SAGOE TV | BANDA ACEH – Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Eka Srimulyani MA PhD, berperan sebagai salah satu kontributor internasional dalam buku “The Grand Mosque of Singapore: Two Centuries in the History Masjid Sultan”. Buku bersejarah ini diluncurkan langsung oleh Presiden Singapura, Mr. Tharman Shanmugaratnam, pada Senin (21/7/2025) di Singapura.
Prof Eka Srimulyani menerima undangan resmi dari panitia peringatan 200 tahun Masjid Sultan Singapura untuk menghadiri peluncuran buku tersebut. Kehadiran Prof Eka juga menegaskan peran UIN Ar-Raniry dalam jaringan akademik internasional dan kontribusi ilmiah global, khususnya dalam kajian sejarah Islam di Asia Tenggara.
Buku The Grand Mosque of Singapore ini merupakan hasil riset selama dua tahun dari tim atau komite khusus yang dibentuk untuk merekonstruksi ulang narasi sejarah, arsitektur, budaya, dan dinamika sosial Masjid Sultan Singapura—salah satu warisan nasional terpenting di negara tersebut.
“Saya diajak untuk menjadi salah kontributor oleh chief editor buku tersebut Professor Hadijah Rahmat, dan tulisan reflektif singkat yang saya siapkan adalah sudut pandang sederhana dalam mengamati perkembangan Masjid tersebut dari sisi wisata religi dan budaya,” kata Prof Eka dalam keterangan tertulis dari Humas UIN Ar-Raniry, Jumat (25/7/2025).
Ia menyampaikan bahwa pertemuan-pertemuan dan silaturahmi selama di Singapura juga membuka ruang diskusi lanjutan mengenai jejak sejarah Aceh dan keterkaitannya dengan perkembangan Islam di wilayah maritim Asia Tenggara, termasuk Singapura.
“Ini sebenarnya adalah sisi simbolik dari kolaborasi keilmuan lintas negara, dari sini kami dan beberapa peneliti serta tokoh Muslim di sana ikut berbincang lagi tentang relasi-relasi sejarah budaya dan politik Islam di Asia Tenggara (termasuk di Singapura yang selalu terhubung ke Aceh), bukan tidak mungkin ini akan menjadi kajian penting lainnya yang sangat layak untuk dieksplorasi secara serius dan kolaboratif kedepannya,” ujarnya.
Partisipasi Prof Eka dalam buku tersebut menjadi simbol kehadiran UIN Ar-Raniry dalam jejaring akademik dan intelektual regional. Hal ini sekaligus mempertegas posisi UIN Ar-Raniry sebagai institusi yang terus aktif dalam kolaborasi ilmiah global dan pembangunan narasi keislaman yang inklusif dan transnasional.
Peluncuran buku yang berlangsung khidmat dan sarat makna tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, mulai dari pejabat pemerintahan Singapura, akademisi lintas negara, komunitas heritage, hingga tokoh agama dan masyarakat.
Kehadiran Presiden Singapura dalam acara itu memperkuat pesan bahwa warisan Islam diangkat sebagai bagian penting dari identitas bangsa yang multikultural dan damai. []




















