SAGOETV | BANDA ACEH – Kementerian Agama (Kemenag) RI memberangkatkan 20 dai dan daiyah Indonesia ke Uni Emirat Arab (UEA). Para dai dan daiyah tersebut akan berpartisipasi dalam pelatihan dakwah yang berlangsung pada 13 -26 April 2025.
Keberangkatan 20 dai dan daiyah Indonesia ke Uni Emirat Arab dilepas oleh Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag RI, Ahmad Zayadi, di Jakarta, Sabtu (12/4/2025). Menurut Zayadi, dai dan daiyah ini dipilih berdasarkan kinerja, rekam jejak pengabdian, serta hasil penilaian dari Direktorat Penerangan Agama Islam dan Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah.
“Pengiriman dai dan daiyah ini didasarkan pada nota kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Uni Emirat Arab. Para peserta terdiri dari penyuluh agama terbaik, termasuk yang aktif di Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia, penyuluh dengan metodologi inovatif, anggota Asosiasi Penghulu Republik Indonesia, kelompok kerja majelis taklim, serta organisasi kemasyarakatan Islam lainnya,” ujar Zayadi dalam kegiatan bertajuk Pelepasan dan Pembekalan Dai dan Daiyah Indonesia ke Uni Emirat Arab di Jakarta, Sabtu (12/4).
Ia menyebut, pelatihan itu bertujuan memperluas wawasan dan pengalaman internasional para dai dalam berdakwah dan memberikan layanan keagamaan.
“Kesempatan ini menjadi momen terbaik untuk melakukan benchmarking, yaitu proses 3N: Niteni (mengamati), Niru (meniru), dan Nambahi (mengembangkan). Dari proses Niteni, kita bisa melihat mengapa mereka berhasil dan apa rahasianya. Lalu kita Niru. Setelah itu, Nambahi karena kondisi Indonesia dan UEA berbeda. Identitas keindonesiaan justru menjadi nilai tambah di sana,” lanjut Zayadi.
Selain pelatihan, para peserta juga akan melakukan ziarah ke sejumlah situs sejarah dan tokoh penting di UEA. Salah satu lokasi yang diusulkan untuk dikunjungi adalah Abrahamic House, sebuah kompleks yang terdiri atas masjid, gereja Katolik, dan sinagog Yahudi yang terletak di tepi Teluk Persia.
Zayadi mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan nama baik bangsa selama menjalani kegiatan ini. “Ini adalah bagian dari implementasi nota kesepahaman yang baru diperpanjang oleh Presiden Prabowo Subianto pada 9 April 2025. Hubungan antarpemerintah harus dijaga dengan baik,” jelasnya.
Ia berharap, para peserta pelatihan dapat memberi kontribusi nyata setelah kembali ke Tanah Air. “Saya berharap angkatan kedua ini dapat menyusun catatan perjalanan dan pengalaman selama berada di UEA dalam bentuk buku dengan tema besar Peta Dakwah di Uni Emirat Arab,” ujar Zayadi. []