• Tentang Kami
Monday, June 30, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Malam Puasa 6, Merasakan Dunia Anak

Sulaiman Tripa by Sulaiman Tripa
March 5, 2025
in Ramadhan
Reading Time: 4 mins read
A A
0
sulaiman tripa

Dr Sulaiman Tripa

Share on FacebookShare on Twitter

Saya ingin kembali sesaat sebelum bulan Puasa. Jumat terakhir, saya mendengar satu khutbah, yang menyebutkan anak-anak dihindari ke masjid. Tetapi ada catatan. Yang dimaksudkan oleh khatib, anak-anak kecil yang tidak bisa dikontrol. Sedangkan anak-anak yang datang ke masjid, namun sebagaimana usianya, perilaku mereka yang ragam, sesuatu yang dimaklumi. Saya justru berpendapat, anak-anak mesti dibawa ke masjid, namun dijaga, agar anak-anak memahami mengapa ia harus ke tempat mulia ini.

Dunia anak-anak memang bermain-main. Saya kira butuh inisiatif untuk mengelola potensi anak ini. Ada saatnya mengimbangi kemauan anak bermain, tetapi pada saat yang lain, kita memiliki kemampuan mengajak anak untuk belajar beribadah. Kondisi ini bisa saja debat. Khususnya untuk anak-anak yang masih dibawah tiga tahun. Pengalaman saya selama ini, melihat anak-anak yang sudah lebih tujuh tahun pun, tidak bisa diam dari keinginannya bermain. Saya membutuhkan pemahaman kita terhadap anak, agar bisa mengambil langkah pendekatan apa yang seyogianya bisa dilakukan terhadap mereka.

Makanya saya berpikir, tidak perlu memarahi anak-anak yang datang ke tempat ibadah. Mereka, anak-anak kita, saat berkumpul sesamanya, memiliki rasa tersendiri. Perhatikanlah anak-anak yang bahkan di rumah agak diam, mungkin di sini mereka akan bergembira. Ada rasa tertentu yang membuat mereka bisa bergembira. Konteks gembira yang saya maksud adalah anak-anak yang bertemu dengan teman seusianya.

BACA JUGA

Malam Puasa 30, Selesaikanlah Urusan dengan Manusia

Malam Puasa 29, Apa yang Membekas dari Puasa Kita?

Orang tua hanya perlu mengarahkan. Hal yang perlu dilakukan menstimulus mereka agar selalu datang saat ibadah, namun mereka menahan diri dari berbagai hal yang dapat mengganggu. Sekali lagi bahwa tidak perlu memarahi, karena bagaimana rasa orang tua akan berpengaruh terhadap mereka. Sayang sekali kalau orang tua yang memarahi anak, lalu mereka memilih untuk tidak datang lagi dan memilih tempat lain. Di sinilah orang tua tidak boleh egois, mereka harus bersedia membantu anak-anak mengarahkan untuk mendapatkan jalannya yang lurus.

Baca Juga:  Malam Puasa 19, Jangan Jadikan Puasa sebagai Alasan Tidak Produktif

Bukankah itu yang kita rasakan? Dalam bulan ini, anak-anak juga membuat kemeriahan tersendiri. Maklum, biasanya anak-anak memang suka ramai. Semakin banyak orang, kadangkala bisa membuat mereka semakin gembira. Sebaliknya, ada orang dewasa yang tidak merasa bahagia berada di tempat yang dipenuhi anak-anak. Anak yang sudah terlatih, bisa menyalurkan kebahagiaannya secara positif. Namun anak-anak yang masih berproses, biasanya cenderung membuat keramaian tersendiri.

Tidak ada yang harus disalahkan. Sudah begitu adanya. Tinggal saja bagaimana anak-anak diarahkan, dengan cara yang diterima oleh anak. Orang dewasa sering keliru, karena menganggap segala hal dengan alat ukur orang dewasa. Cara inilah yang harus diubah. Orang dewasa harus masuk ke dunia anak-anak untuk memahami bagaimana sesungguhnya mereka. Intinya adalah pada cara memahami. Proses ini membutuhkan kesabaran, tentu saja.

Namun tahukah kita, bahwa kondisi anak-anak tersebut juga dipicu oleh keramaian orang dewasa juga. Dalam bulan ini, sudah menjadi kebiasaan, orang tua juga semakin rajin. Lantas, bila mengikuti kebiasaan tahun-tahun sebelumnya, sesudah bulan ini selesai, maka kondisi kembali seperti semula. Mari kita berdoa, semoga hal itu tidak terulang, dan semoga tahun-tahun mendatang, sepanjang waktu, beginilah ramainya orang beribadah.

Keramaian di bulan suci ini karena dalam bulan penuh rahmat, semua orang mengejar kelebihan. Ganjaran yang besar disediakan bagi mereka yang benar-benar melaksanakannya. Namun seharusnya tidak terputus. Hikmah dari bulan ini, seharusnya juga makin membuat dan memperkuat kondisi yang sama pada bulan-bulan sesudahnya. Jangan sampai masjid dan meunasah hanya tidak cukup tempat ketika bulan ini datang, sedang begitu selesai, lalu semua karpet, sajadah baru, dan sebagainya, digulung kembali untuk disimpan. Jamaah kembali hanya pada posisi satu atau dua saf saja. Sekali lagi, mari kita berdoa agar ia tidak terjadi.

Baca Juga:  Menelisik Kebutuhan Pekerja Sosial di Aceh

Kondisi ini yang seharusnya dijaga. Bahwa sesudah bulan ini, suasana juga sama. Dengan demikian, anak-anak yang sebagian mereka merasa gembira dengan suasana ramai, akan terus merasakan kegembiraannya. Tidak kemudian terputus. Penting anak-anak dijaga kegembiraan, agar mereka juga bersemangat untuk berada dalam kondisi yang gemilang.

Bukan berarti keberadaan mereka juga dibiarkan begitu saja. Perlu ada pengarahan. Dalam suasana seperti itu, walau dengan perasaan gembira, perlu dijaga ketertiban dan ketenangan suasana. Tidak boleh hanya beralasan bahwa sudah kondisi anak memang demikian. Di sinilah perlu peran orang tua untuk mengarahkan perilaku anak.

Ketika saya masih kecil, posisi kami selalu diatur dan ada orang yang mengaturnya. Anak-anak ketika dalam suasana ini tidak larut dengan rasa gembiranya sendiri sesama anak-anak. Mereka juga perlu dibimbing untuk menjaga kondisi orang tua. Demikian juga sebaliknya. Ada posisi saling menjaga. Orang tua juga perlu menjaga kenyamanan anak-anak ketika mereka dalam tempat demikian. Makanya dengan adanya pengaturan, membuat keadaan tidak terkotak sendiri-sendiri.

Kondisi ini sebenarnya juga cermin ruang kita yang lebih luas. Seorang yang masih sedikit pengalaman, perlu mendapatkan pengalaman yang lebih agar seseorang tidak terus terjebak dalam rasa dalam dirinya sendiri. Orang yang masih kurang, harus dibantu oleh orang yang memang sudah mapan. Demikian sebaliknya, tidak boleh orang yang mapan semena-mena terhadap orang yang kurang hanya karena mereka selaku penerima. Konteksnya bisa berbagai macam: materi maupun nonmateri. Orang yang memiliki ilmu tinggi sekalipun, harus membagi ilmu dengan kesantunan, bukan dengan arogan. Apalagi orang yang masih kurang ilmu, juga tidak boleh arogan dalam menerima ilmu dari mereka yang sudah mapan berilmu.

Baca Juga:  UIN Ar-Raniry Terima 250 Paket Sembako dari Mubadala Energy

Seperti kondisi anak-anak yang berada dalam keramaian orang tua, maka mereka yang mendapatkan ilmu akan merasakan kebahagiaan beriringan dengan rasa gembira yang dirasakannya. Dua-duanya bisa didapatkan sekaligus apabila semuanya bisa melaksanakan peran dalam mengelola hidup secara optimal. Jadi mengapa merasa tidak bisa?

Jadi orang tua memang harus membiarkan mereka merasakan kebahagiaan dengan jalan diarahkan. Anak-anak sebagaimana mentalitasnya yang masih tumbuh, harus dipacu dengan semangat yang terarah, bukan dengan marah. Membutuhkan kesantunan dari orang tua dalam mengarahkan anak-anak yang datang ke tempat ibadah. Kesantunan ini tidak boleh luntur, namun ia boleh lentur. Maka perlu orang-orang khusus yang mampu menjaga stabilitas mentalitas ini. Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.

[es-te, Rabu, 5 Puasa 1446, 5 Maret 2025]

Tags: AnakArtikelDr Sulaiman TripaMalamopiniPuasaRamadhan
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa adalah analis sosial legal dan kebudayaan. Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala.

Related Posts

sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 30, Selesaikanlah Urusan dengan Manusia

by Sulaiman Tripa
March 29, 2025
Dr Sulaiman Tripa
Ramadhan

Malam Puasa 29, Apa yang Membekas dari Puasa Kita?

by Sulaiman Tripa
March 28, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 28, Belajar Mengelola Nafsu

by Sulaiman Tripa
March 27, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 27, Connecting People dan Pentingnya Komunikasi

by Sulaiman Tripa
March 26, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 26, Menjelang Detik-detik Akhir

by Sulaiman Tripa
March 25, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

June 28, 2025
Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

June 25, 2025
Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

June 27, 2025
Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

June 26, 2025
Rubrik Seni Sagoe TV

Rubrik Seni Sagoe TV

June 26, 2025
5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

June 24, 2025
Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

June 26, 2025
Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

June 23, 2025
Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

June 29, 2025

EDITOR'S PICK

Pj Gubernur Aceh Ajak Orang Tua Lindungi dan Penuhi Hak Anak

Pj Gubernur Aceh Ajak Orang Tua Lindungi dan Penuhi Hak Anak

August 11, 2024
Waspada! Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat Ancam Perairan Indonesia

Waspada! Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat Ancam Perairan Indonesia

January 28, 2025
Iskandar Usman Al-Farlaky Lepas Jemaah Haji Kloter 2 Doakan Aceh di Tanah Suci

Iskandar Usman Al-Farlaky Lepas Jemaah Haji Kloter 2: Doakan Aceh di Tanah Suci

June 2, 2025

Pemuda Aceh dan Tantangan Globalisasi

March 24, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.