• Tentang Kami
Tuesday, May 20, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Meukap dalam Masyarakat Kita

Sulaiman Tripa by Sulaiman Tripa
March 24, 2025
in Artikel
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Meukap dalam Masyarakat Kita
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Sulaiman Tripa.
Dosen Universitas Syiah Kuala, Kopelma Darussalam Banda Aceh.

Malam ahad kemarin, saya mendapat tugas dadakan: membersihkan lantai teras rumah. Pasalnya, ada dua kucing yang bertengkar hebat. Kata orang Aceh: meukap. Awalnya di depan rumah. Lalu kucing yang satu, bergeser ke teras. Di situlah kucing yang lain mencakarnya bertubi-tubi.

Dua kucing ini berbeda ukuran. Jadi ketika keduanya bertengkar, tampak ukuran tubuh salah satu tidak seimbang. Salah satu kucing mendapat serangan bertubi-tubi, hingga kotorannya keluar dan berserak di lantai teras  saya itu.

BACA JUGA

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan

Lingkungan Bersih sebagai Hak Asasi

Anda yang hidup di lingkungan yang ada satu-dua kucing, pasti pernah terganggu dengan bau kotorannya. Saya membayangkan, apalagi kotoran itu ada di depan teras.

Tidak bisa tidak. Malam itu terus saya membersihkan. Sekilas, saya mencoba melihat kiri-kanan. Ternyata selain dua kucing itu, ada kucing ketiga. Dengan kondisi lampu jalan yang redup dan remang-remang, saya tidak bisa memastikan jenis kelamin kucing ini.

Dengan demikian tidak bisa dipastikan juga, apakah kedua kucing ini bertengkar karena kucing yang satu lagi.

Pertengkaran semacam ini sering terjadi. Untuk yang berbeda species, mungkin ada yang bisa dipahami. Kucing dan anjing, sebagai contoh. Atau yang lebih ekstrem, kucing dan tikus.

Saya sebut ekstrem, karena binatang yang satu menjadi makanan bagi binatang yang lain-walau ada juga kasus, kucing yang tidak pernah mengejar dan makan tikus, bahkan ketika ada tikus ada yang melihat saja. Tikus yang berukuran lebih besar dari tubuhnya, justru akan dihindari.

Saya tidak ingin masuk terlalu dalam, apalagi ilmu tentang kebinatangan saya tidak kuasai. Ada orang yang mempelajari khusus, sehingga kalau pun dibutuhkan, biarlah mereka yang akan menjelaskan.

Orang yang tidak mengerti masalah, memaksakan membahas, bukan melahirkan solusi. Bisa jadi masalah baru. Seperti kebanyak orang-orang yang tidak memahami masalah tetapi berusaha komentar.

Ada hal kecil yang menjadi perhatian saya, orang menyebut pertengkaran semacam itu sebagai meukap. Orang kampung saya, selalu mengatakan untuk urusan meukap, selalu antar diri kita sendiri. Orang yang satu kampung, namun secara geneologis sama, orang-orang tua ketika mendamaikan akan berkata kira-kira begini:

Keupeue ka meukap sabe keu droe-droe?

Pertanyaan ini mewakili kegelisahan, bahwa sepertinya mereka yang meukap, tidak sepenuhnya sedang membangun permusuhan abadi. Bisa jadi ada sejumlah persoalan kecil yang belum terselesaikan, sehingga menyebabkan ia menumpuk dan memuncak. Peulheuh bron.

Ketika pada posisi sudah menimbulkan korban, bisa jadi baru ada yang berpikir bahwa tak seharusnya itu terjadi. Akan tetapi, begitulah, semua keadaan kemudian dihadapi bersama.

Selalu tidak ada kalah dan menang dalam sebuah perhelatan yang namanya meukap, yang ada adalah korban. Untuk intensitas meukap yang tinggi, korban bisa dipastikan lebih tinggi. Namun semuanya, berkemungkinan bisa diselesaikan secara internal.

Untuk persoalan semacam ini, jarang dibesar-besarkan. Sekali lagi, walau korban tetap ada. Orang-orang akan menghitung korban, untuk mengungkapkan kepada mereka sendiri bahwa itulah hasilnya.

Baca Juga:  Kedekatan dengan Allah di Bulan Ramadhan, Tiga Kesalehan yang Harus Dikuatkan

Hari ini ketika keluar dari rumah, saya berpapasan dengan kucing yang menjadi korban pertengkaran kemarin malam. Kucing dengan ukuran tubuh yang agak kecil, setidaknya dibandingkan dengan kucing yang menyerang. Ia tidak bergeser tubuhnya ketika saya lewat, tetapi juga tidak menoleh. Saya melihat sejumlah titik di tubuhnya, saya sempat perhatikan beberapa hasil cakaran, yang sebagian bulu sudah saya bersihkan dari teras rumah .

Percayalah, ini hanya soal kucing!

Tags: acehMeukapPerilaku Masyarakat Aceh
ShareTweetPinSendShare
Seedbacklink
Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa adalah analis sosial legal dan kebudayaan. Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala.

Related Posts

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan
Artikel

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan

by Sulaiman Tripa
May 12, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Lingkungan Bersih sebagai Hak Asasi

by Sulaiman Tripa
May 5, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Hukum Lingkungan Berkeindonesiaan

by Sulaiman Tripa
May 2, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Hukum Lingkungan dan Kesadaran Dampak Perubahan Iklim bagi Indonesia

by Sulaiman Tripa
April 28, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Jalan Pembangunan Hijau

by Sulaiman Tripa
April 25, 2025
Load More

POPULAR NEWS

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

February 21, 2025
Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

March 31, 2025
UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

April 18, 2025
Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

April 18, 2025
Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

February 21, 2025

EDITOR'S PICK

Aceh Kirim 33 Atlet untuk Berlaga di Peparnas XVII Solo

Aceh Kirim 33 Atlet untuk Berlaga di Peparnas XVII Solo

October 2, 2024
Festival Ramadhan, Kemenag Aceh Bagikan 1.020 Paket Sembako ke Anak Yatim dan Fakir Miskin

Festival Ramadhan, Kemenag Aceh Bagikan 1.020 Paket Sembako ke Anak Yatim dan Fakir Miskin

March 21, 2025
Dongeng Kampus dan Kampus Merdeka Nadiem

Aceh dan ISIS, Berkongsi Imajinasi Politik?

March 15, 2025
Dr Sulaiman Tripa

Malam Puasa 29, Apa yang Membekas dari Puasa Kita?

March 28, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.