SAGOETV– Perbedaan mendasar antara dua kelompok manusia, yaitu kelompok yang kafir kepada Allah dan kelompok yang Mukmin. “Kelompok kafir adalah mereka yang menolak keesaan Allah, berpaling dari petunjuk-Nya, dan hidup tanpa pedoman ilahi. Sedangkan kelompok Mukmin adalah mereka yang senantiasa beriman, melaksanakan amal saleh, dan menjadikan Al-Qur’an serta sunnah sebagai pedoman hidup,” papar Dr. Tgk. H. Mufakhir Muhammad, saat menjadi Khatib di Masjid Baitul Musyahadah, Seutui, Kota Banda Aceh, Jumat (17/1/2025).
Dr Mufakhir menegaskan, dalam Al-Qur’an, Allah SWT memberikan banyak contoh tentang kedua kelompok ini. Salah satu kisah yang diangkat dalam khutbah tersebut adalah tentang kaum Nabi Nuh, kaum ‘Ad, dan kaum Tsamud, yang mewakili kelompok manusia yang ingkar. Mereka menolak seruan para nabi, hidup dalam kesombongan, dan akhirnya menerima azab sebagai peringatan dari Allah.
Ia mengutip firman Allah yang menggambarkan kaum Nabi Nuh: Mereka berkata, “Apakah kami harus beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu adalah orang-orang yang hina?” (QS. Asy-Syu’ara: 111).
Menurutnya, sikap seperti ini mencerminkan kesombongan yang masih relevan ditemukan di zaman sekarang, ketika manusia lebih memilih mengikuti hawa nafsu daripada kebenaran.
Sebaliknya, kelompok Mukmin yang beriman kepada Allah digambarkan dengan kisah para sahabat Nabi Muhammad SAW, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab, yang rela mengorbankan harta dan jiwa demi agama. Kisah Ashabul Kahfi juga menjadi contoh bagaimana sekelompok pemuda mempertahankan keimanan mereka di tengah ancaman penguasa zalim. Allah memuji mereka dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.” (QS. Al-Kahfi: 13).
Dalam bagian penutup khutbah, ia berpesan moral yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Mufakhir mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah, memperbaiki akhlak, dan menjauhi perilaku yang bertentangan dengan ajaran agama. “Mukmin sejati adalah mereka yang terus berupaya mendekatkan diri kepada Allah dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat,” tuturnya.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa pilihan untuk menjadi bagian dari kelompok Mukmin atau kafir ada di tangan setiap individu. “Apakah kita akan mengikuti jejak kaum yang dihancurkan karena keingkarannya, atau menjadi bagian dari golongan yang diridhai Allah seperti para nabi, sahabat, dan orang-orang saleh?” ucapnya.
Tgk Mufakhir mengakhiri khutbahnya dengan doa, memohon agar umat Islam senantiasa diberi petunjuk untuk menjadi hamba Allah yang taat dan mendapatkan keberkahan hidup di dunia dan akhirat. []