• Tentang Kami
Sunday, September 28, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Hotel, Kapitalisme dan Spiritualitas

SAGOE TV by SAGOE TV
September 22, 2025
in Analisis
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Hotel, Kapitalisme dan Spiritualitas

Dr. M Rizwan Haji M Ali. Foto: for Sagoe TV

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: M. Rizwan Haji Ali
Penulis Dosen Program Studi Ilmu Politik, Fisipol, Universitas Malikussaleh.

Pada saat awal munculnya kelas menengah muslim di Indonesia era tahun 1990-an, hotel sudah lama menjadi tempat mereka belajar agama dalam kemasan modern. Dominannya kajian keagamaan itu diikuti oleh para eksekutif muda, terdidik, mapan dan tentu saja rasional.

Mereka memandang agama sebagai kamar pribadi dalam rumah kebangsaan yang majemuk. Tetapi, mereka membutuhkan agama karena adanya kehampaan ruang publik untuk membicarakan agama.

BACA JUGA

Tantangan Berhukum dengan Cinta: dari MoU ke UUPA

Jalan Baru Menuju Kebangkitan Ekonomi Aceh

Kehampaan spiritualitas di ruang kerja dan kantor mereka, mendorong kebutuhan untuk mengenal agama, tetapi dengan cara yang modern. Diantaranya adalah membuka kajian agama di hotel.

Bagi orang-orang desa, hotel adalah simbol dari kekotaan. Penanda utama untuk memisahkan kota dan desa adalah hotel. Walaupun ada kota kecamatan dan disebut “kota” itu tetap saja bukan kota selama tidak ada hotelnya.

Masyarakat Ganda
Hotel adalah simbol persinggahan kapitalisme di tengah masyarakat agraris yang sedang berproses menuju masyarakat baru. Masyarakat modern adalah masyarakat nomaden baru. Tetapi mereka tidak berburu satwa, tetapi dolar, klien, aset, investasi dan segenap atribut ekonomi lainnya.

Kapitalisme ditandai oleh akumulasi modal, pembangunan dan modernisasi. Penetrasi kekuatan ekonomi memerlukan mandala untuk difasilitasi kelas kapitalis yang hadir untuk membangun kultur bagi bagi masyarakat agraris yang tradisional.

Ini kemudian melahirkan masyarakat ganda. Dalam bahasa ahli ekonomi Belanda, Boeke disebutnya sebagai dual societies. Namun dalam arti ekonomi yaitu sistem impor dalam bentuk kapitalisme memang telah menusuk dalam masyarakat tradisional, tetapi tidak mampu mengubah sistem sosial asli dalam masyarakat seperti yang dipersyaratkan oleh modernisasi.

Baca Juga:  Tol Padang Tiji-Seulimeum Dibuka 2 Arah saat Mudik Lebaran Idul Fitri 2025

Modernisasi yang membawa kapitalisme tetap tidak mampu mengubah masyarakat Indonesia-dalam kasus kajian Boeke- untuk meninggalkan nilai lama. Termasuk agama.

Tentu ini akan membuat mereka ilmuan seperti Boeke merasa terpukau. Bagaimana agama sebagai sistem sosial lama bisa berdampingan dengan kapitalisme yang lahir dari positivisme yang memandang agama sebagai sebuah gejala yang tidak relevan bagi modernisasi.

Faktanya memang seperti itu. Ada dua sistem saling berkoeksistensi. Sistem kapitalisme bersama sistem sosial lama di mana di situ agama memiliki posisi yang sangat kuat. Masyarakat ganda ini pun dapat dilihat di seperti di China, tetapi dalam konteks relasi ekonomi pasar dan sosialisme. Pasarnya kapitalistik tetapi dikontrol oleh politik sentralistik.

Hotel dan Kajian Agama
Mereka yang belajar tentang kapitalisme tentu akan heran mengapa hotel yang merupakan produk dari kapitalisme bisa mewadahi peran-peran agama di dalamnya. Mengapa bisa perangkat ini bisa dipakai untuk memperkuat dan memapankan sistem sosial lama yang dari awal ingin digusur oleh modernisasi.

Tentu ada penyebabnya asal muasal pembelokan ini dapat berlangsung. Maka mari kita telaah kembali hal ini.

Pertama, membesarnya kelas menengah muslim di berbagai posisi ekonomi politik di negara-negara muslim. Mereka bisa jadi pejabat, pengusaha, akademisi, profesional, atau profesi modern lainnya yang pada satu titik dalam perjalanan hidupnya tetap akan membutuhkan agama sebagai penuntun dalam hidupnya.

Mereka bisa jadi punya hotel, pabrik, atau konsultan profesional yang kemudian merasakan pentingnya menjadikan profesi atau usaha mereka tidak melepaskan diri dari agama. Itu dapat terjadi dan tidak akan menggangu usaha mereka.

Dengan didukung oleh struktur regulasi publik yang melarang hotel menjadi tempat maksiat -sebagaimana citra publik umumnya- maka membuka ruang bagi kajian agama di hotel merupakan sebuah pilihan strategis secara ekonomis dan mengandung nilai amal secara agamis.

Baca Juga:  Sepeda Listrik Siap Beroperasi di Lingkungan Kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Kedua, kondisi ini kemudian didukung oleh respon kreatif para tokoh agama dan ormas Islam untuk menyiarkan agama di ruang modern di mana manusia berkumpul. Sehingga lahir relasi simbiotik antara hotel dengan agama dengan kebutuhannya masing-masing.

Pada titik ini ternyata kapitalisme dan modernisasi yang pada dasarnya sekuler dan bahkan anti agama, telah berhasil dibelokkan dan ditundukkan di bawah pengaruh agama. Atau sebaliknya, mereka menyesuaikan diri untuk hidup dalam struktur yang menjadikan agama sebagai regulasi publik. Untuk saling berkoeksistensi dalam relasi simbiotik. Maka bagi ummat, tentu ini gejala yang menguntungkan. []

slot gacor hari ini

situs slot

slot gacor

situs slot gacor

situs togel

link slot

Tags: acehAnalisisHotelIslamKapitalismeKolom M. Rizwan Haji AliMasyarakat GandaSpiritualitas
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Pandai Merasa Bukan Merasa Pandai
Analisis

Tantangan Berhukum dengan Cinta: dari MoU ke UUPA

by SAGOE TV
September 27, 2025
Strategi Ekonomi Aceh: Optimalisasi Potensi Lokal dan Ekspansi ke Pasar Global (bagian 2)
Analisis

Jalan Baru Menuju Kebangkitan Ekonomi Aceh

by SAGOE TV
September 22, 2025
Gas Raksasa Andaman: Titipan Damai, Harapan Sejahtera untuk Aceh
Analisis

Gas Raksasa Andaman: Titipan Damai, Harapan Sejahtera untuk Aceh

by SAGOE TV
September 15, 2025
Membaca Ulang Arah Pendidikan Tinggi di Aceh
Analisis

Membaca Ulang Arah Pendidikan Tinggi di Aceh

by SAGOE TV
September 1, 2025
Mendidik untuk Tidak Lupa Hak Aceh Menentukan Arah Pendidikan dan Masa Depannya Sendiri
Analisis

Mendidik untuk Tidak Lupa: Hak Aceh Menentukan Arah Pendidikan dan Masa Depannya Sendiri

by SAGOE TV
July 22, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Cerita dari Konferensi Perdamaian Perempuan Internasional 2025

Cerita dari Konferensi Perdamaian Perempuan Internasional 2025

September 24, 2025
Lima Ilmuwan PTKIN Masuk Top 2% Scientist Stanford–Elsevier 2025, Dua dari UIN Ar-Raniry

Lima Ilmuwan PTKIN Masuk Top 2% Scientist Stanford–Elsevier 2025, Dua dari UIN Ar-Raniry

September 23, 2025
Obituari Adun Baha; Guru Inspirator Kami

Obituari Adun Baha; Guru Inspirator Kami

September 22, 2025
Akademisi dan Aktivis Aceh, Dr. Tgk Baharuddin AR, Berpulang ke Rahmatullah

Akademisi dan Aktivis Aceh, Dr. Tgk Baharuddin AR, Berpulang ke Rahmatullah

September 22, 2025
USK Buka Pendaftaran Calon Rektor

USK Buka Pendaftaran Calon Rektor

September 23, 2025
100 Tahun Hasan Tiro

100 Tahun Hasan Tiro

September 26, 2025
Enam Dosen USK Masuk 2% Top Saintis Dunia

Enam Dosen USK Masuk 2% Top Saintis Dunia

September 23, 2025
Malaysia Rayakan Hari Kebangsaan dan Hari Malaysia 2025 di Medan

Malaysia Rayakan Hari Kebangsaan dan Hari Malaysia 2025 di Medan

September 25, 2025
Aceh Dua Dekade Damai: Seremoni Berlimpah, Substansi Terlupa

Meuseukat & Pho: Bukti Perempuan Aceh Tak Pernah Absen dari Sejarah Seni Islam

September 26, 2025

EDITOR'S PICK

Sidang Isbat Penentuan Idul Fitri 1446 H Digelar 29 Maret 2025, Rukyatul Hilal di 33 Titik

Sidang Isbat Penentuan Idul Fitri 1446 H Digelar 29 Maret 2025, Rukyatul Hilal di 33 Titik

March 20, 2025
Teuku Hamid Azwar, Pahlawan Tanpa Mengharap Dikenal

Teuku Hamid Azwar, Pahlawan Tanpa Mengharap Dikenal

March 15, 2025
Kemendagri Terbitkan Keputusan Baru, Tetapkan 4 Pulau Resmi Masuk Wilayah Administrasi Aceh

Kemendagri Terbitkan Keputusan Baru, Tetapkan 4 Pulau Resmi Masuk Wilayah Administrasi Aceh

June 23, 2025
Wakil Bupati Syukri A Jalil Hadiri Konfercab ke-13 PCNU Aceh Besar

Wakil Bupati Syukri A Jalil Hadiri Konfercab ke-13 PCNU Aceh Besar

February 15, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.