SAGOETV | BANDA ACEH – Pemerintah Kota Banda Aceh menyerahkan kembali dokumen kependudukan kepada warga yang terdampak kebakaran di Dusun Labui, Gampong Ateuk Pahlawan, Kecamatan Baiturrahman. Selain juga, Pemko Banda Aceh juga memberikan bantuan pendidikan untuk 11 anak korban kebakaran yang masih berstatus pelajar SD dan SMP.
Penyerahan dokumen kependudukan dan bantuan pendidikan itu dilakikan saat Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah, meninjau korban kebakaran pada Senin (24/2/2025). Kebakaran yang terjadi pada Kamis (20/2) lalu itu melalap sedikitnya 19 rumah di permukiman padat penduduk. Akibatnya, 39 kepala keluarga dengan total 82 jiwa kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi ke balai pengajian serta kantor desa setempat.
“Atas nama pemerintah, saya turut prihatin atas musibah ini, terlebih menjelang bulan puasa,” kata Afdhal kepada warga. Ia juga menyampaikan permohonan maaf karena Wali Kota Banda Aceh belum dapat berkunjung lantaran masih menjalani retret di Akmil, Magelang.
Afdhal memastikan Pemerintah Kota Banda Aceh akan memberikan perhatian penuh kepada para korban kebakaran. “Jika ada kebutuhan mendesak yang masih kurang, silakan sampaikan kepada kami. Insya Allah, ada hikmah di balik ujian ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pemko Banda Aceh melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) menyerahkan kembali dokumen kependudukan yang terdampak kebakaran. Sebanyak 33 Kartu Keluarga, KTP, Kartu Identitas Anak (KIA), dan Akta Kelahiran untuk 82 warga yang terdampak telah diterbitkan ulang.
Di lokasi pengungsian, Afdhal juga menyerahkan bantuan pendidikan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Banda Aceh bagi 11 anak korban kebakaran yang masih berstatus pelajar SD dan SMP. “Jangan patah semangat, adik-adik. Sekolah tetap harus menjadi prioritas,” pesannya.
Ia turut mengimbau warga agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran. “Mari kita saling mengingatkan dan mencegah hal-hal yang dapat memicu kebakaran. Harapan kita semua, kejadian seperti ini tidak terulang lagi di kota kita.”
Afdhal juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperkuat mitigasi dan penanggulangan bencana. “Banda Aceh berada di kawasan rawan bencana, termasuk gempa bumi dan tsunami. Upaya mitigasi menjadi hal yang sangat penting dan membutuhkan kolaborasi semua pihak untuk meminimalkan dampaknya,” ujarnya. [AS]