• Tentang Kami
Saturday, May 17, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Hajat

Sulaiman Tripa by Sulaiman Tripa
March 14, 2025
in Artikel
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Hajat
Share on FacebookShare on Twitter

Ada tiga kata yang bisa mewakili dari hajat, yakni maksud, kehendak, dan keinginan.

Dengan mempertimbangkan rasa, saya akan memilih kata maksud yang kurang lebih sebadan dengan hajat itu. Orang yang bermaksud mengadakan sesuatu di rumahnya, menyadari dari awal bahwa maksud itu tidak mampu dilaksanakan sendiri, maka ia akan menyampaikannya kepada orang lain.

Maksud ini tersambung dengan pemahaman secara umum, dalam lingkungan tertentu, bahwa membantu orang lain, pada dasarnya meringankan pekerjaan kita nanti. Ada pertimbangan bahwa maksud orang hari ini, suatu saat nanti akan menjadi maksud kita. Dalam semua hal, hajat itu akan bergilir dari satu rumah ke rumah lain. Hajat dengan berwajah ceria, pun tak jarang dengan hajat berwajah muram –yang dalam kehidupan kita sehari-hari sengaja disebut keurija yang terbagi ke dalam keurija udep dan keurija mate.

BACA JUGA

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan

Lingkungan Bersih sebagai Hak Asasi

Orang tidak mungkin melaksanakan sendiri. Semua urusan dipertanggungjawabkan kepada publik yang lebih luas. Lantas dalam banyak hajatan, tim yang menangani semua hal juga sudah ditentukan sedemikian rupa.

Petinggi kampung sudah tahu pengendali masing-masing urusan. Mulai dari yang menangani hal-hal yang sederhana, sampai kepada hal yang sangat pelik dan rumit. Posisi pelik dan rumit, juga tidak selalu yang besar. Sesuatu yang kecil, namun dianggap sangat penting, dan mengelola yang kecil itu butuh orang yang berkeahlian khusus.

Orang yang mendapatkan pelayanan dari sebuah hajatan tidak selalu mengerti betul bahwa apa yang dimakannya merupakan rangkaian proses panjang yang membutuhkan keahlian banyak orang. Gulai nangka atau batang pisang yang sangat enak diperoleh dari keterlibatan banyak tangan.

Baca Juga:  Mengapa Amerika Gagal di Afghanistan?

Ketika sempat tinggal sekitar tiga tahun dalam masyarakat yang kental dengan nilai kebersamaan, saya mendapatkan sejumlah pengalaman ini. Hajatan pun berbeda-beda. Ada khusus hajat keluarga. Ada juga hajat kampung. Secara periodik, ada even-even tertentu yang dilaksanakan di kampung, masing-masing sudah dibagi tumpuk urusan. Tidak ada debat. Semua sadar masing-masing kemampuan, sekaligus sebagai kontribusi dalam hajatan tersebut.

Hajat masing-masing keluarga demikian juga. Keluarga yang besar sekalipun, sadar memiliki keterbatasan. Tidak mungkin semua hal akan ditangani mereka secara bersamaan, walau jumlah mereka banyak. Makanya membutuhkan tetangga. Proses saling berbagi peran, bertukar tempat, saling mengisi, tentu sangat mahal harganya.

Orang yang datang ke tempat orang lain, akan dibalas dengan didatangi, adalah sesuatu yang biasa terjadi. Jangan heran ada orang sederhana, ketika berhajat, banyak orang yang datang dan akan makan seadanya. Sebaliknya ada rumah orang berada, sudah sedikit yang datang, tetapi dari mulut ke mulut ada berbagai pembicaraan yang tidak enak di belakangnya. Namun bukan berarti tidak ada rumah orang berada yang dikunjungi lautan manusia, juga orang sederhana ditinggalkan sedemikian rupa.

Masalah berbagi kunjungan hanya bisa dirasakan oleh yang melakukannya. Hanya orang yang sering mengunjungi, bisa merasakan bagaimana perasaan ketika dikunjungi. Dalam kehidupan komunitas tertentu, ada semangat bahwa sekali mengunjungi orang lain, maka orang itu akan membalas dua kali mengunjungi kita. Sekali orang berbuat baik, orang yang menerima kebaikan akan berusaha berbuat baik berkali-kali.

Pesan inilah yang seharusnya bisa ditangkap dari gotong royong, menjaga perasaan dan tidak boleh terlukai. Suatu hajat kecil pun, ketika pemilik rumah mengundang tetangganya untuk membantu, entah eksplisit maupun implisit, ingin menyampaikan pesan bahwa hajat seseorang tidak boleh berimbas bagi orang sekampung.

Baca Juga:  Warga Gampong Sarah Mane Gotong Royong Pindahkan Meunasah dengan Cara Tradisional

Semua bekerjasama untuk menjaga perasaan bersama tersebut. Dalam pelaksanaannya, ada yang berlebihan dan ada yang tidak. Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik dan bisa jadi menyulitkan. Menyediakan persiapan bagi tetangga yang lebih besar dibandingkan kebutuhan untuk inti hajatan, tentu akan memberatkan tuan rumah.

Inilah inti perasaan bersama, ketika pimpinan kampung mengatur posisi masing-masing, semua menerima dengan lapang dada. Seolah mereka semua satu suara untuk menjaga sesama mereka.

Hajat satu orang akan berimplikasi kepada banyak orang, demikian juga sebaliknya. Orang-orang yang mendapat tugas semacam itu, juga akan melaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Ada perasaan bersalah ketika tidak ditunaikan. Perasaan bersalah ini sebenarnya ditekan oleh keinginan menyukseskan hajat bersama itu. Teringat bahwa sewaktu-waktu orang membutuhkan kita karena ingin sukses hajatnya, hal yang sama terjadi ketika kita yang punya hajat, maka ada keinginan semua orang bersama-sama juga menyukseskan hajat kita tersebut.

Tags: acehArtikelDr Sulaiman TripahajatpolitikSosial
ShareTweetPinSendShare
Seedbacklink
Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa

Sulaiman Tripa adalah analis sosial legal dan kebudayaan. Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala.

Related Posts

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan
Artikel

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan

by Sulaiman Tripa
May 12, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Lingkungan Bersih sebagai Hak Asasi

by Sulaiman Tripa
May 5, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Hukum Lingkungan Berkeindonesiaan

by Sulaiman Tripa
May 2, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Hukum Lingkungan dan Kesadaran Dampak Perubahan Iklim bagi Indonesia

by Sulaiman Tripa
April 28, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Jalan Pembangunan Hijau

by Sulaiman Tripa
April 25, 2025
Load More

POPULAR NEWS

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

February 21, 2025
Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

March 31, 2025
UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

April 18, 2025
Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

April 18, 2025
Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

February 21, 2025

EDITOR'S PICK

Persiraja Matangkan Persiapan Jelang Laga Lawan Persikabo 1973 di Liga 2

Persiraja vs PSKC Cimahi: Laskar Rencong Sudah Lakukan Persiapan Matang

December 6, 2024
RISNAWATI

Adopsi Bukan Sekedar Pengangkatan Anak

August 20, 2024
Memahami Anatomi Konflik di Singkil

Memahami Anatomi Konflik di Singkil

March 24, 2025
Camat Blang Bintang Salurkan Telur Gratis ke Masyarakat Cot Geundruet

Camat Blang Bintang Salurkan Telur Gratis ke Masyarakat Cot Geundruet

January 16, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.