SAGOETV | BANDA ACEH – Anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh yang juga Pimpinan Dayah Darul Ihsan Abu Krueng Kalee, Tgk. H. Muhammad Faisal atau yang akrab disapa Ayah Faisal, menjadi salah satu pembicara utama dalam kegiatan Seminar Internasional Pendidikan PERTI dan Muzakarah Pendidikan PERTI yang berlangsung di Ballroom Menara Dang Merdu BRK Syariah, Pekanbaru, Rabu (23/4/2025).
Dalam sesi Muzakarah Pendidikan yang dipandu oleh Prof. Dr. Munzir Hitami, MA, Ayah Faisal menyampaikan materi bertajuk “Sistem Pendidikan Dayah di Aceh”. Ia menjelaskan bahwa terdapat empat tipologi utama lembaga pendidikan dayah yang berkembang di Aceh, yaitu Dayah Salafiah, Dayah Terpadu, Dayah Tahfiz, dan Balai Pengajian.
“Dayah Salafiah berfokus pada pengajaran kitab kuning klasik. Sementara Dayah Terpadu menggabungkan antara pendidikan agama dan pengetahuan umum. Dayah Tahfiz lebih menekankan pada penghafalan Al-Qur’an, sedangkan Balai Pengajian merupakan lembaga nonformal yang lebih fleksibel, umumnya menjadi tempat belajar fardhu ain bagi anak-anak,” jelas Ayah Faisal di hadapan ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri.
Dalam sesi diskusi, Ayah Faisal juga menyoroti realitas pendidikan Islam di luar Aceh, khususnya di Provinsi Riau. Ia mengungkapkan bahwa banyak pesantren di wilayah tersebut masih kekurangan tenaga pengajar kitab kuning. Kondisi ini, menurutnya, dapat menjadi peluang besar bagi alumni dayah Aceh untuk turut berkontribusi dalam pengembangan dakwah dan pendidikan Islam di daerah lain.
“Banyak pesantren di Riau kesulitan mendapatkan guru kitab kuning. Ini merupakan peluang bagi alumni dayah Aceh untuk berperan aktif. Bahkan saat ini, beberapa di antaranya sudah mulai mengajar di sini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ayah Faisal menyampaikan bahwa sistem pendidikan dayah Aceh memiliki keunggulan tersendiri karena mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar tradisinya. Ia menilai, penguatan kerja sama antar-lembaga pendidikan Islam lintas daerah menjadi kunci dalam membangun sistem pendidikan Islam yang kokoh dan berkelanjutan.
Seminar Internasional dan Muzakarah Pendidikan PERTI ini mengusung tema “Revitalisasi Pendidikan PERTI: Istiqamah dan Adaptif”. Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah tokoh nasional dan internasional, di antaranya Menteri Agama RI Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, serta Prof. Abdul Somad, Lc., D.E.S.A., Ph.D., yang juga resmi dikukuhkan sebagai Direktur Lembaga Penyelenggaraan Pendidikan PERTI Nasional (LP3N PERTI Nasional) dalam kesempatan tersebut.
Gubernur Riau, H. Abdul Wahid, M.Si., dan Pembina PERTI Nasional, H. Oesman Sapta Odang, juga turut hadir dan memberikan dukungan terhadap penguatan sistem pendidikan Islam yang moderat, terbuka, dan berdaya saing.
Adapun tiga agenda utama dalam kegiatan ini meliputi, Seminar Internasional Pendidikan PERTI, Muzakarah Pendidikan PERTI dan Pengukuhan LP3N PERTI Nasional.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan lahir komitmen bersama dalam memperkuat peran pesantren dan lembaga pendidikan Islam sebagai pilar pembangunan moral dan intelektual bangsa. []