• Tentang Kami
Monday, June 30, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Malam Puasa 20, Memastikan Selalu Evaluasi Diri

Sulaiman Tripa by Sulaiman Tripa
March 20, 2025
in Ramadhan
Reading Time: 4 mins read
A A
0
sulaiman tripa

Dr Sulaiman Tripa

Share on FacebookShare on Twitter

Saya menyebut dengan evaluasi diri atas perjalanan Puasa yang ke-19 hari. Dalam bahasa agama, disebut muhasabah –walau makna ini sesungguhnya juga sangat detail. Maksud muhasabah adalah introspeksi diri atau perhitungan diri. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana tindakan, sikap, dan perilaku yang muncul dalam jangka waktu tertentu. Tujuan pentingnya, selain sebagai ruang untuk menyesali perbuatan yang buruk, juga menyiapkan bagi perbuatan-perbuatan baik selanjutnya.

Saya kira, perbuatan baik harus disiapkan. Sesuatu yang dianggap baik dan strategis, harus direncanakan dengan baik. Termasuk dalam kategori adalah ibadah, baik yang wajib maupun sunat. Tentu posisi wajib menjadi utama, baru disusul dengan ibadah sunat. Bukan sebaliknya. Tak bisa menutupi jika bertumpu pada sunat, tetapi meninggalkan yang wajib.

Evaluasi diri, yang saya maksud di atas, seiring dengan sudah menjelang tiga minggu berlangsungnya ibadah puasa. Dalam fase atau babak, berdasarkan pendapat sebagian pihak, masuk dalam fase ketiga. Fase ini yang berdasarkan kehidupan Rasul, masanya mengencangkan ikat pinggang. Jika dianalogikan dalam olahraga, fase ini seperti tim yang sudah masuk final.

BACA JUGA

Malam Puasa 30, Selesaikanlah Urusan dengan Manusia

Malam Puasa 29, Apa yang Membekas dari Puasa Kita?

Dengan perjalanan puasa, penting untuk melihat lagi ke belakang, apakah ibadah yang dilakukan sudah memenuhi standar baik secara kuantitas atau kualitas. Termasuk bagaimana peningkatannya. Jika hingga 19 hari Puasa, namun masih biasa-biasa saja, atau bahkan jalan mundur dari segi ibadahnya, maka jalan evaluasi harus segera dilakukan. Segeralah mencari tahu melalui penelusuran ke belakang, apa yang menyebabkan kondisi tersebut.

Itulah yang saya maksudkan sebagai evaluasi diri. Berbagai kekurangan yang ditemui, masih memungkinkan diperbaiki dalam waktu sisa. Alasannya, tentu saja, Puasa adalah bulan yang khusus. Tidak semua ibadah ada di bulan yang lain. Begitu pula dengan ganjaran pahalanya, tidak sama dengan bulan yang lain. Termasuk garansi Allah untuk menghapus segala dosa bagi yang melaksanakan ibadah dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.

Baca Juga:  Malam Puasa 15, Jangan Menggadai Kejujuran

Evaluasi diri sendiri tidak mesti berdasar kita sendiri. Kadang kala kita perlu meminta pendapat orang lain. Perlu nasihat dari orang lain kepada kita. Kondisi pendapat ini, agak rumit dan sulit diterima sebagian orang. Padahal untuk mencapai puncak, juga butuh kontribusi orang lain terhadap kita. Dengan posisi puncak, seseorang sedang berada pada fase yang masih produktif dan kreatif. Pada fase ini, diyakini seseorang sedang berada pada puncak kualitas. Dengan keimanan yang kokoh, fondasi yang teguh, maka peluang untuk menolak berbagai godaan sangat mungkin dilakukan.

Kekuatan untuk menolak jalan batil sangat penting ketika orang sedang berjaya. Posisi yang bersangkutan akan gagah ketika menolak kebatilan pada saat posisinya masih cemerlang. Posisi kebatilan atau keburukan itu sendiri pada akhirnya berpengaruh pada yang bersangkutan.

Ada tiga hal. Pertama, tampak atau tidaknya suatu jalan lurus atau jalan buruk. Kedua, menerima dengan perbuatan (melalui perilaku dan ibadah) suatu jalan yang lurus dan menolak suatu jalan yang lurus. Ketiga, kekuatan untuk menerima perbuatan yang lurus dan menolak jalan yang buruk. Ketiganya sangat penting. Seharusnya ketiga hal itu saling berkaitan dan saling menguatkan, namun dalam kenyataan tak jarang, orang yang berhasil pada hal yang satu, kadangkala gagal pada hal dua atau tiga. Demikian juga sebaliknya. Ada orang yang tidak bisa membedakan tampak atau tidaknya suatu jalan lurus atau batil, namun berani menolak baik dengan perbuatan maupun dengan kekuatan menolak dengan pernyataan dan sikap.

Orang yang tamak, bukan berarti seluruhnya tidak tahu bahwa apa yang dilakukannya itu kabur atau tidak. Ada orang yang bahkan sangat sadar bahwa perbuatannya merupakan dosa besar, namun tetap dilakukan juga. Bahkan ketika suatu perbuatan yang buruk dilakukan dalam waktu yang lama dengan berulang-ulang, maka akan berpotensi orang tersebut tidak merasa bersalah lagi. Posisi merasa bersalah berbeda dengan pemahaman bahwa sesuatu yang dilakukan itu salah. Suatu perbuatan yang diketahui salah, namun ketika dilakukan, ada yang merasa bersalah, tetapi tidak sedikit juga yang tidak merasakan apa-apa lagi.

Baca Juga:  Aceh Ramadhan Festival 2025 Digelar di Pelataran Masjid Raya Baiturrahman

Orang yang mengerti, memahami, dan menyadari suatu perbuatan itu baik atau buruk, kadangkala tidak mampu diikuti melalui perbuatannya. Lurus atau buruk hanya tinggal di otak, tidak berbekas pada tataran implementasi. Untuk kategori ini, kita menyaksikan orang-orang yang memahami ilmu agama, ternyata ada juga melakukan sesuatu yang tidak bisa kita bayangkan. Ada orang yang sering berceramah, ternyata doyan menilep uang publik. Ada orang yang sering berdiri di hadapan umat, tiba-tiba digerebek dan ditemukan di tempat maksiat.

Orang-orang yang semacam itu, bahkan memiliki pemahaman lebih hebat dari awam dalam hal agama, namun tidak berdaya mengikuti (mengimplementasikan) dalam perbuatan. Kondisi ini bisa saja dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hal yang paling besar menjadi faktor penarik itu adalah materi –terutama yang terkait dengan pemasukan yang tidak sah. Tidak jarang bahkan ketika menerima sesuatu pun, juga menyertakan dengan hal-hal yang berbau agama.

Selain itu, ada orang yang tidak berdaya ketika ada yang lebih berkuasa melakukan kemungkaran di depan mata. Ia tahu bahwa suatu perbuatan itu buruk, namun karena yang melakukannya seseorang yang lebih berpengaruh atau lebih kuat, maka tidak berdaya untuk menolaknya. Ironisnya, jika posisi orang tersebut bukan saja tidak berani menolak dan menyampaikan kebenaran, melainkan ikut terlibat melakukannya secara bersama-sama.

Puasa seharusnya memiliki kekuatan lebih bagi kita untuk menentukan jalan buruk tidak dipilih. Momentum puasa, seseorang memiliki waktu dan kesempatan yang lebih besar dalam melakukan refleksi hidup dan kehidupan dirinya berhadapan dengan berbagai hal dalam kehidupannya itu.

Dengan momentum ini, sekali lagi, tidak saja membuat seseorang benci terhadap sesuatu yang tidak baik. Hal yang lebih penting adalah seseorang akan menjadi kekuatan penting dalam melawat semua jalan buruk.

Baca Juga:  Malam Puasa 12, Membiasakan yang Benar

Semua kondisi jalan buruk di atas, seyogianya mampu kita tolak. Momentum bulan penuh berkah ini seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi dan refleksi menyeluruh atas diri kita mengenai pengalaman kita dalam mengetahui adanya sesuatu yang buruk. Evaluasi, muhasabah, kemudian berefleksi, masih sangat memungkinkan dengan memaksimalkan waktu tersisa: 10 atau 11 hari lagi. Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.

[es-te, Rabu, 19 Puasa 1446, 19 Maret 2025]

Tags: ArtikelDr Sulaiman TripaEvaluasiMalamPuasaRamadhan
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa adalah analis sosial legal dan kebudayaan. Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala.

Related Posts

sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 30, Selesaikanlah Urusan dengan Manusia

by Sulaiman Tripa
March 29, 2025
Dr Sulaiman Tripa
Ramadhan

Malam Puasa 29, Apa yang Membekas dari Puasa Kita?

by Sulaiman Tripa
March 28, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 28, Belajar Mengelola Nafsu

by Sulaiman Tripa
March 27, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 27, Connecting People dan Pentingnya Komunikasi

by Sulaiman Tripa
March 26, 2025
sulaiman tripa
Ramadhan

Malam Puasa 26, Menjelang Detik-detik Akhir

by Sulaiman Tripa
March 25, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

Reuni Alumni Jeumala 2003 di Pantai Riting: Semangat Kekompakan Tak Pernah Luntur

June 28, 2025
Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

Harga Mobil Terancam Naik, Pengusaha Otomotif Aceh Harap Pergub Opsen Pajak Kendaraan Diperpanjang

June 25, 2025
Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

Eks Panglima GAM Sabang Harap Tengku Jamaica Wakili Aceh di Kementerian

June 27, 2025
Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

Guru Besar UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua BWI Aceh, Ini Susunan Pengurusnya

June 26, 2025
Rubrik Seni Sagoe TV

Rubrik Seni Sagoe TV

June 26, 2025
5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

5 Anggota Komisi Informasi Aceh Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya

June 24, 2025
Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

Saat Aceh Bernyanyi: Musik, Luka, dan Harapan yang Menggema

June 26, 2025
Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

Prof KBA Tekankan Pentingnya Rekayasa Sosial Islami Hadapi Tantangan Pendidikan di Era Digital

June 23, 2025
Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

Ngopi Bareng Tokoh GAM dan Intel, Kisah di Tengah Konflik Aceh

June 29, 2025

EDITOR'S PICK

Australia dan Indonesia Luncurkan Hibah Penelitian Transisi Energi

Australia dan Indonesia Luncurkan Hibah Penelitian Transisi Energi

March 12, 2025
Organisasi Lintas Negara Asian Muslim Action Network (AMAN) Gelar Pertemuan di UIN Ar-Raniry

Organisasi Lintas Negara Asian Muslim Action Network (AMAN) Gelar Pertemuan di UIN Ar-Raniry

February 20, 2025
Makanan Jemaah Haji Diawasi Ketat BKK Banda Aceh Selama di Asrama Embarkasi

Makanan Jemaah Haji Diawasi Ketat BKK Banda Aceh Selama di Asrama Embarkasi

June 2, 2025
BPA Gelar Doa Bersama dan Peusijuek Mualem-Dek Fadh

BPA Gelar Doa Bersama dan Peusijuek Mualem-Dek Fadh

January 19, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.