SAGOETV | Lampeuneurut – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., secara resmi membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Aceh, yang berlangsung di Hotel Madinatul Zahra, Lampeuneurut, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Jumat (24/1/2025).
Acara yang bertujuan memperkuat langkah bersama dalam memajukan pendidikan Aceh tersebut turut dihadiri Plt Sekda Aceh Besar, Bahrul Jamil, S.Sos., M.Si., Ketua Umum PB PGRI, Rektor UIN Ar-Raniry, Rektor ISBI Aceh, Ketua PGRI Kabupaten/Kota se-Aceh, serta jajaran Forkopimda dan pejabat Disdik Aceh.
Dalam sambutannya, Safrizal menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam mencetak generasi muda Aceh yang unggul dan berdaya saing tinggi. Menurutnya, bangsa-bangsa maju selalu menjadikan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas utama dibandingkan kekayaan alam.
“Di negara maju, pendidikan menjadi pilar utama. Aceh harus memanfaatkan keistimewaan Otonomi Khusus (Otsus) untuk memperkuat sektor pendidikan. Dengan pendidikan yang berkualitas, kita tidak hanya mencetak generasi cerdas, tetapi juga generasi yang berkarakter,” ujar Safrizal.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi para guru yang tetap berjuang meski menghadapi berbagai tantangan, termasuk pandemi COVID-19. “Guru adalah kunci bagi masa depan Aceh. Tetaplah menjadi teladan dan inspirasi bagi anak-anak kita,” pesan Safrizal, yang diiringi tepuk tangan para peserta.
Ketua PGRI Aceh, Al Munzir, S.Pd., M.Pd., dalam pidatonya menyoroti berbagai capaian dan tantangan yang dihadapi selama lima tahun terakhir. Ia mengungkapkan, PGRI telah bekerja keras memperjuangkan hak-hak guru, termasuk pengangkatan guru honorer menjadi ASN.
“Kami ingin kesejahteraan guru semakin ditingkatkan. Tidak boleh ada lagi guru yang merasa terabaikan. Selain itu, kami berharap Bank Aceh dapat mendukung program-program pendidikan secara lebih aktif,” ujar Munzir.
Sebagai bentuk apresiasi, Pj Gubernur Aceh disematkan Pin Kehormatan PGRI, simbol komitmen terhadap dunia pendidikan.
Sementara itu, Plt Sekda Aceh Besar, Bahrul Jamil, S.Sos., M.Si., menyatakan dukungannya terhadap visi PGRI untuk memajukan pendidikan. Menurutnya, pendidikan bukan hanya investasi masa depan, tetapi juga kunci membentuk karakter generasi muda.
“Guru memiliki peran strategis dalam membangun Aceh yang lebih baik. Dengan sinergi antara pemerintah dan PGRI, saya optimis mutu pendidikan di Aceh Besar dan Aceh secara keseluruhan akan semakin meningkat,” kata Bahrul.
Ketua Panitia, Mustafa, S.Pd., M.Pd., melaporkan bahwa Konferwil kali ini diikuti oleh 120 peserta dari seluruh kabupaten/kota di Aceh. Ia menyebutkan, acara ini sepenuhnya dibiayai secara mandiri oleh para peserta, menunjukkan semangat para pendidik dalam memperjuangkan kemajuan pendidikan di Aceh.
“Semoga Konferwil ini melahirkan gagasan dan strategi baru untuk memperkuat peran guru sebagai pilar pendidikan,” harap Mustafa.
Konferwil XXIII PGRI ini diharapkan menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah para pendidik di Aceh dalam menciptakan generasi emas yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. [cem/*]