• Tentang Kami
Wednesday, November 5, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Raket

Sulaiman Tripa by Sulaiman Tripa
March 14, 2025
in Artikel
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Raket
Share on FacebookShare on Twitter

Masyarakat Aceh memiliki ungkapan untuk menggambarkan kepahitan. Watee di laot sapeue pakat, watee di darat laen keunira (Saat di laut bisa satu janji atau kesepakatan, namun saat sudah di darat bisa lain kesimpulan).

Ungkapan ini ingin menggambarkan bahwa orang-orang yang mengingkari janji dengan mudah, adalah sesuatu yang biasa dalam kehidupan. Orang yang berjanji, terutama ketika ada keperluan dan kepentingan, dengan mudah akan berbalik arah saat semua kepentingannya sudah selesai.

Orang-orang yang membutuhkan uang untuk menyelesaikan problemnya, akan datang kepada orang lain secara bersahaja. Ketika semua urusan sudah diselesaikan, orang yang pernah membantu, tidak saja dilupakan begitu saja, bahkan sering justru diserang dengan berbagai senjata.

BACA JUGA

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Betapa banyak orang yang sudah dimodali untuk menyelesaikan urusan kebutuhan dalam hidup, berganti dengan saling rebut. Orang-orang yang sudah mendapat tempat, ingin orang-orang yang sudah mengangkatnya, justru terbenam dalam lumpur berbau dan dalam.

Kata orang Aceh, lagee ta peuteungoh lumo lam mon. Seperti kita naikkan sapi dari dalam sumur. Orang-orang yang membantu sapi, berpotensi untuk digeruduk.

Itulah kehidupan yang digambarkan oleh orang tua kita. Betapa tajam mereka meneropong, yang bahkan ketika ungkapan itu diulang-ulang sekarang, seolah ungkapan itu baru lahir dalam waktu akhir-akhir.

Ungkapan itu seperti kisah raket bak pisang. Sebenarnya rakit itu bisa dibuat dari apa saja, asal bisa terapung. Di sungai depan rumah saya di kampung, kami terbiasa melihat orang-orang pucuk sungai membawa seberkas bambu ke muara. Bambu itu akan dipergunakan untuk kepentingan nelayan di pinggir laut. Sesekali kalau lewat, kami berinisiatif minta tumpangan.

Baca Juga:  Kedudukan Ulama dalam Sistem Pemerintahan di Aceh

Orang-orang yang kreatif akan menjadikan sarana sungai untuk membawa pulang berbagai barang yang bisa terapung. Bisa disusun dari buluh, bambu, atau kayu. Buluh yang diperuntukkan untuk membuat lemang, terutama saat musim panen tiba, juga diikat dan dibawa lewat sungai.

Rakit itu, pokoknya semua yang bisa membuat sesuatu itu menjadi terapung. Ia mempermudah urusan manusia, terutama barang-barang yang dibawa dari atas ke bawah. Namun semua barang itu, pada akhirnya akan digunakan untuk kepentingan lainnya. Bambu akan dipakai di tempat khusus.

Ada jenis lain yang tidak dipergunakan, ia akan dibuang ketika kepentingan manusia selesai. Salah satu yang dipakai adalah batang pisang. Jenis ini, tidak dipakai selamanya. Jenis pohon pisang, hanya digunakan sekali atau dua kali saja.

Biasanya manusia terbantu dengan adanya pohon pisang, tetapi dari awal disadari, pohon pisang hanya akan digunakan sebatas kepentingan tertentu saja. Membawa orang dari satu genangan air, digunakan raket bak pisang, setelah itu, rakit itu ditinggalkan di situ saja.

Masih mending ia tidak diapa-apakan. Kebanyakan orang justru membuang jauh-jauh rakit yang membantu urusannya itu. Kalau kebetulan saat itu sedang banjir, ketika selesai dipakai, manusia akan menganyutkannya entah kemana. Begitulah manusia. Mungkin mentalitas sebagian manusia. Demikian.

Tags: ArtikelDr Sulaiman TripaSosial
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa adalah analis sosial legal dan kebudayaan. Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala.

Related Posts

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?
Artikel

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

by SAGOE TV
July 19, 2025
Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Artikel

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

by SAGOE TV
July 5, 2025
Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh Fakta yang Jarang Diketahui!
Artikel

Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh: Fakta yang Jarang Diketahui!

by SAGOE TV
July 3, 2025
Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh
Artikel

Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh

by SAGOE TV
July 1, 2025
Dua Dekade Damai Aceh
Artikel

Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Kisah Haru di Panggung MTQ

Kisah Haru di Panggung MTQ

November 2, 2025
Paradoks Darussalam: Demokrasi yang Bising di Luar, tapi Bisu di Kampus

Paradoks Darussalam: Demokrasi yang Bising di Luar, tapi Bisu di Kampus

November 1, 2025
Agam Hana Raba Krèh

Agam Hana Raba Krèh

November 4, 2025
Persiraja Raih Kemenangan Perdana di Kandang, Gol Penalti Connor Tundukkan Persekat

Persiraja Raih Kemenangan Perdana di Kandang, Gol Penalti Connor Tundukkan Persekat

November 3, 2025
Mualem Tegaskan Identitas Serambi Makkah, Tes Baca Al-Qur’an Bakal Jadi Syarat Wajib di Aceh

Mualem Tegaskan Identitas Serambi Makkah, Tes Baca Al-Qur’an Bakal Jadi Syarat Wajib di Aceh

November 2, 2025
Aceh Negerinya Seribu Satu Warung Kopi

Aceh Negerinya Seribu Satu Warung Kopi

November 2, 2025
Wujudkan Ekonomi Sirkular, Tim FEB Unimal Edukasi Warga Lancang Garam Kelola Sampah Berkelanjutan

Wujudkan Ekonomi Sirkular, Tim FEB Unimal Edukasi Warga Lancang Garam Kelola Sampah Berkelanjutan

November 4, 2025
Harga Tiket Persiraja vs Garudayaksa FC Resmi Dirilis, Mulai Rp30 Ribu

Persiraja vs Persekat: Laskar Rencong Uji Ketangguhan di Kandang Sendiri

November 1, 2025
Putri Aceh dan Putra Jawa Timur Terpilih Jadi Duta DPD RI 2025

Putri Aceh dan Putra Jawa Timur Terpilih Jadi Duta DPD RI 2025

November 4, 2025

EDITOR'S PICK

Australia-Indonesia Dukung Wirausaha Perempuan di Bidang Ekonomi Hijau

Australia-Indonesia Dukung Wirausaha Perempuan di Bidang Ekonomi Hijau

March 18, 2025
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh, M Nasir Syamaun, selaku Sekretaris Umum PB PON XXI Aceh-Sumut 2024 wilayah Aceh.

Aceh Gelar Test Event 4 Cabor Jelang PON XXI 2024

August 17, 2024
Terima Parlemen Bangsa Moro, Pj Gubernur Aceh Bahas Pengelolaan Daerah Otonomi Khusus

Parlemen Bangsa Moro Kunjungi Aceh, Pelajari Pengelolaan Daerah Otonomi Khusus

December 5, 2024
Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

March 31, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.