• Tentang Kami
Tuesday, May 20, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Apakah Aceh Berani Istimewa?

SAGOE TV by SAGOE TV
May 15, 2025
in Analisis
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Ari Palawi

Ari Palawi

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Ari Palawi

Ada yang sedang tumbuh diam-diam dari janji negara. Program indah yang digagas Presiden Prabowo untuk memanusiakan manusia, terutama anak-anak dan remaja desa, tampak mulai mengakar sebagai niat baik yang perlu kita kawal bersama. Jika benar diniatkan untuk memuliakan hidup, bukan sekadar proyek atau pengulangan dari skema pembangunan lama, maka inilah momen langka yang seharusnya menyentuh nadi keistimewaan Aceh yang sesungguhnya. Tapi pertanyaannya, apakah Aceh berani istimewa?

BACA JUGA

Yayasan, Memberi, dan Salah Kaprah yang Terlanjur Akut

Hutan Kota Tibang dan Fasilitas Publik Kota Banda Aceh

Yang dimaksud “berani istimewa” bukan hanya soal status administratif sebagai daerah otonomi khusus, tapi tentang keberanian moral dan intelektual untuk membedakan diri secara prinsipil dari arus besar penyeragaman sistemik nasional yang sering kali gagal menjawab kebutuhan lokal.

Momentum Sekolah Rakyat: Kesempatan untuk Menyimpang dengan Bijak

Program Sekolah Rakyat yang kini mulai dirancang dan disebarluaskan ke berbagai daerah, termasuk mungkin di Aceh, adalah titik awal penting. Ia bisa menjadi jalan baru untuk keluar dari kemelut pendidikan dasar-menengah yang selama ini diseragamkan dari Sabang sampai Merauke, namun terus melahirkan masalah-masalah baru: kekeringan makna, keterputusan dengan realitas lokal, dan pendidikan yang lebih menekankan hafalan daripada pengasahan akal dan empati.

Aceh, dengan segala kekhasan sejarah, budaya, dan spiritualitasnya, memiliki tanggung jawab dan peluang untuk menjadikan Sekolah Rakyat bukan sebagai kloning dari pusat, melainkan sebagai antitesis yang sehat dari model pendidikan nasional yang terlalu administratif dan teknokratis. Model yang sering gagal mendidik manusia utuh—yang berpikir, merasa, dan berbuat dalam relasi yang manusiawi dengan sesama dan alam.

Memurnikan Tujuan: Bukan Untuk Ormas, Tapi Untuk Anak Negeri

Baca Juga:  Yayasan, Memberi, dan Salah Kaprah yang Terlanjur Akut

Yang perlu digarisbawahi sejak awal adalah bahwa sekolah ini bukan milik ormas mana pun. Ia milik rakyat. Milik anak-anak yang kerap dipinggirkan karena tinggal jauh dari kota, atau dianggap hanya sebagai angka statistik dari program-program penanggulangan kemiskinan. Anak-anak yang selama ini hidup dalam bayang-bayang trauma konflik, bencana, atau ketidakpastian masa depan.

Karena itu, pendekatan homogen, terpusat, dan seragam justru berbahaya. Ia menghilangkan konteks. Padahal pendidikan yang baik lahir dari kedekatan dengan bumi tempat ia tumbuh: dari bahasa ibu, dari kisah-kisah lokal, dari tradisi belajar yang tidak harus selalu bernama “kelas”, tapi bisa berbentuk meunasah, bale, atau tumpukan batu di bawah pohon yang rimbun, di mana anak-anak bisa belajar membaca alam, mengenal diri, dan menghargai hidup.

Kalau Aceh sungguh-sungguh mau berani istimewa, maka inilah saatnya untuk tidak tunduk pada model cetak biru dari pusat, apalagi jika model itu menanggalkan nilai-nilai keacehan yang penuh hikmah. Kita butuh lebih dari sekadar sekolah; kita butuh taman kehidupan, tempat anak tumbuh sebagai manusia, bukan sebagai mesin atau pemilih suara di masa depan.

Taman Pengetahuan, Bukan Ladang Politisasi

Sudah cukup lama pendidikan kita dirampas dari marwahnya. Sekolah menjadi tempat menggiring, bukan membimbing. Ia dibangun bukan untuk mencerdaskan, tapi untuk mendisiplinkan, membungkam, atau—pada titik paling kejamnya—mencetak anak-anak untuk kepentingan politik elektoral.

Kini, saat Sekolah Rakyat dirancang kembali, Aceh harus punya nyali untuk tidak menjadikannya perpanjangan tangan dari partai politik atau organisasi tertentu yang ingin mendominasi ruang-ruang sosial. Ini bukan panggung pengaruh, ini adalah ruang kehidupan. Dan kita tahu, sekali ruang kehidupan dijajah oleh kepentingan politik jangka pendek, maka hancurlah generasi yang akan datang.

Baca Juga:  Mencermati Masa Paceklik OMS di Aceh

Sekolah Rakyat di Aceh harus kembali kepada akar: menumbuhkan akal sehat yang merdeka, menjunjung tinggi keberadaban, serta memperkuat jati diri yang selama ini diwariskan para endatu. Di sinilah pendidikan bukan hanya soal kurikulum, tapi soal keberanian untuk menyusun hidup dengan bijak, berani, dan manusiawi.

Tanggung Jawab Kolektif: Anak Cucu Adalah Masa Kini yang Belum Bernama

Kita semua adalah penjaga masa depan. Dan masa depan itu bukan milik siapa-siapa kecuali anak cucu kita yang belum bisa memilih, belum bisa bersuara. Kalau kita diam saat arah pendidikan mereka diseret ke dalam proyek-proyek politik atau program pembangunan yang tak berpijak pada realitas mereka, maka kitalah yang sedang menyiapkan kubur bagi martabat mereka.

Aceh adalah tanah yang penuh kisah. Tapi kisah itu tak akan ada artinya kalau kita tak mampu menyambungnya dengan masa depan. Dan masa depan itu, kini, berada dalam ruang yang bernama Sekolah Rakyat—yang bisa menjadi pintu cahaya, atau jebakan baru yang lebih tersamar.

Maka pertanyaan itu kembali: Apakah Aceh berani istimewa?

Berani memilih jalan yang berbeda.

Berani melindungi anak-anaknya dari penyeragaman yang memiskinkan.
Berani meneguhkan pendidikan sebagai jalan kehidupan, bukan alat kekuasaan.

Jawabannya bukan ada di tangan pemerintah saja.

Jawabannya ada pada kita semua. []

Penulis adalah dosen seni pertunjukan di Universitas Syiah Kuala. Ia menulis, meneliti, dan mencipta karya yang menghubungkan penciptaan artistik, pengabdian budaya, dan kebijakan publik. Fokusnya banyak pada wilayah-wilayah non-sentral dan suara komunitas.

Tags: acehAnalisisGenerasiPemerintahPemerintah AcehpendidikanPresiden PrabowoSekolah Rakyat
ShareTweetPinSendShare
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Ari Palawi
Analisis

Yayasan, Memberi, dan Salah Kaprah yang Terlanjur Akut

by SAGOE TV
May 19, 2025
Hutan Kota Tibang dan Fasilitas Publik Kota Banda Aceh
Analisis

Hutan Kota Tibang dan Fasilitas Publik Kota Banda Aceh

by Sahlan Hanafiah
May 17, 2025
Sahlan Hanafiah
Analisis

Abua Leman dan Tidur Aja Dulu

by Sahlan Hanafiah
May 17, 2025
Membuka Jalan Baru: Transformasi Pembangunan Aceh Menuju Kemandirian
Analisis

Membuka Jalan Baru: Transformasi Pembangunan Aceh Menuju Kemandirian

by SAGOE TV
February 21, 2025
Fatwa Radikal
Analisis

Kopi, Sufi, dan Kontroversinya

by SAGOE TV
February 19, 2025
Load More

POPULAR NEWS

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

February 21, 2025
Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

March 31, 2025
UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

April 18, 2025
Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

April 18, 2025
Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

February 21, 2025

EDITOR'S PICK

PPK, PPS, dan KPPS se-Kota Banda Aceh Ikuti Apel Akbar Pilkada 2024

PPK, PPS, dan KPPS se-Kota Banda Aceh Ikuti Apel Akbar Pilkada 2024

November 9, 2024
LKNU Aceh dan Puskesmas Darul Imarah Gelar Aksi Bergizi di Dayah Thalibul Huda

LKNU Aceh dan Puskesmas Darul Imarah Gelar Aksi Bergizi di Dayah Thalibul Huda

February 19, 2025
Arus Wisatawan ke Sabang Melonjak Selama Libur Isra Mi’raj dan Imlek

Arus Wisatawan ke Sabang Melonjak Selama Libur Isra Mi’raj dan Imlek

January 29, 2025
Abu Tumin, Murid Generasi Ke-3 Abuya Muda Waly Wafat

Abu Tumin, Murid Generasi Ke-3 Abuya Muda Waly Wafat

September 27, 2022
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.