Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah memastikan helikopter Polri segera dikerahkan ke Aceh untuk mempercepat penanganan bencana banjir dan longsor yang masih melanda sejumlah wilayah. Polda Aceh juga mengerahkan 855 personel Bawah Kendali Operasi (BKO) ke sejumlah titik terdampak guna memperkuat evakuasi dan distribusi bantuan bagi warga terdampak bencana.
Helikopter kini berada di Riau dan siap diterbangkan ke Aceh begitu kondisi cuaca memungkinkan, guna mempercepat evakuasi, distribusi logistik, serta bantuan ke daerah-daerah terisolir. Hal ini disampaikan Kapolda Aceh sebagai respons atas permintaan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, dalam rapat paripurna di DPRA pada Kamis (27/11/2025) yang meminta Polda Aceh mendatangkan helikopter Polri guna mempercepat mobilisasi dan koordinasi penanganan banjir.
“Saya sudah berkomunikasi dengan Mabes Polri. Helikopter kita sudah sampai di Riau dan siap meluncur ke Banda Aceh apabila situasinya memungkinkan untuk terbang,” ujar Kapolda Aceh, Jumat (28/11).
Marzuki menjelaskan, saat ini Polda Aceh telah menurunkan personel dalam jumlah besar dari berbagai satuan, seperti Brimob, Polairud, dan Sabhara, untuk membantu proses evakuasi serta memberikan bantuan langsung kepada masyarakat terdampak banjir.
Setelah helikopter tiba di Aceh, pihak kepolisian akan memaksimalkan fungsinya untuk patroli udara, distribusi logistik, dan pengiriman bantuan makanan ke daerah-daerah yang terisolasi akibat banjir.
“Nantinya helikopter akan digunakan untuk transportasi darurat, baik untuk pemantauan, patroli, maupun mobilisasi bantuan. Jalur darat di sejumlah titik sudah tidak memungkinkan karena air tinggi dan jalur berlumpur,” ujarnya.
Kapolda Aceh juga mengimbau masyarakat untuk berdoa agar intensitas hujan tidak meningkat, sehingga proses bantuan, mobilisasi personel, dan penanganan banjir dapat berlangsung lebih optimal.
“Kondisi terakhir ini kita lihat bahwa intensitas hujan sudah mulai berkurang. Kita tinggal menunggu air surut agar evakuasi lanjutan serta pendataan warga, termasuk yang dilaporkan hilang, dapat segera dilakukan,” ujar Marzuki.
Lepas 855 Personel BKO untuk Penanggulangan Banjir-Longsor
Kapolda Aceh Irjen Marzuki Ali Basyah melepas 855 personel yang diperbantukan sebagai Bawah Kendali Operasi (BKO) ke polres jajaran dalam rangka penanggulangan darurat bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Pelepasan tersebut dilakukan melalui upacara di Lapangan Apel Mapolda Aceh, Jumat (28/11)
Pengerahan personel BKO ini merupakan bagian dari Operasi Aman Nusa-II Tahun 2025, yang difokuskan untuk merespons cepat dan meningkatkan kapasitas penanganan bencana, serta memastikan terciptanya rasa aman bagi masyarakat di daerah terdampak.
Selain itu, sebelumnya juga sudah dikerahkan sebanyak 3.500 personel yang ada di Polres/ta jajaran sebagai wujud respons cepat dalam membantu masyarakat korban banjir.
Dalam arahannya, Kapolda menyampaikan bahwa Aceh sedang menghadapi situasi kedaruratan akibat bencana banjir dan longsor yang terjadi di 18 kabupaten/kota, yang menyebabkan akses transportasi terganggu, jaringan komunikasi terputus, serta meningkatnya kebutuhan terhadap tenaga bantuan, evakuasi, dan distribusi logistik.
Ia menjelaskan bahwa tujuan utama pergeseran 855 personel ini adalah untuk memperkuat kemampuan pencarian, penyelamatan, evakuasi, dan layanan kesehatan terhadap masyarakat korban banjir. Selain itu juga untuk mendukung pendistribusian bantuan logistik secara cepat, tepat, dan merata, serta menjaga stabilitas kamtibmas selama masa tanggap darurat agar situasi tetap terkendali.
Abituren Akabri 1991 ini menambahkan bahwa seluruh personel BKO akan ditempatkan pada wilayah yang terdampak paling parah; seperti Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Barat, Lhokseumawe, Bireuen, Aceh Utara, Langsa, Aceh Jaya, dan Aceh Tamiang. []



















