• Tentang Kami
Monday, June 30, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Malam Puasa 22, Mati Bukan Soal Usia

Sulaiman Tripa by Sulaiman Tripa
March 21, 2025
in Ramadhan
Reading Time: 4 mins read
A A
0
sulaiman tripa

Dr Sulaiman Tripa

Share on FacebookShare on Twitter

Dua ceramah sore dan malam ini, berkisah antara lain soal akhlak. Sore tadi, buka bersama Bandar Publishing, sekaligus peluncuran buku saya, Mengapa Bernegara Hukum? Bersama acara ini, ada ceramah menjelang berbuka dari salah seorang dosen Universitas Syiah Kuala, Ustadz Enzus Tinianus. Sepulang dari acara itu, saya shalat tarawih di masjid kampung, isi ceramahnya juga menyorot sekilas tentang akhlak.

Melaksanakan kegiatan apa pun, pasti membutuhkan persiapan. Bahkan menunggu datangnya bulan Puasa saja, kita mempersiapkan banyak hal, baik fisik, maupun mental. Orang tua kita, berbilang bulan sebelum masuknya bulan Puasa, sudah menyiapkan berbagai kebutuhan, antara lain bahan-bahan untuk masakan,

Saya membayangkan, begitulah cara orang tua kita dulu merindui bulan penuh rahmat ini. Dan ketika bulan ini disampai, kenyataannya direalisasikan dengan penuh bahagia. Ada peningkatan ibadah, seiring dengan berbagai persiapan dilakukan. Saya tidak tahu persis apakah ini bisa disebut sebagai bentuk dari cara orang-orang merindui Puasa sejak dari awal datangnya?

BACA JUGA

Malam Puasa 30, Selesaikanlah Urusan dengan Manusia

Malam Puasa 29, Apa yang Membekas dari Puasa Kita?

Orang yang merasa sedang menunggu tamu agung, pasti sudah mempersiapkan diri. Orang yang menunggu begini, kekuatan yang digunakan terkesan melampaui dari kekuatan yang dimiliki. Dalam ceramah tarawih lainnya yang saya dengar, seorang teungku menyebut ada kekuatan tersembunyi dari orang-orang yang merindui Puasa. Penceramah bahkan membandingkan bagaimana orang-orang yang mampu duduk berjam-jam hanya dengan segelas kopi –atau malah kopi pancong, setengah gelas. Sementara banyak orang yang tidak tenang saat mendengar ceramah yang beberapa puluh menit saja.

Bayangkanlah bagaimana orang yang mempersiapkan diri mampu ikut shalat malam dengan penuh bahagia. Orang-orang yang tidak mampu demikian, biasa jadi sedang ada masalah dalam dirinya. Satu kemungkinan karena masih belum sepenuhnya mampu meninggalkan kemungkaran, menjadi salah satu sebab tidak bisa menikmati saat beribadah.

Baca Juga:  Malam Puasa 18, Menjaga dari Kerakusan

Saya tidak ingin bercerita bagaimana substansi ceramah. Kondisi tampilan dari orang-orang yang ikut ceramah merupakan satu potret untuk melihat bagaimana orang seharusnya beribadah dengan penuh bahagia. Kesan lebih bahagia ini yang umumnya kita lihat dari mereka yang sudah berumur lebih tua.

Pertanyaan bisa saja dimunculkan. Apa yang Anda bayangkan ketika shalat, lalu di sekeliling kita berdiri orang-orang yang sudah berusia lanjut? Hal yang tampak, nyata, gerakan mereka yang tidak lagi lincah. Lalu orang-orang yang demikian biasanya menghiasi saf depan. Sedangkan kita, orang-orang yang masih muda, lebih memilih untuk berdiri dari saf belakang –atau sebagian malah berdiri di luar tidak ikut dalam shalat jamaah.

Barangkali orang muda berpikir waktunya masih panjang. Sebaliknya orang tua adalah mereka yang selalu menghitung seolah usia mereka sudah begitu dekat. Padahal belum tentu. Orang yang masih muda bisa finis hidupnya kapan saja, demikian juga yang sudah tua.

Hanya saja sangat berlebihan, sekiranya pada usia senja saja sudah tidak bergerak untuk memperbanyak perbuatan baik. Kelewatan kalau sudah berusia lanjut, tapi masih belum mau menegakkan yang makruf dan menjauhi yang mungkar.

Saya kira pikiran semacam itu, bisa lahir dan tertanam di benak siapa saja. Suatu waktu ketika shalat tarawih di kampung orang, saya pernah diapit oleh dua orang yang hampir uzur. Seorang mantan petinju, dan seorang lagi, pensiunan yang sudah bertongkat. Dua-duanya setiap malam ke masjid tanpa didampingi oleh anak atau cucunya.

Terus terang saya tidak bisa membandingkan seukuran siapa umur orang ini dengan orang tua-orang tua yang di kampung saya. Rasanya sudah sedikit orang yang tua di kampung-kampung. Tidak seperti di tempat saya tinggal kuliah. Saya mendapati banyak orang yang sudah berusia lanjut, namun juga masih sehat secara fisik –mudah-mudahan juga mentalnya.

Baca Juga:  Perputaran Uang di EXSIS Ramadhan USK Capai Rp250 Juta

Beberapa mbah, saya kenal. Bahkan di dekat masjid, ada seorang perempuan tua yang membantu berjualan tetangganya. Di jalan masuk lorong, seorang nenek membantu anaknya mengelola warung. Belum lagi sebuah pendidikan usia dini, juga nenek turut berperan langsung bersama anaknya.

Jika dibandingkan dengan orang tua di tempat lain, umur demikian sudah banyak tidak bisa berbuat apa-apa. Kemana-mana sudah dijaga. Pada umur segitu, memang sudah kembali seperti masa kecil, sudah banyak tidak bisa membedakan berbagai hal. Namun kenyataan di sini, justru banyak yang masih bisa berkomunikasi dengan normal. Pernah dalam angkutan kota, ada yang membawa bakul ke pasar. Sejumlah orang juga terlihat berbelanja. Luar biasa sekali.

Dengan kenyataan demikian, maka posisi saya yang diapit saat shalat suatu malam itu, sesungguhnya bukan sesuatu yang luar biasa, jika dilihat di sini. Namun jika saya bandingkan dengan kampung halaman, maka itu sungguh luar biasa. Dalam beberapa malam terakhir, saya menyaksikan dua orang ini selalu memilih saf depan. Walau ketika rukuk dan sujud bergerak pelan, ia melakukannya dengan maksimal. Begitu juga ketika bangun, ia juga berusaha keras. Ia malah tidak memakai fasilitas apapun yang boleh digunakan dalam shalat: sambil duduk, atau memakai kursi sekiranya lutut sudah kurang mampu. Tidak. Dua orang ini tidak memakainya. Dalam barisan depan, orang tua ini bertenaga persis seperti mereka yang masih muda. Setidaknya dilihat dari tenaga. Jika dilihat dalam hal yang lain, mungkin akan berbeda.

Tenaga tua dan muda bisa dibandingkan. Namun ketika tenaga tua dan muda itu dipergunakan, tidak jarang, dalam hal yang saya sebut di atas, yang muda malah kalah jauh. Tidak sedikit mereka yang masih muda meninggalkan shalat begitu saja. Tak saja shalat jamaah, tak pula shalat sunat, bahkan ada yang tidak terbeban meninggalkan shalat wajib.

Baca Juga:  Aceh Ramadhan Festival 2025 Digelar di Pelataran Masjid Raya Baiturrahman

Untuk mengurai masalah ini, tak hanya mengurai masalah semangat. Dalam banyak hal, kita harus belajar banyak dari orang lain. Bulan ini seharusnya bisa menjadi momentum untuk memperbaiki diri secara total. Termasuk dalam hal menjaga konsistensi dan semangat yang berkobar. Jangan sampai semangat dan tenaga orang muda jauh lebih tertinggal dari mereka yang sudah lebih tua. Apalagi dari orang yang sudah tampak uzur. Bulan ini pula menjadi momentum, agar kita membiasakan diri untuk persiapan ibadah.

Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.

[es-te, Jumat, 21 Puasa 1446, 21 Maret 2025]

Tags: ArtikelDr Sulaiman TripaMalamPuasaRamadhan
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa adalah analis sosial legal dan kebudayaan. Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala.

Related Posts

sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 30, Selesaikanlah Urusan dengan Manusia

by Sulaiman Tripa
March 29, 2025
Dr Sulaiman Tripa
Ramadhan

Malam Puasa 29, Apa yang Membekas dari Puasa Kita?

by Sulaiman Tripa
March 28, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 28, Belajar Mengelola Nafsu

by Sulaiman Tripa
March 27, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 27, Connecting People dan Pentingnya Komunikasi

by Sulaiman Tripa
March 26, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 26, Menjelang Detik-detik Akhir

by Sulaiman Tripa
March 25, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

June 28, 2025
Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

June 25, 2025
Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

June 27, 2025
Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

June 26, 2025
Rubrik Seni Sagoe TV

Rubrik Seni Sagoe TV

June 26, 2025
5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

June 24, 2025
Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

June 26, 2025
Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

June 23, 2025
Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

June 29, 2025

EDITOR'S PICK

Diikuti 21 Kampus dari 4 Negara, Universitas Syiah Kuala Juara Umum IQRA-USK

Diikuti 21 Kampus dari 4 Negara, Universitas Syiah Kuala Juara Umum IQRA-USK

November 5, 2024
RISNAWATI

Komplikasi Permasalahan Bantuan Sosial

March 20, 2025
Subchan, Siswa Madrasah Asal Aceh Besar Melaju ke KSM Tingkat Nasional

Subchan, Siswa Madrasah Asal Aceh Besar Melaju ke KSM Tingkat Nasional

August 9, 2024
sulaiman tripa

Jalan Pembangunan Hijau

April 25, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.