• Tentang Kami
Monday, June 30, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

Mustafa Marwidin by Mustafa Marwidin
June 29, 2025
in News
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh
Share on FacebookShare on Twitter

SAGOETV| BANDA ACEH  – Masa konflik Aceh bukan hanya dipenuhi ketegangan dan kecurigaan. Di sela bayang-bayang operasi militer dan patroli aparat, secangkir kopi sering menjadi jembatan antara dua pihak yang saling mengamati. Hal itu dirasakan langsung oleh Muhammad Awal , tokoh penggerak komunitas sepeda Aceh Basic Community (ABC), yang kini menjabat Direktur Yayasan IDEP Selaras Alam.

“Waktu itu kita sering ngumpul di warung kopi, baik di Ulee Kareng maupun Canai Mama. Sering juga duduk satu meja sama aparat, bahkan intel. Kita ngopi bareng sambil diskusi. Mereka tahu kita anak-anak muda yang aktif dan punya semangat positif, bukan bagian dari gerakan apa-apa,” kata Muhammad Awal dalam Podcast Sagoetv, ditayangkan Jum’at (27/06/2025) dipandu langsung Dr Mukhlisuddin Ilyas, M.Pd, CEO Sagoetv.

BACA JUGA

Pemerintah Aceh Siapkan Sekolah Unggulan Garuda, Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Doa dan Kenduri Akbar Warnai Kembalinya 4 Pulau ke Wilayah Aceh, Gubernur Mualem: Ini Pulau Kita!

Di tengah masa konflik Aceh yang belum sepenuhnya reda pascatsunami 2004, Muhammad Awal atau yang akrab disapa Bang Awal, mengalami momen tak terlupakan: duduk ngopi semeja dengan aparat intelijen di sebuah warung kopi kecil di Aceh Jaya.

“Waktu itu saya masih relawan. Datang ke desa bawa data, bawa semangat, bukan bawa misi politik. Tapi tetap saja setiap gerak-gerik kami diawasi,” kenang Bang Awal.

Suatu sore, setelah seharian mengumpulkan data titik pengungsian, ia mampir ke sebuah warung untuk melepas penat. Di meja sebelah, duduk dua orang tak dikenal yang tampak mengamati gerak-geriknya. Tak lama, salah satu dari mereka memanggilnya.

“Duduk sini, Dek. Ngopi bareng kami,” kata salah satu pria tersebut, yang belakangan diketahui adalah intel.

Baca Juga:  Baitul Mal Banda Aceh Terima Kunjungan DPK BKPRMI Kutaraja

Dengan sedikit canggung namun tetap tenang, Bang Awal duduk dan menerima ajakan itu. Ia paham betul bahwa saat itu, setiap pendatang—apalagi yang membawa peta, GPS, dan kamera—pasti dianggap mencurigakan.

“Saya jujur saja. Saya relawan dari UI, bukan LSM asing, bukan wartawan. Cuma anak Mapala yang ingin bantu masyarakat,” tuturnya.

Obrolan mereka awalnya kaku, penuh tanya. Tapi secangkir kopi mampu mencairkan suasana. Mereka akhirnya berbicara soal kondisi lapangan, kebutuhan masyarakat, dan bahkan soal keluarga. Tak disangka, kedua intel itu justru memberinya info penting tentang desa-desa yang masih terisolasi.

“Yang menarik, mereka ternyata juga prihatin. Mereka bilang: ‘Kami juga lelah, Bang. Tapi tugas tetap tugas’. Di situlah saya sadar, kadang di balik seragam dan kecurigaan, ada juga kemanusiaan,” ujarnya.

Momen itu menjadi titik balik bagi Bang Awal dalam memaknai kerja kemanusiaan di wilayah konflik. Ia belajar bahwa kadang, perjuangan tak melulu harus lewat aksi besar—tapi cukup lewat secangkir kopi, dan hati yang terbuka.

Hadirkan Komunitas 

Komunitas sepeda ini awalnya hanya beranggotakan anak-anak muda perantauan yang tinggal di Banda Aceh, seperti dari Jakarta, Bandung, Medan, hingga beberapa aktivis lokal. Mereka rutin bersepeda setiap akhir pekan, menyusuri jalur-jalur eksotis seperti Mata Ie, Lambade, hingga Pucok Krueng.

“Waktu itu kita sepakat membentuk komunitas. Namanya Aceh Basic Community. Misi awalnya sederhana—mensepedakan Banda Aceh. Dulu belum banyak orang bersepeda. Kebanyakan cuma bapak-bapak naik sepeda ontel ke kebun,” ujarnya.

Seiring waktu, komunitas ini berkembang dan dilibatkan dalam banyak kegiatan, termasuk kerja sama dengan NGO dan instansi pemerintah. Bahkan, ABC pernah menggelar event besar funbike siaga bencana bersama BRR dan TDRMC. Salah satu yang berkesan, kata Bang Awal, adalah keikutsertaan mantan Kepala BRR, Kuntoro Mangkusubroto.

Baca Juga:  Lam Rukam Dideklarasikan sebagai Kampung Bebas Narkoba

Tak berhenti di situ, komunitas ini juga melahirkan atlet-atlet sepeda downhill berbakat dari daerah, salah satunya dari Takengon yang sempat masuk peringkat delapan nasional.

“Sempat kami diminta ISI (Ikatan Sepeda Indonesia) untuk mengirim atlet ke PON. Sayangnya, karena keterbatasan anggaran dan miskomunikasi, pembinaan kurang maksimal. Akhirnya banyak talenta Aceh diambil provinsi lain,” ungkapnya.

Kini, Bang Awal mengabdikan diri sebagai Direktur Yayasan IDEP Selaras Alam yang berbasis di Bali. Yayasan ini memperkenalkan konsep permakultur atau pertanian berkelanjutan dan budaya lokal yang adaptif terhadap perubahan zaman.

“Kami punya prinsip peduli bumi, peduli sesama, dan berbagi secara adil. Aceh punya potensi luar biasa. Dari kopi, padi, jagung, sampai sumber daya manusia. Kalau semua dikelola dengan benar dan tak bergantung dari luar, saya yakin Aceh bisa jadi provinsi mandiri dan maju,” katanya.

Meski kini menetap di Bali, Bang Awal tetap menyimpan harapan besar untuk Aceh. “Saya ingin kembali membawa program IDEP ke Aceh. Ini tanah yang subur dan kaya budaya. Tinggal bagaimana kita mengelolanya dengan bijak dan lestari.” []

Untuk lebih lengkap simak link berikut ini :

ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Mustafa Marwidin

Mustafa Marwidin

Sarjana Komunikasi UIN Ar-Raniry dan Jurnalis sagoetv.com

Related Posts

Pemerintah Aceh Siapkan Sekolah Unggulan Garuda, Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan
News

Pemerintah Aceh Siapkan Sekolah Unggulan Garuda, Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan

by SAGOE TV
June 30, 2025
Doa dan Kenduri Akbar Warnai Kembalinya 4 Pulau ke Wilayah Aceh, Gubernur Mualem: Ini Pulau Kita!
News

Doa dan Kenduri Akbar Warnai Kembalinya 4 Pulau ke Wilayah Aceh, Gubernur Mualem: Ini Pulau Kita!

by SAGOE TV
June 30, 2025
Wagub Sambut Kepulangan Jemaah Haji Aceh, Serukan Teladan Haji Mabrur di Masyarakat
News

Wagub Sambut Kepulangan Jemaah Haji Aceh, Serukan Teladan Haji Mabrur di Masyarakat

by SAGOE TV
June 29, 2025
Mualem Dengarkan Keluhan Warga Aceh Singkil, Komitmen Tuntaskan Persoalan HGU dan Tapal Batas
News

Mualem Dengarkan Keluhan Warga Aceh Singkil, Komitmen Tuntaskan Persoalan HGU dan Tapal Batas

by SAGOE TV
June 29, 2025
2 Bocah Asal Meulaboh Tenggelam di Pantai Lhoknga, Basarnas Banda Aceh Lakukan Pencarian
News

2 Bocah Asal Meulaboh Tenggelam di Pantai Lhoknga, Basarnas Lakukan Pencarian

by SAGOE TV
June 29, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

June 28, 2025
Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

June 25, 2025
Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

June 27, 2025
Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

June 26, 2025
Rubrik Seni Sagoe TV

Rubrik Seni Sagoe TV

June 26, 2025
5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

June 24, 2025
Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

June 26, 2025
Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

June 23, 2025
Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

June 29, 2025

EDITOR'S PICK

Bupati Aceh Besar Lantik 10 Camat Baru, Tegaskan Pentingnya Pelayanan dan Syiar Islam

Bupati Aceh Besar Lantik 10 Camat Baru, Tegaskan Pentingnya Pelayanan dan Syiar Islam

April 14, 2025
Masa Tunggu Haji di Aceh Capai 34 Tahun, PPIH Harapkan Penambahan Kuota

Masa Tunggu Haji di Aceh Capai 34 Tahun, PPIH Harapkan Penambahan Kuota

June 2, 2025
KWPSI Kembali Selenggarakan Kajian Islam, Angkat Tema Syariat Islam Melonggar, Prostitusi Beraksi?

KWPSI Kembali Selenggarakan Kajian Islam, Angkat Tema Syariat Islam Melonggar, Prostitusi Beraksi?

January 29, 2025
UIN Ar-Raniry Terima 250 Paket Sembako dari Mubadala Energy

UIN Ar-Raniry Terima 250 Paket Sembako dari Mubadala Energy

March 19, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.