• Tentang Kami
Tuesday, December 2, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • BENCANA SUMATERA 2025
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
  • Podcast
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Analisis
  • BENCANA SUMATERA 2025
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Hukum bagi Orang Kecil

SAGOE TV by SAGOE TV
March 20, 2025
in Artikel
Reading Time: 3 mins read
A A
0
sulaiman tripa

Dr Sulaiman Tripa

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Sulaiman Tripa.
Dosen FH Universitas Unsyiah, Kopelma Darussalam, Banda Aceh.

 Tidak dalam semua hal bisa disamakan. Kata-kata sama di depan hukum, secara sosiologis bisa diuji. Sama di depan hukum, bisa dilihat sejak dari konsep dan sejarah lahirnya asas ini, hingga pada bagaimana ia digunakan ketika hukum ditegakkan.

Secara sosiologis, akan terdapat perbedaan-perbedaan. Di dalam kelas, sering saya minta mahasiswa untuk menganalisis mengapa putusan hakim untuk kasus yang sama, bisa berbeda dalam memberikan hukumannya. Ada banyak hal dan proses yang dilalui oleh semua orang tidak sama di dalam realitas.

BACA JUGA

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Kritik terpenting dalam mempelajari hukum, terutama untuk yang berada di ruang-ruang kampus, bukan pada posisi melupakan ketentuan yang harus berlaku sama. Catatannya adalah pada bagaimana ketentuan yang harus berlaku sama dipersonifikasikan oleh masing-masing penegak hukum dalam menangani para tersangka hingga terhukum.

Dalam konteks proses dan progres, saya melihat orang kecil penting mendapat perhatian. Masalahnya adalah secara sosiologis penegakan hukum terhadap orang kecil yang bersalah, lebih mudah dilakukan, tinimbang penegakan hukum terhadap orang-orang besar. Posisi yang saya sebut terakhir ini, kadang-kadang mampu menyediakan banyak pendamping hukum di sekelilingnya.

Negara menyediakan pembela untuk rakyat kecil. Tetapi dalam realitas, tidak semua orang kecil mendapat pembelaan dalam ruang-ruang penegakan hukum secara layak.

Makanya menurut saya, terhadap rakyat kecil, mutlak butuh keberpihakan. Bukan hanya dari mereka yang berkuasa. Melainkan dari kita semua. Terhadap mereka, dalam bahasa orang dikatakan affirmative action. Intinya sesuatu yang secara sepihak tidak bisa menggunakan standar kesetaraan. Tidak mungkin ada keberpihakan apabila penguasa menganggap perhatian orang yang berada harus sama dengan mereka yang tidak berada. Kebijakan yang semacam ini yang harus dimunculkan. Siapapun yang memiliki kuasa, harus mengingat bahwa kebijakan apapun harus menjadi cermin dari kebijaksanaan. Dengan kebijaksanaan, seseorang akan menggunakan rasa dalam melahirkan sesuatu. Tidak asal mengeluarkan kebijakan.

Baca Juga:  Aceh dalam Perspektif Indonesia

Kebijakan tidak bisa hanya menyerahkan kepada pasar yang bekerja. Pasar swalayan itu seharusnya tidak mendapatkan izin sampai ke pelosok kampung. Dengan memberikan banyak ijin, yang sedang digendutkan bukan orang kecil, melainkan orang-orang yang besar yang kebetulan juga membesarkan sedikit orang-orang kecil. Orang-orang yang dipekerjakan itu lalu dijadikan simbol seolah-olah ada keberpihakan. Padahal jumlah orang yang terlibat di sana, dengan kehancuran kios-kios kecil di sepanjang kawasan swalayan, tidak sebanding harga dan nilainya.

Publik juga seyogianya memiliki pilihan tersendiri. Di sini ada soal yang lebih besar yang harus menjadi spirit orang banyak, yakni masalah gengsi –mohon maaf apabila istilah ini kurang tepat. Kita kadang-kadang tahu bahwa kualitas barang yang dijual di swalayan dengan kios kecil pinggir jalan sama standarnya, hanya berbeda sedikit harga karena asal dan jumlah pembelian berbeda yang menyebabkan keuntungan juga berbeda. Jika kita pernah mencurigai ikan yang dijual orang kecil pernah berisi zat membahayakan, mengapa curiga itu tidak muncul ketika kita memilih ikan yang berhari-hari dalam pendingin kaca? Para penjual sayur yang membawa hasil kebunnya dan berangkat sebelum subuh, ketika tiba di pasar dengan harga recehan pun masih berani kita tawar. Di sini masalah gengsi.

Di satu pihak, kita merasa bangga bahwa berjualan di tempat mewah dan megah itu diberikan struk pembelian. Pada barang-barang yang kita beli juga tertempul harga sedemikian rupa. Sepeser pun kita tidak kurang membayarnya. Malah ketika ada uang receh untuk kembalian, diganti dengan sebiji permen pun tidak apa, padahal kita sadar bahwa mereka yang memiliki level teratas stratifikasi sosial dan ekonomi. Di pihak lain, terhadap orang-orang yang kita sadar keadaan mereka berkekurangan, kualitas barang tidak berbeda, namun kita masih berani untuk tawar-menawar seribu atau dua ribu saja.

Baca Juga:  Jack Ma dan Kontestasi Budaya Ekopol China di Pentas Global

Ini masalah gengsi. Mentalitas ini yang harus diubah. Orang-orang yang berada pada kelas menengah harus mengubah orientasi untuk kaum bawah. Mereka yang sedikit berkelebihan, harus berani berbelanja di kios-kios orang kecil, lapak-lapak kaki lima, dengan tidak menawar sama sekali.

Ketika berbicara mentalitas, membangkitkan spirit semacam ini agak sedikit berat. Sama ketika orang berdoa yang mengharapkan agar sesuatu yang diketahui sebagai benar atau salah, harus diberi kekuatan untuk melaksanakan atau meninggalkan. Banyak orang tahu terhadap sesuatu itu sebagai benar atau salah, namun tidak berdaya melaksanakan atau meninggalkannya.

Izin-izin yang diberikan penguasa untuk menggemukkan orang kelas atas, itu pasti menyadari kondisi semacam ini.

Jangan lepaskan untuk melihat secara luas dalam konteks hukum dan berhukum. Melihat bagaimana terhadap orang kecil hukum diterapkan, harus membuka mata kita sekaligus untuk memberi keberpihakan yang layak.

Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.

Tags: HukumIndonesiaKebijakanorang kecilPeraturan
ShareTweetPinSend
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?
Artikel

Apakah AI Dapat Disebut sebagai Revolusi Industri 5.0?

by SAGOE TV
July 19, 2025
Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Artikel

Lonjakan Kasus DBD di Banda Aceh, Apa yang Harus Kita Lakukan?

by SAGOE TV
July 5, 2025
Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh Fakta yang Jarang Diketahui!
Artikel

Misteri Lonjakan Kasus HIV di Banda Aceh: Fakta yang Jarang Diketahui!

by SAGOE TV
July 3, 2025
Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh
Artikel

Talenta Digital dari Dayah: Harapan Baru Ekonomi Aceh

by SAGOE TV
July 1, 2025
Dua Dekade Damai Aceh
Artikel

Dua Dekade Damai Aceh

by SAGOE TV
June 27, 2025
Load More

POPULAR PEKAN INI

Update Donasi untuk Bencana Sumatera 2025, Berikut Daftar Penyumbang Sementara, Selasa 2 Desember 2025

Update Donasi untuk Bencana Sumatera 2025, Berikut Daftar Penyumbang Sementara, Selasa 2 Desember 2025

December 2, 2025
Wajah Kolonial Dalam Tanggap Bencana Aceh

Wajah Kolonial Dalam Tanggap Bencana Aceh

December 2, 2025
Evaluasi Diri Calon Rektor Perempuan USK

Evaluasi Diri Calon Rektor Perempuan USK

November 27, 2025
Bencana Aceh; Tambang Ilegal dan Hutan Berubah Sawit

36 Jam Terjebak Banjir Aceh; Ini Bencana Seperti Tsunami

November 30, 2025
100 Warga Terjebak Banjir di Sekolah IT Pante Geulima Berhasil Dievakuasi Tim SAR Gabungan

100 Warga Terjebak Banjir di Sekolah IT Pante Geulima Berhasil Dievakuasi Tim SAR Gabungan

November 29, 2025
Bencana Aceh; Tambang Ilegal dan Hutan Berubah Sawit

Bencana Aceh; Tambang Ilegal dan Hutan Sawit

November 29, 2025
Tim SAR Bireuen Fokus Evakuasi Warga Terjebak Banjir dan Cari Korban Hilang

Tim SAR Bireuen Fokus Evakuasi Warga Terjebak Banjir dan Cari Korban Hilang

November 29, 2025
Aceh Darurat Banjir: 16 Daerah Terendam, 20.759 Warga Mengungsi

Aceh Darurat Banjir: 16 Daerah Terendam, 20.759 Warga Mengungsi

November 29, 2025
Darurat Banjir Aceh: Jembatan Putus, 60 Warga Samar Kilang Terjebak di Kebun

Darurat Banjir Aceh: Jembatan Putus, 60 Warga Samar Kilang Terjebak di Kebun

November 29, 2025

EDITOR'S PICK

Rektor UIN Ar-Raniry Sebut Politik Aceh Kian Dewasa

8 Dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh Naik Jabatan Akademik sebagai Profesor

January 17, 2025
Dr Sulaiman Tripa

Malam Puasa 13, Memikirkan Musala di Tempat Berbuka

March 12, 2025
Bertemu Dirut dan Pemred, SagoeTV Bahas Manajemen dan Bisnis Media ke Depan

Bertemu Dirut dan Pemred, SagoeTV Bahas Manajemen dan Bisnis Media ke Depan

February 15, 2025
Tutkijoiden Yö (Researchers’ Night)

Kopi Pemilu Finlandia

February 13, 2024
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.