• Tentang Kami
Monday, June 16, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Bujang Salim: Jejak Pejuang Aceh Di Papua

SAGOE TV by SAGOE TV
November 6, 2021
in Artikel, Biografi
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: M Adli Abdullah
Staf Khusus Bidang Hukum Adat Menteri ATR/BPN Republik Indonesia.

Disela-sela melakukan perjalanan dinas Kementerian ATR/BPN di Papua. Selain bertemu dengan berbagai kalangan mengenai persoalan tanah adat, menghadiri peluncuran Universitas Adat Papua. Juga menyempatkan waktu melihat jejak Aceh dengan Papua.

BACA JUGA

Beasiswa LPDP Antar Zuhhad Naafil dari Aceh ke Australia, Ini Perjalanannya

Anthony Reid dan Kenduri Kematian

Salah satu jejak Aceh dengan Papua adalah Bujang Salim. Silaturahmi ke keluarga besar Bujang Salim adalah seorang Pahlawan Aceh (Perintis Pergerakan Kebangsaan/Kemerdekaan), di Jayapura, dimulai dari perkenalan dengan Salah satu cucu Bujang Salim yang juga pegawai Kanwil BPN Papua, namanya Sinair Pang Muslim 40 tahun, beliau datang ke hotel tempat saya menginap di pagi hari jam 6 bersama abangnya Ichsan Ansyari (55 tahun).

Perkenalan ini memantik keingintahuan saya tentang keluarga pahlawan ini, yang tercatat dalam buku buku sejarah kemerdekaan Indonesia di Aceh.

Pak Sinair Pang Muslim dan Ichsan Ansyari memberitahukan kedatangan saya ini kepada orang tua beliau tgk Ibrahim syakdan (90) dan ibunda beliau Gulyankedi binti Bujang Salim (85) Sehingga saya dibawa ke rumah untuk bertemu tokoh Aceh yang sangat disegani di bumi cenderawasih ini.

Bunda Gulyankedi mengisahkan bagaimana beliau tinggal di Papua sejak lahir dikarenakan ayahandanya yang berasal dari Nisam Aceh Utara dibuang oleh Belanda ke Boven Digul.

Ayahanda bunda Gulyankedi, Bujang Salim, dilahirkan pada tahun 1891 di Keude Amplah, Nisam Kabupaten Aceh Utara.

Sebagai putra Uleebalang Nanggroe Nisam, pada tahun 1912 beliau menyelesaikan kelas 5 (lima) pada Kweekschool dan Osvia di Bukit Tinggi (Sumatera Barat) dan kemudian kembali ke Aceh.

Baca Juga:  Kisah Perjalanan Kak Lili dan Deva Beauty

Pada 8 Februari 1921, Bujang Salim dipecat dari jabatan itu dan diasingkan ke Meulaboh oleh Belanda. Pada 21 April 1922, ia dibuang ke Meurauke. Selama di sana, Bujang Salim juga melakukan aktifitas pendidikan dan keagamaan sehingga sangat meresahkan Belanda.

Itu sebabnya, Bujang Salim lalu dibuang ke daerah Tanah Merah (Digul) pada 5 April 1935. Digul adalah tempat pembuangan para pejuang kemerdekaan. Letaknya di dekat sungai Digul hilir, Papua.

Berikutnya, di masa serbuan Jepang, tepatnya 11 Mei 1942, Bujang Salim kembali diungsikan. Awalnya, ia diungsikan ke hutan Bijan, kemudian dikembalikan lagi ke Meurauke. Pada 3 November 1942, ia kembali dibawa pulang ke Tanah Merah.
Pertengahan tahun 1943, atas anjuran Van Der Plas pemerintahan Belanda, mengangkut semua orang buangan untuk diungsikan ke Australia, termasuk Bujang Salim. Tiba di Mackay, Australia, 5 Juni 1943.

Akhir tahun 1945, pemerintah interniran Belanda memerdekakan orang-orang buangan tersebut dan dijanjikan akan dipulangkan ke masing-masing tempat asal. Pada 7 Oktober 1946, Bujang Salim dan rombongan eks buangan diberangkatkan dengan kapal barang tentara sekutu dan tiba di Jakarta, 14 Oktober 1946.

Ia dimasukkan ke kamp Chause Complex, satu bulan kemudian, anggota rombongan lainnya diberangkatkan ke Cirebon dan diserahkan pada pemerintah Indonesia. Sedangkan Bujang Salim, karena anaknya sakit keras, tidak jadi diberangkatkan sampai empat bulan lamanya.

Bujang Salim kemudian berhubungan sendiri dengan pemerintah Indonesia di Pegangsaan Timur dan dibolehkan berangkat ke Purwokerto. Pada 15 Februari 1947 oleh Kementrian Dalam Negeri di Purwokerto, dipekerjakan di sana sementara menunggu kapal yang berangkat dari Cilacap menuju Sumatera. Karena Agresi I Belanda pada 31 Juli 1947, ia dan keluarga terpaksa mengungsi ke lereng-lereng gunung Slamet (Jawa Tengah) selama enam bulan.

Baca Juga:  Seni Perang Kosmik Ala Sun Tzu

Pada Maret 1948, ia ditangkap oleh satu pasukan patroli Belanda dan ditahan untuk diperiksa. Dua hari kemudian ia dilepaskan dan dengan dasar janji Belanda di Australia dulu, ia dibawa ke Medan (Sumatera Utara, tiba 20 April 1948.

Pada Februari 1950 dengan bantuan Gubernur sumatera Utara (Aceh bagian dari Sumatra Utara ketika itu) Mr S M Amin, Bujang Salim diberangkatkan ke Kutaradja (Banda Aceh). Lalu, 31 Juli 1950 ia pulang ke Krueng Geukuh, yang saat itu berada dalam Nanggroe Nisam. Bujang Salim akhirnya meninggal dunia pada Rabu, 14 Januari 1959.

Ia dikebumikan di Krueng Geukuh, tepatnya dekat Masjid Besar Bujang Salim.
Selama hidup, beliau dikaruniakan 8 (delapan) orang anak (1 dari isteri pertama di Krueng Geukueh), tetapi disangsikan tidak dapat pulang dari pembuangan, lalu bercerai. Sedangkan 7 orang lagi dari isteri kedua di Merauke dan namanya sebagai berikut

1. Budjangjayah
2. Jangjakedi
3. Jangjayahdi
4. Babujangjah
5. Gulyankedi
6. Mackaustrali
7. Acehneksom

Hanya Anak kelima Bunda Gulyankedi yang tetap tinggal di Papua sampai saat ini bersama Suaminya Tgk Ibrahim Syakban yang berasal dari Bintang Aceh Tengah, yang ditugaskan pada tahun 1960 an sebagai camat Meurauke. Walau di usia senja mereka tetap setia dalam jalan dakwah dengan membina pesantren bersama anak anaknya.

Begitulah sekulumit tokoh Aceh, jejak Bujang Salim di Papua.

ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Beasiswa LPDP Antar Zuhhad Naafil dari Aceh ke Australia, Ini Perjalanannya
Biografi

Beasiswa LPDP Antar Zuhhad Naafil dari Aceh ke Australia, Ini Perjalanannya

by SAGOE TV
June 13, 2025
In Memoriam Anthony Reid: Warisan Sang Sejarawan untuk Aceh dan Asia Tenggara
Biografi

Anthony Reid dan Kenduri Kematian

by SAGOE TV
June 11, 2025
In Memoriam Anthony Reid: Warisan Sang Sejarawan untuk Aceh dan Asia Tenggara
Biografi

In Memoriam Anthony Reid: Warisan Sang Sejarawan untuk Aceh dan Asia Tenggara

by SAGOE TV
June 13, 2025
Meninjau Kembali Wewenang Pemerintahan Daerah dalam Bingkai Otonomi dan Efektivitas Pelayanan Publik
Artikel

Meninjau Kembali Wewenang Pemerintahan Daerah dalam Bingkai Otonomi dan Efektivitas Pelayanan Publik

by SAGOE TV
June 3, 2025
Rukok Linto Hari Tanpa Tembakau Sedunia
Artikel

Rukok Linto

by SAGOE TV
May 31, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

In Memoriam Anthony Reid: Warisan Sang Sejarawan untuk Aceh dan Asia Tenggara

Anthony Reid dan Kenduri Kematian

June 11, 2025
In Memoriam Anthony Reid: Warisan Sang Sejarawan untuk Aceh dan Asia Tenggara

In Memoriam Anthony Reid: Warisan Sang Sejarawan untuk Aceh dan Asia Tenggara

June 13, 2025
Dosen USK Terpilih Ikuti IVLP di AS, Pelajari Sistem Penanggulangan Bencana

Dosen USK Terpilih Ikuti IVLP di AS, Pelajari Sistem Penanggulangan Bencana

June 14, 2025
Muhajirul Fadhli Petugas Haji Daerah (PHD) Aceh 2025

Dari Aceh Menuju Mekkah: Ibadah Haji yang Mengajarkan Kita Arti Keluarga

June 13, 2025
Lantak Laju Byond Cup 2025, 16 Tim Sepak Bola Aceh Bersaing Rebut Hadiah Rp150 Juta

Lantak Laju Byond Cup 2025, 16 Tim Sepak Bola Aceh Bersaing Rebut Hadiah Rp150 Juta

June 10, 2025
POMDA Aceh XIX 2025, USK Usung Misi Juara Umum dengan 174 Atlet Terbaik

POMDA Aceh XIX 2025, USK Usung Misi Juara Umum dengan 174 Atlet Terbaik

June 9, 2025
Guru Besar Fakultas Kedokteran se-Indonesia Sampaikan Pernyataan Sikap di Universitas Syiah Kuala

Guru Besar Fakultas Kedokteran se-Indonesia Sampaikan Pernyataan Sikap di Universitas Syiah Kuala

June 13, 2025
Artis Cut Yanti Salurkan Hewan Kurban lewat LP2M UIN Ar-Raniry di Idul Adha 1446 H

Artis Cut Yanti Salurkan Hewan Kurban lewat LP2M UIN Ar-Raniry di Idul Adha 1446 H

June 7, 2025
Kepala SDTQ Nurun Nabi Banda Aceh Lulus Standardisasi Dai MUI

Kepala SDTQ Nurun Nabi Banda Aceh Lulus Standardisasi Dai MUI

June 12, 2025

EDITOR'S PICK

UIN Ar-Raniry Bagikan 2.300 Paket Daging Kurban Bantuan Uni Emirat Arab

UIN Ar-Raniry Bagikan 2.300 Paket Daging Kurban Bantuan Uni Emirat Arab

June 8, 2025
Konsistensi Pasca Ramadhan Kunci Keberhasilan Dunia dan Akhirat

Konsistensi Pasca Ramadhan Kunci Keberhasilan Dunia dan Akhirat

March 26, 2025
Komisi VI DPRA Minta Sekolah dan Dayah Awasi Jajanan Siswa dan Santri

Komisi VI DPRA Minta Sekolah dan Dayah Awasi Jajanan Siswa dan Santri

April 28, 2025
Dilema Bioetika Era Kecerdasan Buatan

Invasi Militer Amerika Game Over, China Bergerak Maju di Afghanistan

March 24, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.