• Tentang Kami
Tuesday, May 20, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Malam Puasa 25, Pentingnya Kerja Bersama

Sulaiman Tripa by Sulaiman Tripa
March 25, 2025
in Ramadhan
Reading Time: 4 mins read
A A
0
sulaiman tripa

Dr Sulaiman Tripa

Share on FacebookShare on Twitter

Kemarin saat mengadakan buka puasa bersama di meunasah, sejumlah hal dipersiapkan secara gotong royong. Kuah beulangong menjadi satu ciri khas penting dari kegiatan ini. Mempersiapkannya membutuhkan sejumlah tahapan. Bahkan sejak beberapa hari sebelumnya, sudah dipesan secara khusus bumbu. Pada hari pelaksanaan, sejak habis shubuh, lembu disiapkan. Tidak semua memiliki kemampuan untuk hal ini. Setelah daging terkumpul, lalu ia dipisah-pisahkan dan dipotong-potong. Kemudian dibersihkan dan dimasak oleh mereka yang memiliki keahlian khusus.

Semua yang dilakukan akan digunakan untuk buka bersama yang mengundang wakil warga dari sejumlah gampong sekitar. Gampong lain juga mengundang gampong, bagi yang melaksanakan buka puasa. Memang tidak semua gampong bisa melaksanakan, dengan alasan kondisi ekonomi masyarakat yang sulit. Untuk mengundang inilah, persiapan dilakukan sejak dari subuh.

Kegiatan semacam ini, yang menuntut kebersamaan, jelas tidak mungkin secara sederhana diukur menggunakan efektivitas dan efisiensi. Maksudnya harus dipilah sesuai konteks. Suatu waktu, saat sedang mengajar, saya mendapat pertanyaan: mengapa orang harus bekerja bersama untuk melakukan hal tertentu yang sesungguhnya dengan diupah lebih cepat selesai?

BACA JUGA

Malam Puasa 30, Selesaikanlah Urusan dengan Manusia

Malam Puasa 29, Apa yang Membekas dari Puasa Kita?

Apalagi dalam masyarakat kita, terkenal dengan pameo, gotong royong, ladom duek, ladom dong. Kerja bersama, semacam gotong royong, sebagian yang kerja, yang lain ada yang duduk-duduk atau berdiri-berdiri saja.

Saya menangkap ada maksud lain yang lebih hebat. Kerja bersama sepertinya hanya sebagai media dan ruang untuk membuat orang-orang sekampung bisa bertemu dan bersosialisasi. Pada saat yang sama, berbagai internalisasi memungkinkan berlangsung. Di sinilah yang mahal. Tujuan akhir dari proses ini adalah menjaga keseimbangan.

Baca Juga:  Malam Puasa 24, Eksekusi Tanggung Jawab Sosial Ibadah Kita

Hal lain, rasanya sudah tidak pada tempatnya memversuskan kampung dan kota. kadang-kadang di kota sudah lebih hebat rasa kebersamaannya ketimbang di kampung. Itu dalam makna konvensional. Berbeda dengan makna dalam ilmu pengetahuan, bahwa yang dimaksudkan kota terkait dengan nilai rasionalitas dan modernitas.

Saya memilih yang konvensional saja. Pengalaman lain, ketika saya menghadiri kegiatan gotong royong di tempat saya tinggal dalam rangka persiapan buka puasa bersama. Gotong royong biasa dilakukan dalam masyarakat. Untuk hal-hal yang membutuhkan kebersamaan, akan diselesaikan dengan kerja bersama tersebut. Dalam berbagai hal. Termasuk dalam hal mempersiapkan masakan yang akan digunakan untuk berbuka.

Mempersiapkan makanan semacam ini juga dilakukan oleh warga di tempat lain. Acara berbuka bersama selalu mengundang dari sejumlah kampung tetangga. Termasuk pimpinan dan warga kampung ini juga diundang oleh kampung lain. Bahkan ketika hari-hari terakhir puasa, pelaksanaan buka puasa bersama kadang dilaksanakan serentak beberapa tempat.

Menghadapi suasana demikian, biasanya pimpinan kampung yang diundang berusaha untuk membagi orang-orang yang akan hadir. Semua kampung diharapkan akan ada yang datang menghadiri. Secara sederhana, ketika menghadiri undangan orang, maka ketika mengundang juga akan dihadiri. Bagi orang-orang yang beranggapan nilai kebersamaan yang tadi, tidak bisa membayangkan ketika mengundang orang lain, namun mereka tidak datang. Orang yang datang dianggap sebagai suatu kehormatan, baik bagi tamu, juga bagi tuan rumah.

Inilah rumus kebersamaan. Datang ke tempat orang lain, pada saatnya orang lain itu akan datang ke tempat kita. pengalaman mendapatkan pengetahuan semacam ini juga tidak terjadi begitu saja. Tidak semua orang memahami kondisi semacam ini, apalagi mereka yang tidak pernah hidup di kampung.

Baca Juga:  Jelang Ramadhan, Warga dan TNI Gerebek Lokasi Penjualan Miras di Lhokseumawe

Satu pengalaman lagi yang saya dapat sewaktu saya menjalankan tugas tri darma. Menarik, karena saya dan beberapa teman harus kembali mengunjungi lapangan, mengunjungi orang di kampung, untuk melihat bagaimana masalah tertentu muncul di lapangan, dan bagaimana pula mereka yang mengalami masalah, menyelesaikan hal tersebut. Memang harus terkesan bahwa kita akan belajar kembali tentang satu wajah ilmu dalam masyarakat kita. Seperti sebuah laboratorium sosial yang luas, maka masyarakat menjadi pengisi dari laboratorium yang sebenarnya.

Untuk memahami bagaimana rumus bisa dipasang atau diukur kembali, maka selalu melihat laboratorium lapangan itu sangat penting. Kita tidak boleh berjarak untuk selalu melihat apa yang sesungguhnya berlangsung dalam masyarakat bawah. Kadangkala di luar dugaan kita, masyarakat bawah merupakan elemen yang banyak merasakan penderitaan namun mereka tidak semua mau dan mampu mengungkapkannya.

Dalam konteks bagaimana mereka merasakan dan menyelesaikan hal tersebut, merupakan hal yang harus dipelajari secara dekat. Melihat sumber masalah tidak bisa hanya dengan melihat dari jauh, berdiri dari satu titik dari jarak tertentu, lalu melihat masalah yang terjadi. Rumus demikian bisa saja dipandang objektif oleh satu pihak, namun tak tertutup kemungkinan, dipandang subjektif oleh pihak lainnya. Sebaliknya, mereka yang terlibat langsung untuk merasakan apa yang terjadi, juga bisa saja dipandang bukan jalan yang tepat. Pelibatan yang demikian dianggap bisa mempengaruhi objektivitasnya. Sampai di sini, perjalanan yang tak kalah rumit sesungguhnya adalah apakah ada yang namanya objektivitas itu?

Memandang dari titik tertentu atau turut terlibat di dalam berbagai aktivitas masyarakat, yang jelas turun ke lapangan merupakan langkah yang harus dilakukan. Masyarakat sebagai pihak yang menjadi sumber pengetahuan itu harus selalu dipandang sebagai pusatnya pengembangan ilmu. Seorang kolega saya, jauh-jauh hari sudah mengingatkan kami waktu itu, bahwa apa yang kita ketahui, pada dasarnya bersumber dari banyak orang lain. Dengan demikian, ketika kita menuliskannya menjadi buku berjilid-jilid, berwujud jurnal yang bervolume-volume, atau mengisahkannya di berbagai dokumentasi yang berepisode-episode, pada dasarnya kita hanya melanjutkan kisah, dari yang dikisahkan oleh banyak orang di sekeliling kita.

Baca Juga:  Aceh Ramadhan Festival 2025 Digelar di Pelataran Masjid Raya Baiturrahman

Banyak orang kemudian mendapatkan gelar yang tinggi, mulai dari diploma hingga sarjana, mulai dari profesi sampai magister, dari doktor hingga mencapai profesor, baik guru kecil maupun guru besar, tidak bisa melepaskan diri dari sumber pengetahuan tersebut. Peta belajar dan pembelajaran seyogianya senantiasa bergerak dan menuntun semua orang untuk lebih bijaksana. Seperti ilmu padi, kita setelah semakin terisi seyogianya harus terus menunduk. Sebab yang terisi itu tak semua berdasarkan modal kita sendiri. Ada peran banyak orang lain di sekeliling kita, yang tidak boleh kita lupa. Ini masalah bagaimana nafsu kita kendalikan. Hanya orang-orang yang berhasil mengelola nafsunya yang memungkinkan dengan besar hati mengakui bahwa kita bukan sesiapa. Kita hanya mendapat titipan saja.

Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.

[es-te, Senin, 24 Puasa 1446, 24 Maret 2025]

Tags: ArtikelDr Sulaiman TripaGotong RoyongMalamPuasaRamadhan
ShareTweetPinSendShare
Seedbacklink
Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa adalah analis sosial legal dan kebudayaan. Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala.

Related Posts

sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 30, Selesaikanlah Urusan dengan Manusia

by Sulaiman Tripa
March 29, 2025
Dr Sulaiman Tripa
Ramadhan

Malam Puasa 29, Apa yang Membekas dari Puasa Kita?

by Sulaiman Tripa
March 28, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 28, Belajar Mengelola Nafsu

by Sulaiman Tripa
March 27, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 27, Connecting People dan Pentingnya Komunikasi

by Sulaiman Tripa
March 26, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 26, Menjelang Detik-detik Akhir

by Sulaiman Tripa
March 25, 2025
Load More

POPULAR NEWS

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

February 21, 2025
Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

March 31, 2025
UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

April 18, 2025
Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

April 18, 2025
Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

February 21, 2025

EDITOR'S PICK

Pj Gubernur Safrizal Terima Ahli Waris Laksamana Malahayati

Pj Gubernur Safrizal Terima Ahli Waris Laksamana Malahayati

September 12, 2024
Pj Bupati Aceh Besar Kukuhkan PAW Dua Anggota MPU

Pj Bupati Aceh Besar Kukuhkan PAW Dua Anggota MPU

September 2, 2024
RISNAWATI

Mengendus Pintu  Masalah Lanjut Usia

June 29, 2023
Aswaja vs Salafi: Membangun Harmoni dengan Saling Menghargai

Aswaja vs Salafi: Membangun Harmoni dengan Saling Menghargai

March 15, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.