• Tentang Kami
Monday, October 13, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Memahami Ragam Agen dalam Aktifitas Intelijen dan Spionase

Kamaruzzaman Bustamam Ahmad by Kamaruzzaman Bustamam Ahmad
March 15, 2025
in Literasi
Reading Time: 4 mins read
A A
0
Memahami Ragam Agen dalam Aktifitas Intelijen dan Spionase
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad.
Dosen UIN Ar-Raniry, Kopelma Darussalam, Banda Aceh.

Dalam dataran praktik intelijen, menurut Sun Tzu, ada lima jenis agen. Agen yang pertama adalah mereka yang direkrut dari negara musuh. Mereka merupakan agen-agen yang direkrut untuk kepentingan bagi negara yang memiliki operasi intelijen di negara-negara tertentu. Semakin luas wilayah operasi, semakin penting pula, agen jenis ini yang direkrut. Karena itu, terkadang sang agen tidak menyadari jika mereka sudah bekerja bagi negara musuh. Disebutkan bahwa agen ini dapat digunakan untuk “to spread and confirm rumors and as channels of communication with local people.”

Adapun jenis agen yang kedua adalah agen yang direkrut dari pegawai dari negara musuh. Berbeda dengan agen pertama, agen model kedua ini bertujuan untuk menggali informasi sebanyak mungkin dari kantor-kantor yang memberikan berbagai informasi kepada negara yang merekrut. Loyalitas pada agen ini sangat diperlukan, karena dia akan memberikan informasi-informasi yang berguna dari keputusan resmi maupun tidak. Terkadang agen ini mendapat bayaran yang sangat mahal, demi untuk memberikan suatu informasi yang amat strategis bagi operasi intelijen.

BACA JUGA

UIN Ar-Raniry Gelar Pameran Buku Sebulan Penuh untuk Perkuat Budaya Literasi di Lingkungan Kampus

Kemenag Rilis Tafsir Ayat-Ayat Ekologi: Membangun Kesadaran Ekoteologis Berbasis Al-Qur’an untuk Jaga Bumi

Sementara itu, agen jenis ketiga adalah agen ganda (double agents). Menurut Sun Tzu, agen ini merupakan mereka yang mata-mata musuh yang direkrut. Agen ganda sangat penting di dalam operasi intelijen. Hal ini disebabkan,

[Double agents have the confidence of the enemy, have access to enemy secrets, are able to recruit and communicate with the other types of agents and can assist in the infiltration of the enemy with other spies. It is no wonder that they are to be treated generously and delicately.

Jika melihat peran di atas, maka di dalam sejarah intelijen dunia, peran agen ganda memang sangat menentukan arah konflik yang dimainkan oleh masing-masing pihal yang berkepentingan. Di dalam era global, agen ganda memang tidak lagi diragukan, karena seseorang dapat bekerja bagi beberapa negara dalam waktu yang bersamaan. Informasi dapat dibagi kepada siapapun, baik disengaja maupun tidak. Negara-negara yang berkepentingan terhadap informasi dan analisa dari agen tersebut, akan “memelihara” agen ganda tersebut.

Baca Juga:  Peularaa Damee Hadir dalam Bahasa Inggris, KKR Aceh Sebar Pesan Rekonsiliasi hingga Mancanegara

Adapun agen jenis keempat adalah agen yang diberikan informasi yang salah untuk menyesatkan negara musuh. Jika tiga agen di atas direkrut dari negara musuh, maka agen jenis keempat ini direkrut dari negara itu sendiri. Mereka disebutkan “weak” agent. Mereka dipelihara untuk diberikan informasi yang keliru, supaya musuh dapat tertipu. Agen tidak “berguna” ini sangat berguna untuk menipu musuh, terutama dengan informasi yang digali dari mereka, yang merupakan informasi yang keliru. Terakhir, adalah agen yang kembali dari suatu negara, setelah menetap di negara tertentu dalam jangka tertentu pula. Kepulangan mereka tentu saja dengan membawa informasi-informasi yang amat berguna. Agen jenis terakhir ini sangat banyak ditemui dilapangan. Mereka menyamar dengan berbagai profesi, lantas kembali ke negaranya dengan berbagai informasi yang menguntungkan negaranya atau di penyandang dana ketika dia melakukan operasi intelijen. Agen jenis ini dikenal dengan istilah living agents.

Dari hirarki skeman intel di atas juga dapat dipetakan lagi aktifitas intelijen dari seorang agen sebagaimana dijelaskan oleh Supono Soegirman, yaitu:

Pertama, roving agent, yaitu agen yang berkelana sesuai jadwal yang telah ditentukan. Ia bisa membawa informasi dan melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa para petugas bekerja sebagaimana seharusnya. Agen ini biasanya akan keliling suatu kawasan untuk mengecek semua operasi intelijen berjalan seperti yang diprogramkan. Mereka berpindah-pindah, sebab akhirnya kembali ke markas untuk melakukan berbagai evaluasi atau analisa.

Kedua, agen spionase, yaitu agen yang melakukan tugas spionase, misalnya mendapatkan Bahan Keterangan (baket) yang diperlukan oleh organisasi. Agen inilah yang sering dikenal dengan intel. Dalam pemahaman masyarakat, agen adalah mereka yang melakukan aktifitas spionase. Biasanya mereka akan melakukan infiltrasi atau penyamaran, sekaligus aktifitas lainnya seperti penggalangan atau pengamanan.

Baca Juga:  Matematika - Cryptarithm, apakah sejenis Makhluk Cryptid?

Ketiga, agen sabotase, yaitu agen yang melakukan sabotasi di wilayah atau kegiatan lawan. Agen jenis ini biasanya akan memetakan sebuah operasi intelijen, untuk melakukan berbagai aksi sabotase. Pemetaan wilayah merupakan pengetahuan yang harus dimiliki oleh agen sabotase.

Keempat, agen terror/sniper, yaitu agen yang melakukan kegiatan di negara sasaran dan melakukan pembunuhan terhadap target yang berada di negara tersebut. Agen ini sering dijumpai sebagai pelaksana teror bagi suatu daerah yang merupakan rangkaian dari operasi intelijen secara keseluruhan.

Kelima, agen propaganda, yaitu agen yang melakukan kegiatan propaganda di negara sasaran. Agen ini biasanya juga disebut sebagai agitator atau provokator di suatu wilayah. Mereka akan melakukan berbagai aksi propaganda dengan berbagai bentuk, yang kadang membawa kepanikan bagi suatu masyarakat, daerah atau bahkan suatu negara.

Keenam, agen procure, yaitu agen yang ditugasi melakukan pembunuhan karakter terhadap tokoh tertentu (character assasination), sering juga disebut hidden persuader. Biasanya agen ini hanya bertugas untuk membunuh karakter seseorang tokoh atau seseorang TO, supaya pengaruhnya tidak mampu mengacaukan sistem operasi intelijen yang sudah direncanakan.

Ketujuh, sleeping agent, yaitu agen yang dimasukkan ke dalam suatu organisasi atau wilayah tertentu untuk waktu yang cukup lama, sambil menunggu tugas yang akan dibebankan kepadanya kelak pada waktu yang dianggap tepat. Agen ini biasanya akan melakukan proses penyamaran sebagai “seseorang yang biasa” dengan kehidupan yang normal. Namun, pada saat ada panggilan, dia akan bangun dari tidurnya. Dia akan menjalankan tugas-tugas yang diembankan kepadanya, untuk suatu kepentingan.

Kedelapan, agent of influence, yaitu seseorang yang menjadi agen dan menggunakan kedudukannya atau pengaruhnya di kalangan masyarakat untuk mempromosikan gagagan tertentu dari pihak lain atau sponsornya. Menurut Soegirman

Baca Juga:  Bubur Pedas Khas Aceh Tamiang

Agen jenis ini diperlukan karena tokoh tersebut memiliki kewibawan dan pengaruh yang cukup besar, karena terdukung oleh kemampuan intelektualnya ataupun kedudukannya baik dalam struktur maupun lembaga-lembaga yang bersifat non-formal.

Agen ini biasanya berupa tokoh-tokoh dalam bidang tertentu untuk melakukan pengaruh di dalam masyarakat. Biasanya, operasi penggalangan akan merekrut TOGA (Tokoh Agama) dan TOMAS (Tokoh Masyarakat). Mereka lantas akan dikendalikan supaya dapat menjadi corong dari suatu kepentingan intelijen. Disebutkan bahwa konsep-konsep tertentu di dalam operasi subversi dapat disampaikan melalui tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh di dalam suatu negara.

Demikianlah beberapa jenis agen yang kerap muncul di lapangan, baik muncul secara terbuka maupun tertutup. Di atas itu semua, kesemua jenis agen tersebut memiliki pengendali masing-masing. Adapun proses pengendalin dalam aktifitas intelijen adalah penugasan, pengarahan, bimbingan, dan pengawasan.  Tentu saja, jika seseorang tidak seseorang tidak terlibat dalam aktifitas intelijen tidak akan menyadari hal tersebut, sebab proses-proses tersebut bersifat rahasia. Inilah mengapa kegiatan intelijen dilakukan secara sistematik oleh agen. Proses ini dikenal dengan istilah briefing dan debriefing. Adapun briefing adalah “arahan pelaksanaan tugas, bagaimana melaksanakan tugas, bagaimana harus berkomunikasi serta kapan harus melapor serta bagaimana melaporkannya, baik yang disampaiakn secara lisan maupun tertulis.” Sementara itu, debriefing adalah “laporan umpan balik yang dilakukan oleh agen kepada pengendali, yang dilakukan secara lisan dan sebaiknya dibarengi dengan tertulis, terkait substansi penugasan dalam rangka kegiatan dan operasi intelijen.”[]

Tags: Agen IntelejenPengetahuan MiliterSpionase
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Kamaruzzaman Bustamam Ahmad

Kamaruzzaman Bustamam Ahmad

Kamaruzzaman Bustamam Ahmad adalah Antropolog. Berdomisili di Aceh.

Related Posts

UIN Ar-Raniry Gelar Pameran Buku Sebulan Penuh untuk Perkuat Budaya Literasi di Lingkungan Kampus
Literasi

UIN Ar-Raniry Gelar Pameran Buku Sebulan Penuh untuk Perkuat Budaya Literasi di Lingkungan Kampus

by SAGOE TV
October 8, 2025
Kemenag Rilis Tafsir Ayat-Ayat Ekologi Membangun Kesadaran Ekoteologis Berbasis Al-Qur’an untuk Jaga Bumi
Literasi

Kemenag Rilis Tafsir Ayat-Ayat Ekologi: Membangun Kesadaran Ekoteologis Berbasis Al-Qur’an untuk Jaga Bumi

by SAGOE TV
October 6, 2025
Rektor UIN Ar-Raniry Tekankan Pentingnya Literasi Ekonomi Hadapi Era Pasca-Minyak
Literasi

Rektor UIN Ar-Raniry Tekankan Pentingnya Literasi Ekonomi Hadapi Era Pasca-Minyak

by SAGOE TV
October 1, 2025
Pendiri RUMAN Aceh Berbagi Praktik Baik Literasi dengan Gayo Literacy Community
Literasi

Pendiri RUMAN Aceh Berbagi Praktik Baik Literasi dengan Gayo Literacy Community

by SAGOE TV
September 29, 2025
Diskusi Sastra: Novel Paya Nie Tampilkan Ketangguhan Perempuan Aceh di Masa Konflik
Literasi

Diskusi Sastra: Novel Paya Nie Tampilkan Ketangguhan Perempuan Aceh di Masa Konflik

by SAGOE TV
September 15, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

Bicara Sherly, Maluku Utara, dan Mualem

October 9, 2025
Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

Gubernur Aceh Lantik Fajran Zain, Abdul Manan, dan Teuku Ardiansyah sebagai Deputi BPKS

October 11, 2025
Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

Gubernur Aceh Lantik Pejabat Struktural Baru, Berikut Daftar Kepala SKPA dan Pesan Mualem soal Anggaran

October 10, 2025
Saiful Bahri Resmi Terpilih jadi Ketua Umum KONI Aceh 2025-2029

Saiful Bahri Terpilih Jadi Ketua Umum KONI Aceh 2025-2029

October 9, 2025
Ummi Arongan Meninggal Dunia, Gubernur Aceh Mualem Sampaikan Duka Mendalam dan Kenang Jasa Besarnya

Ummi Arongan Meninggal Dunia, Gubernur Aceh Mualem Sampaikan Duka Mendalam dan Kenang Jasa Besarnya

October 7, 2025
Aceh di Persimpangan Energi dan Budaya: Cerita Tentang Martabat, Pembangunan, dan Harapan Baru

Aceh di Persimpangan Energi dan Budaya: Cerita Tentang Martabat, Pembangunan, dan Harapan Baru

October 7, 2025
Wakil Ketua DPRK Musriadi Sambut HUT PAN ke-27 dengan Aksi Sosial, Olahraga, dan Lomba Karya Ilmiah

Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Dorong Pemerintah Tuntaskan Flyover Pango Raya

October 9, 2025
Harga Tiket Persiraja vs Garudayaksa FC Resmi Dirilis, Mulai Rp30 Ribu

Pelatih Akhyar Ilyas Harap Dukungan Suporter, Persiraja Siap Tampil All Out Lawan Bekasi City

October 11, 2025
Masyarakat Aceh Kini Tak Perlu ke Luar Daerah, RSUDZA Miliki MRI 1,5 Tesla

Masyarakat Aceh Kini Tak Perlu ke Luar Daerah, RSUDZA Miliki MRI 1,5 Tesla

October 8, 2025

EDITOR'S PICK

BPKS dan ASDP Sepakat Kerja Sama Layanan Penyeberangan di Pelabuhan Balohan Sabang

BPKS dan ASDP Sepakat Kerja Sama Layanan Penyeberangan di Pelabuhan Balohan Sabang

August 30, 2025
PON XXI: Kebanggaan dan Peluang

PON XXI: Kebanggaan dan Peluang

September 16, 2024
Pj Gubernur Aceh Sampaikan Kekhawatiran Terkait Konten Medsos ke Deputi Menteri PPPA

Pj Gubernur Aceh Sampaikan Kekhawatiran Terkait Konten Medsos ke Deputi Menteri PPPA

September 27, 2024
Santri Dayah Ruhul Qurani Aceh Barat Lolos ke KSM Nasional 2024

Santri Dayah Ruhul Qurani Aceh Barat Lolos ke KSM Nasional 2024

August 10, 2024
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.