• Tentang Kami
Wednesday, November 5, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Pantai Ujong Batee Nasibmu Kini

Sahlan Hanafiah by Sahlan Hanafiah
September 9, 2025
in Opini
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Sahlan Hanafiah

Sahlan Hanafiah. Foto: dok. SagoeTV

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Sahlan Hanafiah
Staf Pengajar Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar Raniry

Saya tak menyangka akan seperti itu. Berbekal kenangan indah masa kuliah dulu di tahun 90-an, saya mengajak keluarga ke pantai Ujong Batee. ”Jangan ke Lhoknga terus. Minggu ini kita ke Ujong Batee. Di sana pantainya tidak kalah cantik”, kata saya berusaha menyakinkan.

Dalam perjalanan dari Banda Aceh, saya bercerita tentang Ujong Batee. Saya bilang, ketika duduk di bangku kuliah dulu, saya bersama teman-teman mahasiswa sering mengadakan kegiatan kemahasiswaan di sana. Selain lokasinya mudah dijangkau dari Darussalam, pantai Ujong Batee juga indah, banyak pohon pinus, pasirnya bersih, dan ombaknya tidak terlalu besar sehingga cocok untuk mandi.

BACA JUGA

Paradoks Darussalam: Demokrasi yang Bising di Luar, tapi Bisu di Kampus

Menjemput Fajar Investasi Aceh: Dari Narasi Potensi ke Realitas Ekonomi Baru

Ketika mendengar cerita itu, keluarga saya semakin tidak sabar ingin segera sampai di sana. Dalam bayangan mereka, Ujong Batee tidak kalah cantik dari Lampuuk dan Lhoknga, dua kawasan yang telah berhasil disulap menjadi destinasi baru masyarakat.

Kondisi pantai
Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit, akhirnya kami tiba di pantai Ujong Batee.
Dua pemuda paruh baya muncul dari balik pintu gerbang, menghampiri kendaraan kami. ”Berapa orang bang,” tanya mereka. ”Tiga orang,” jawab saya. ”Sembilan ribu,” katanya singkat.

Pemuda itu menyerahkan tiga lembar tiket masuk. Di halaman depan tiket tertulis Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh dengan tarif masuk tiga ribu per orang. Di halaman belakang tertulis larangan selama berada di area pantai.

Baca Juga:  Magister PBA UIN Ar-Raniry Raih Akreditasi Unggul

”Tempat parkirnya di mana,” tanya saya. ”Boleh parkir di mana aja bang,” jawab mereka.

Saat saya fokus mencari tempat parkir, tiba-tiba istri saya berkata, ”Kelihatannya gak terurus pantai ini ya”. ”

Sepertinya begitu,” jawab saya sambil terus mencari tempat parkir.

”Baiknya kita lihat suasana dulu”, saran istri saya yang mulai ragu dengan tempat yang kami kunjungi. Saya sepakat dengannya.

Dari dalam kendaraan, kami memantau keadaan di sekitar pantai. Sampah plastik bertebaran di mana-mana. Para pedagang berjualan di gubuk reyot. Mereka umumnya menjual kelapa muda, makanan dan minuman instan. Wajahnya lesu tak bersemangat menunggu pembeli.

Para pengunjung pun terlihat sepi. Hanya beberapa remaja duduk di gubuk yang terletak di bibir pantai. Padahal hari itu hari Minggu. Semestinya ramai.

Sementara itu, beberapa bangunan beton terlihat terbengkalai. Sebagian dibiarkan kosong. Satu ruangan tak berpintu dijadikan tempat darurat untuk shalat para pedagang dan pengunjung. Melihat situasi seperti itu, kami memutuskan balik kanan, kembali ke Banda Aceh.

Ujong Batee tidak seperti yang saya bayangkan. Tadinya saya membayangkan Ujong Batee seperti era 90-an, bersahaja tapi bersih. Lalu saya membayangkan Ujong Batee masa sekarang, minimal seperti pantai di sekitaran Lampuuk dan Lhoknga yang telah banyak kemajuan, tertata rapi sehingga nyaman untuk dikunjungi. Namun bayangan saya itu keliru.

”Apa ya kira-kira yang salah dengan pantai Ujong Batee?”, tanya istri saya di tengah perjalanan pulang.
Saya memahami pertanyaan itu. Sebab, Lampuuk, Lhoknga, dan Ujong Batee pernah sama-sama ”jaya” pada masanya sebelum bencana tsunami datang dan sama-sama berada di bawah otoritas pemerintah kabupaten Aceh Besar.

”Mengapa sebagian pantai bisa dikelola dengan baik, sementara yang lain tidak?” sambungnya lagi seakan tak habis pikir dengan kondisi pantai Ujong Batee yang berbalik lurus dengan pantai di kawasan Lampuuk dan Lhoknga.

Baca Juga:  Aceh Berpeluang Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

”Pertanyaan menarik dan barangkali perlu diriset”, jawab saya setengah menghibur.

Di luar rasa kecewa dan penasaran soal kondisi pantai Ujong Batee, kami sepakat bahwa Aceh Besar memiliki panorama alam yang indah yang jika dikelola dengan baik akan menambah penghasilan daerah dan dapat meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat sekitar yang hidupnya sulit karena sebagian alamnya tandus dan gersang seperti kawasan Neuhen, Ujong Batee hingga Krueng Raya.

Letak Aceh Besar yang sangat strategis, mengapit Banda Aceh sebagai ibu kota provinsi, memiliki bandara bertaraf internasional, memudahkan para turis local, nasional, bahkan turis manca negara menjangkau lokasi wisata alam di Aceh Besar.

Karena itu sayang jika potensi panorama alam yang indah seperti Pantai Ujong Batee tidak dikelola dengan baik oleh otoritas pemerintah Kabupaten Aceh Besar.[]

Tags: acehAceh BesarDPRK Aceh BesarKondisi PantaiPantai Ujong BateeparawisataWisata Laut
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Sahlan Hanafiah

Sahlan Hanafiah

Sahlan Hanafiah adalah Penggerak "Rumoh NekNyah" di Ulee Glee Pidie Jaya, Aceh.

Related Posts

Paradoks Darussalam: Demokrasi yang Bising di Luar, tapi Bisu di Kampus
Opini

Paradoks Darussalam: Demokrasi yang Bising di Luar, tapi Bisu di Kampus

by SAGOE TV
November 1, 2025
Menjemput Fajar Investasi Aceh Dari Narasi Potensi ke Realitas Ekonomi Baru
Opini

Menjemput Fajar Investasi Aceh: Dari Narasi Potensi ke Realitas Ekonomi Baru

by SAGOE TV
November 1, 2025
Mewujudkan Kemandirian Listrik Aceh, Antara Potensi dan Tantangan
Opini

Mewujudkan Kemandirian Listrik Aceh, Antara Potensi dan Tantangan

by SAGOE TV
October 5, 2025
Rp2,6 Triliun Dana Bank Aceh Syariah: Simpanan Aman atau Peluang Terlewatkan?
Opini

PLN, Monopoli Listrik, dan Keadilan Energi: Perspektif Maqashid Syariah

by SAGOE TV
October 1, 2025
Rp2,6 Triliun Dana Bank Aceh Syariah: Simpanan Aman atau Peluang Terlewatkan?
Opini

Ketergantungan Ekonomi Aceh Terhadap Sumut: Razia Plat BL, Luka Lama, dan Jalan Menuju Kemandirian

by SAGOE TV
October 1, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Kisah Haru di Panggung MTQ

Kisah Haru di Panggung MTQ

November 2, 2025
Paradoks Darussalam: Demokrasi yang Bising di Luar, tapi Bisu di Kampus

Paradoks Darussalam: Demokrasi yang Bising di Luar, tapi Bisu di Kampus

November 1, 2025
Agam Hana Raba Krèh

Agam Hana Raba Krèh

November 4, 2025
Persiraja Raih Kemenangan Perdana di Kandang, Gol Penalti Connor Tundukkan Persekat

Persiraja Raih Kemenangan Perdana di Kandang, Gol Penalti Connor Tundukkan Persekat

November 3, 2025
Mualem Tegaskan Identitas Serambi Makkah, Tes Baca Al-Qur’an Bakal Jadi Syarat Wajib di Aceh

Mualem Tegaskan Identitas Serambi Makkah, Tes Baca Al-Qur’an Bakal Jadi Syarat Wajib di Aceh

November 2, 2025
Aceh Negerinya Seribu Satu Warung Kopi

Aceh Negerinya Seribu Satu Warung Kopi

November 2, 2025
Wujudkan Ekonomi Sirkular, Tim FEB Unimal Edukasi Warga Lancang Garam Kelola Sampah Berkelanjutan

Wujudkan Ekonomi Sirkular, Tim FEB Unimal Edukasi Warga Lancang Garam Kelola Sampah Berkelanjutan

November 4, 2025
Harga Tiket Persiraja vs Garudayaksa FC Resmi Dirilis, Mulai Rp30 Ribu

Persiraja vs Persekat: Laskar Rencong Uji Ketangguhan di Kandang Sendiri

November 1, 2025
Putri Aceh dan Putra Jawa Timur Terpilih Jadi Duta DPD RI 2025

Putri Aceh dan Putra Jawa Timur Terpilih Jadi Duta DPD RI 2025

November 4, 2025

EDITOR'S PICK

Muzakarah Ulama Aceh Barat Diharapkan Memperkuatkan Implementasi Syariat Islam

Muzakarah Ulama Aceh Barat Diharapkan Memperkuatkan Implementasi Syariat Islam

March 9, 2025
Persiraja Matangkan Persiapan Jelang Laga Lawan Persikabo 1973 di Liga 2

Persiraja Matangkan Persiapan Jelang Laga Lawan Persikabo 1973 di Liga 2

November 13, 2024
SMPN 10 Banda Aceh Ukir Sejarah, Juara Umum PUSKANTARA 2025

SMPN 10 Banda Aceh Ukir Sejarah, Juara Umum PUSKANTARA 2025

March 4, 2025
USK Lepas Delegasi IMT-GT Varsity Carnival dan Peksiminas

USK Lepas Delegasi IMT-GT Varsity Carnival dan Peksiminas

March 14, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.