SAGOETV | JAKARTA – Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. Azhari, M.Si., beserta jajaran menghadiri pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional ke-4 di Jakarta. Perhelatan yang berlangsung hingga Sabtu, 1 Februari 2025, di Hotel Grand Sahid Tanah Abang, Jakarta Pusat ini diikuti oleh 60 delegasi dari 38 negara.
Turut hadir dalam acara ini Kabid Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Penaiszawa), H. Zulfikar, S.Ag., M.Ag., yang juga mengikuti sesi pembukaan bersama Menteri Agama, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A., pada Rabu, 29 Januari 2025. Kakanwil dan Kabid Penaiszawa, yang juga merupakan pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Aceh, turut bersilaturahim dengan Menag Nasaruddin, jajaran kementerian, Dewan Hakim Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar, M.A. (Menag 2001-2004), serta para peserta.
Kakanwil Azhari berharap ajang ini dapat menjadi pemicu semangat dalam pengembangan tilawatil Qur’an, pemahaman, serta pengamalan nilai-nilai Qur’ani, khususnya bagi masyarakat di Serambi Mekkah. Ia menekankan bahwa kompetisi ini merupakan ajang ber-fastabiqul khairat yang sarat dengan dinamika positif.
Tema dan Peserta
MTQ Internasional ke-4 ini mengusung tema “Al-Qur’an, Environment, and Humanity for Global Harmony”, yang menitikberatkan pada peran Al-Qur’an dalam menjaga lingkungan, membangun nilai kemanusiaan, serta menciptakan harmoni global.
Dalam Opening Ceremony, Menteri Agama menegaskan bahwa Al-Qur’an memberikan perhatian khusus terhadap pelestarian lingkungan dan menentang eksploitasi alam. “Ini menjadi tantangan bagi kita semua. Kita harus membuktikan bahwa Al-Qur’an memberi perhatian terhadap pelestarian lingkungan sebagai suatu keharusan,” ujar Nasaruddin.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag., melaporkan bahwa MTQ Internasional pertama kali digelar di Indonesia pada 2003, kemudian disusul edisi kedua pada 2013 dan ketiga pada 2015. Dua cabang utama yang dipertandingkan dalam ajang ini adalah Tilawah dan Tahfiz Al-Qur’an.
Dari 187 negara yang mengikuti tahap pra-kualifikasi pada 2023, sebanyak 60 peserta dari empat benua berhasil lolos ke babak grand final. Delegasi ini terdiri atas 17 peserta Tilawah Putra, 7 peserta Tilawah Putri, 19 peserta Tahfiz Putra, dan 17 peserta Tahfiz Putri. Penjurian dilakukan oleh 22 dewan hakim yang berstandar internasional, dengan 15 di antaranya berasal dari Indonesia, sementara 7 lainnya dari Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara.
Para peserta berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, Filipina, Iran, Syria, Pakistan, Afghanistan, India, Bangladesh, Kuwait, Turki, Yaman, Palestina, serta sejumlah negara di Afrika, Eropa, dan Amerika.
Kegiatan MTQ Internasional ke-4
Selain kompetisi MTQ, acara ini juga diramaikan dengan berbagai kegiatan pendukung, seperti diskusi, eksibisi kaligrafi, pameran, hingga lokakarya. Pemerintah juga mengadakan program pengenalan budaya dan city tour bagi para delegasi internasional guna memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia.
Kakanwil Azhari dan Kabid Penaiszawa, yang juga pengurus LPTQ Aceh, turut menghadiri beberapa agenda lain di Jakarta, termasuk Malam Ta’aruf di Ballroom Puri Agung Grand Sahid Hotel, Rabu (29/1), Rapat Koordinasi Program Strategis Direktorat Penerangan Agama Islam dan LPTQ Nasional di Ruang VIP Masjid Istiqlal pada Kamis (30/1), serta Festival Harmoni Istiqlal dan Peringatan Isra’ Mi’raj secara kenegaraan.
Kabid Penaiszawa, Ust. Zulfikar, yang juga merupakan pengurus LPTQ Aceh, menjabat sebagai Sekretaris bersama Ketua Sekretariatnya, Prof. Dr. H. Armiadi Musa, M.A., serta Wakil Sekretaris, H. Sanaul Khair, S.H.I., M.Si.
Dengan kehadiran perwakilan dari Aceh dalam ajang internasional ini, diharapkan semangat pengembangan dan pemahaman Al-Qur’an semakin mengakar di tengah masyarakat, khususnya di Serambi Mekkah. [CE/*]