• Tentang Kami
Tuesday, May 20, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Cet Langet

Sulaiman Tripa by Sulaiman Tripa
March 24, 2025
in Artikel
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Cet Langet
Share on FacebookShare on Twitter

Ungkapan cet langet, pada dasarnya ingin mengungkapkan ketidakmungkinan. Sesuatu yang dirasa jauh dari kenyataan.

Coba Anda bayangkan, ketika saya masih di madrasah, jika ada orang yang bilang sudah ada manusia ke bulan, spontan ada yang jawab, ka yue cet nak ku pateh (suruh cat biar saya percaya). Bukankah keberhasilan orang ke bulan sudah berlangsung lama?

Ada masalah ketidakpercayaan di satu pihak, dan ketidakmungkinan di pihak lain. Kasus naik ke bulan lebih merupakan sebuah ketidakpercayaan yang diperlihatkan. Ketidakpercayaan ini sendiri bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya bagaimana memahami tentang apa yang akan dipercayai itu. Sedangkan soal cet langet, mewakili wajah ketidakmungkinan.

BACA JUGA

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan

Lingkungan Bersih sebagai Hak Asasi

Menariknya, istilah cet langet inilah yang dipakai secara inspiratif oleh anak muda Aceh. Dalam satu kesempatan, Selasa, 5 September 2017, saya ikut dalam peluncuran buku di Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala. Anak muda itu, Edi Fadhil, alumni FH angkatan 2002, turut menyampaikan sambutannya saat itu.

Sambutan secara khusus dan tak biasa, dikarenakan undangan panitia peluncuran buku. Bukan itu saja menjadi sebab. Satu buku menyumbangkan seluruh keuntungan buku untuk program cet langet tersebut.

Saat itulah saya mendengar betapa ungkapan cet langet itu yang ingin bisa diwujudkan. Mereka yang membayangkan banyak hal ketika masih muda, namun terbentur dengan banyak hal –salah satu yang penting adalah ketersediaan dana. Sementara semangat mereka yang ingin membantu, membuncah tidak terbendung. Ketidakberdayaan inilah yang dibayangkan mereka sebagai cet langet. Mereka ingin membalik ketidakberdayaan dan ketidakmungkinan menjadi sesuatu yang bisa diwujudkan dengan kebersamaan. Sesuatu yang awalnya dianggap tidak mungkin, lalu dicoba dengan kreativitas mereka, ternyata berhasil.

Baca Juga:  Bisakah Israel Dicerabut Dari Timur Tengah?

Dengan berbekal media sosial, orang bisa memupuk kepercayaan. Mengapa bisa? Kepercayaan orang tentu tidak terbangun dalam sekejap. Mereka telah menularkan virus kebaikan di banyak tempat. Virus-virus itu yang kemudian menyebar menjadi satu semangat saling percaya. Semakin kebaikan ditebar, semangat untuk saling percaya itu akan semakin besar dan lebar.

Saya tidak bisa membendung rasa bahagia, ketika disampaikan sudah 41 rumah dhuafa yang sudah dibangun –sekali lagi modalnya hanya melaporkan foto-foto keadaan rumah, lalu memantik siapa yang memiliki keikhlasan ingin menyumbang. Ternyata banyak sekali yang ingin menyelesaikan persoalan hidup orang lain. Lalu kepercayaan ini yang terus dijaga, hingga saat ini sudah pula membantu tempat usaha, ratusan anak-anak yang bisa menyambung sekolah, serta kebutuhan primer orang-orang yang kurang berdaya. Ada satu rumah singgah yang disediakan untuk orang-orang yang berobat.

Sukarelawan juga terus bertambah. Mereka tidak dibayar sama sekali. Mereka wakafkan tenaganya untuk membantu. Saya tahu, ketika Edi Fadhil bercerita semua itu, ia ingin menyebar virus ini kepada banyak orang lainnya.

Bukan perkara mudah untuk menggerakkan program semacam cet langet ini. Kepercayaan menjadi sangat penting, dan itu yang jarang dimiliki oleh banyak orang. Tidak jarang ketika orang sudah mendapat kepercayaan, melakukan hal-hal yang tidak terduga. Kekayaan inilah yang tidak dimiliki banyak orang.

Sebagai catatan akhir, cet langet itu penting diubah. Cet langet akan menggambarkan ketidakmungkinan. Sementara dengan semangat mereka, sesuatu yang luar biasa sudah dilakukan. Mereka sedang berusaha menyelesaikan banyak orang.

Secara tidak sadar, kita harus bahagia karena sebagian tanggung jawab kita itu sudah terselesaikan. Bahkan tidak sedikit di antara kita yang sama sekali belum tergerakkan.

Baca Juga:  Mahasiswa, Demontrasi dan Masalah Bangsa

 

 

ShareTweetPinSendShare
Seedbacklink
Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa adalah analis sosial legal dan kebudayaan. Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala.

Related Posts

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan
Artikel

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan

by Sulaiman Tripa
May 12, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Lingkungan Bersih sebagai Hak Asasi

by Sulaiman Tripa
May 5, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Hukum Lingkungan Berkeindonesiaan

by Sulaiman Tripa
May 2, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Hukum Lingkungan dan Kesadaran Dampak Perubahan Iklim bagi Indonesia

by Sulaiman Tripa
April 28, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Jalan Pembangunan Hijau

by Sulaiman Tripa
April 25, 2025
Load More

POPULAR NEWS

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

February 21, 2025
Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

March 31, 2025
UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

April 18, 2025
Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

April 18, 2025
Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

February 21, 2025

EDITOR'S PICK

USK Gelar Bakti Sosial di Makam Syiah Kuala

USK Gelar Bakti Sosial di Makam Syiah Kuala

November 9, 2024
sulaiman tripa

Resiko Revisi Undang-Undang Pemerintah Aceh

August 24, 2024
Mahasiswa PPG Unimal Bersama MGMP Kimia Bireuen Kenalkan 3 Media Pembelajaran Inovatif

Mahasiswa PPG Unimal Bersama MGMP Kimia Bireuen Kenalkan Tiga Media Pembelajaran Inovatif

May 3, 2025
Warga Tenggulun Aceh Tamiang Tuntut Pengembalian Lahan APL

Warga Tenggulun Aceh Tamiang Tuntut Pengembalian Lahan APL

February 24, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.