SAGOETV | PIDIE JAYA – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, yang diperkirakan jatuh pada awal Maret 2025, masyarakat Gampong Sarah Mane, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, bergotong royong memindahkan meunasah (balai desa) lama yang sudah tidak layak pakai. Menariknya, proses pemindahan ini dilakukan dengan menggunakan teknologi tradisional peninggalan nenek moyang.
Pemindahan dilakukan dengan cara menarik bangunan menggunakan balok kayu bulat. Sejumlah balok kayu terlebih dahulu diletakkan di samping tiang meunasah. Setelah itu, tiang bangunan diangkat bersama-sama dan diletakkan di atas balok kayu tersebut. Untuk mencegah pergeseran, bagian bawah tiang diberi broti tebal yang dipaku dengan kuat.
Setelah semua tiang bangunan berada di atas balok, warga mulai menariknya dari depan menggunakan tali, sementara sebagian lainnya mendorong dari belakang dan samping. Proses ini berlangsung dengan penuh semangat, diiringi sorak-sorai warga yang bergembira melihat tradisi gotong royong tetap lestari di desa mereka.
Tokoh pemuda setempat, Muhammad Rissan, menyatakan bahwa pemindahan meunasah ini merupakan inisiatif warga untuk mempertahankan nilai kebersamaan dan budaya tolong-menolong.
“Meunasah ini sudah tua dan tidak layak digunakan lagi. Kini, warga telah memiliki balai desa baru yang lebih luas dan terbuat dari beton. Insyaallah, balai desa baru ini dapat menampung lebih banyak masyarakat yang akan melaksanakan salat Tarawih selama Ramadhan nanti,” ujar Rissan, Senin (24/2/2025).
Meskipun demikian, meunasah lama tetap akan dilestarikan dan dimanfaatkan sebagai tempat istirahat atau kegiatan lainnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap peninggalan nenek moyang yang telah membangun meunasah tersebut dengan penuh kerja keras.
Dengan adanya balai desa baru yang lebih representatif, masyarakat Gampong Sarah Mane berharap dapat lebih nyaman dalam beribadah serta berkumpul untuk berbagai kegiatan keagamaan lainnya. [AS]