi, Crowd Funding,Obligasi Daerah dan lain-lain, Aceh bisa membangun lebih dulu, membayar belakangan. Bandara kargo, pelabuhan modern, gudang logistik, rumah sakit, cluster wisata, kawasan industri, sarana pendidikan dan pelatihan, hingga smelter bisa langsung berdiri lengkap dan langsung menghasilkan kegiatan produktif dalam lima tahun pertama. Investor tenang karena ada jaminan pembayaran dari Dana Otsus hingga 2047. Pemerintah Aceh tidak lagi terhambat keterbatasan APBD.

Fokus pada Enam Industri Unggulan

UKP3A akan mengarahkan percepatan pembangunan ke sektor-sektor unggulan Aceh:

  • Pariwisata: membangun pelabuhan serta bandara wisata, marina, resort internasional, dan destinasi halal kelas dunia.
  • Agro: pusat lelang kopi, kakao, kayu manis dan pinang, infrstruktuk pasca panen termasuk unit fermentasi modern dan dry house, cold chain modern, digitalisasi logistik pertanian.
  • Maritim: modernisasi pelabuhan dan bandara cargo, penyediaan kapal-kapal penangkap ikan modern dan frozen on board, hatchery lobster dan kepiting, ekspor biota laut premium serta berbagai produk frozen lainnya.
  • Tambang dan Smelter: jalan akses industri, terminal curah, serta pabrik pengolahan mineral.
  • Kesehatan: rumah sakit rujukan berkelas internasional, teaching hospital, jaringan telemedicine.
  • Pendidikan: politeknik vokasi terapan serta pusatpusat pelatihan tenaga kerja dengan skill khusus untuk menyiapkan tenaga kerja siap industri baik di dalam maupun di luar negeri termasuk membangun jejaring komunitas diaspora Aceh di luar negeri sebagai penyangga bisnis Aceh di pasar global.
Baca Juga:  UM-PTKIN 2025: UIN Ar-Raniry Diminati Ribuan Peserta, Tertinggi di Sumatra

Keenam sektor ini adalah lokomotif pertumbuhan. Jika berjalan serentak, efeknya akan terasa: investasi masuk, ekspor naik, PAD tumbuh, dan masyarakat bekerja.

Mengapa Bisa Cepat?

Banyak yang skeptis: mungkinkah Aceh berubah hanya dalam lima hingga sepuluh tahun? Jawabannya: “sangat mungkin”.

Kuncinya ada pada desain pembiayaan. Dengan KPBU/AP dan skema Creative Financing lainnya, proyek strategis bisa langsung dikerjakan oleh investor, sementara pembayaran dilakukan bertahap dengan jaminan Dana Otsus. Pola ini sudah terbukti di berbagai negara, dan dengan kepastian fiskal 20 tahun, Aceh punya posisi tawar sangat kuat.

Dengan strategi ini, Aceh tidak perlu lagi menunggu dana terkumpul sedikit demi sedikit, atau membangun sebahagian-sebahagian dan parsial namun dapat membangun holistic dan terintegrasi. Infrastruktur besar bisa langsung terbangun, industri bisa langsung bergerak, dan ekonomi bisa langsung booming dalam lima hingga sepuluh tahun karena semua infrastruktur penunjang bisnis dan investasi telah terbangun.

Dampak Nyata

Jika skema ini dijalankan, maka dalam lima hingga sepuluh tahun Aceh akan mengalami perubahan nyata:

  1. Booming Ekonomi: infrastruktur strategis hadir, biaya logistik turun, ekspor meningkat, pariwisata tumbuh.
  2. Lapangan Kerja Baru: puluhan ribu tenaga kerja terserap ke sektor formal dan informal
  3. PAD Naik: dari pelabuhan, kawasan industri, layanan kesehatan, dan pariwisata.
  4. Kesejahteraan Meningkat: kemiskinan dan stunting turun signifikan.
  5. Aceh Jadi Model Nasional: menunjukkan bagaimana Dana Otsus bisa dikelola untuk transformasi, bukan sekadar belanja.

Peran Presiden Sangat Penting

Dukungan Presiden Prabowo Subianto menjadi kunci. Dengan mandat Presiden UKP3A akan memiliki legitimasi, akses lintas kementerian, serta kepercayaan dari investor global.

Bapak Presiden punya kesempatan emas meninggalkan legacy besar: menjadikan Aceh sebagai daerah pascakonflik yang berhasil bangkit, menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di barat Indonesia, sekaligus model pengelolaan dana khusus berbasis creative financing.

Penutup

Baca Juga:  Jelang Puncak Haji, Ketua PPIH Aceh Minta Jemaah Tetap Disiplin, Sabar, dan Jaga Kesehatan

Dana Otsus adalah peluang besar. Tapi peluang itu hanya akan menjadi kenyataan bila dikelola dengan cara baru. Melalui UKP3A sebagai pengelola fiskal dan enam desk sebagai eksekutor program, Aceh bisa melompat cepat.

Dalam lima hingga sepuluh tahun saja, wajah Aceh akan berubah: bandara dan pelabuhan modern beroperasi, industri unggulan bergerak, masyarakat bekerja, dan ekonomi melesat.

Inilah momentum emas Aceh. Dan inilah saatnya negara, lewat Presiden, menjadikan Aceh booming ekonomi—cepat, terukur, dan berkelanjutan. []

slot gacor hari ini

situs slot

slot gacor

situs slot gacor

situs togel

link slot

Tags: acehAnalisisBRRDana Otonomi KhususEkonomiEkonomi AcehIndustriopiniOtsusSafuadi
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Pandai Merasa Bukan Merasa Pandai
Analisis

Tantangan Berhukum dengan Cinta: dari MoU ke UUPA

by SAGOE TV
September 27, 2025
Hotel, Kapitalisme dan Spiritualitas
Analisis

Hotel, Kapitalisme dan Spiritualitas

by SAGOE TV
September 22, 2025
Gas Raksasa Andaman: Titipan Damai, Harapan Sejahtera untuk Aceh
Analisis

Gas Raksasa Andaman: Titipan Damai, Harapan Sejahtera untuk Aceh

by SAGOE TV
September 15, 2025
Membaca Ulang Arah Pendidikan Tinggi di Aceh
Analisis

Membaca Ulang Arah Pendidikan Tinggi di Aceh

by SAGOE TV
September 1, 2025
Mendidik untuk Tidak Lupa Hak Aceh Menentukan Arah Pendidikan dan Masa Depannya Sendiri
Analisis

Mendidik untuk Tidak Lupa: Hak Aceh Menentukan Arah Pendidikan dan Masa Depannya Sendiri

by SAGOE TV
July 22, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Cerita dari Konferensi Perdamaian Perempuan Internasional 2025

Cerita dari Konferensi Perdamaian Perempuan Internasional 2025

September 24, 2025
Lima Ilmuwan PTKIN Masuk Top 2% Scientist Stanford–Elsevier 2025, Dua dari UIN Ar-Raniry

Lima Ilmuwan PTKIN Masuk Top 2% Scientist Stanford–Elsevier 2025, Dua dari UIN Ar-Raniry

September 23, 2025
Obituari Adun Baha; Guru Inspirator Kami

Obituari Adun Baha; Guru Inspirator Kami

September 22, 2025
Akademisi dan Aktivis Aceh, Dr. Tgk Baharuddin AR, Berpulang ke Rahmatullah

Akademisi dan Aktivis Aceh, Dr. Tgk Baharuddin AR, Berpulang ke Rahmatullah

September 22, 2025
USK Buka Pendaftaran Calon Rektor

USK Buka Pendaftaran Calon Rektor

September 23, 2025
100 Tahun Hasan Tiro

100 Tahun Hasan Tiro

September 26, 2025
Enam Dosen USK Masuk 2% Top Saintis Dunia

Enam Dosen USK Masuk 2% Top Saintis Dunia

September 23, 2025
Malaysia Rayakan Hari Kebangsaan dan Hari Malaysia 2025 di Medan

Malaysia Rayakan Hari Kebangsaan dan Hari Malaysia 2025 di Medan

September 25, 2025
Aceh Dua Dekade Damai: Seremoni Berlimpah, Substansi Terlupa

Meuseukat & Pho: Bukti Perempuan Aceh Tak Pernah Absen dari Sejarah Seni Islam

September 26, 2025

EDITOR'S PICK

Dipanggil Pj Gubernur Aceh, WIKA-Nindya Pulangkan Pawang Hujan

Dipanggil Pj Gubernur Aceh, WIKA-Nindya Pulangkan Pawang Hujan

August 28, 2024
Sebanyak 1.077 Calon PPPK Kemenag Aceh Tahap II Jalani Seleksi Kompetensi

Sebanyak 1.077 Calon PPPK Kemenag Aceh Tahap II Jalani Seleksi Kompetensi

May 8, 2025
Kemenag Aceh Cairkan Tunjangan Profesi Guru Madrasah dan PAI Sebelum Lebaran, Total Rp124 Miliar

Kemenag Aceh Cairkan Tunjangan Profesi Guru Madrasah dan PAI Sebelum Lebaran, Total Rp124 Miliar

March 27, 2025
Pemerintah Aceh Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025

Pemerintah Aceh Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025

June 1, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.