SAGOETV | BANDA ACEH Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh, Drs H Azhari MSi, mengingatkan pentingnya pendokumentasian dan pelaporan yang akurat atas pelaksanaan program tahun 2024. Dalam amanatnya pada apel awal bulan yang digelar pada Senin, 3 Februari 2025, di halaman Kantor Kanwil Kemenag Aceh, Azhari berharap agar setiap kegiatan yang telah dilaksanakan dapat terdokumentasi dengan lengkap dan baik. “Jangan sampai ada catatan atau pelaporan yang dianggap kurang atau bahkan menjadi temuan tim karena ketidaklengkapan dokumen,” tegasnya.
Azhari juga menyampaikan harapan agar program tahun 2025 dapat dilaksanakan dengan persiapan yang maksimal. “Mari kita susun dan jalankan program-program sesuai dengan aturan dan petunjuk teknisnya,” ajaknya.
Dalam kesempatan tersebut, Azhari memberikan gambaran mengenai beberapa program yang telah dilaksanakan pada awal tahun 2025, seperti tes calon Petugas Haji Daerah (PHD) untuk tahun 1446/2025. Ia juga mengungkapkan bahwa calon PHD Aceh yang akan mendampingi jemaah haji telah diumumkan. “Semoga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan prima, serta berkolaborasi dengan elemen lain di bawah Pemerintah Daerah dan petugas kesehatan,” ujarnya.
Azhari turut mengapresiasi prestasi dua madrasah Aceh yang berhasil masuk dalam daftar 1.000 terbaik madrasah/sekolah nasional, yakni MAN 1 Model Kota Banda Aceh dan MAN Insan Cendikia Aceh Timur. Sementara itu, MTsN 1 Model Banda Aceh berhasil masuk dalam kategori Madrasah Riset Terbaik. “Prestasi ini tidak lepas dari upaya maksimal yang dilakukan oleh penyelenggara dan stakeholder, termasuk jajaran Penmad,” ungkapnya.
Di bidang Pondok Pesantren (Pontren), Azhari menyampaikan bahwa Aceh menduduki posisi teratas secara nasional dalam hal perizinan. Ia juga mengapresiasi capaian Kanwil Kemenag Aceh yang menjadi yang terbanyak secara nasional dalam pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). “Kami mendorong para guru untuk menyelesaikan PPG dalam dua tahun ini, agar mereka semakin profesional,” tambahnya.
Selain itu, Azhari juga menekankan pentingnya mengaktifkan Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) untuk pembinaan keluarga dan pengurangan angka perceraian di Aceh. “BP4 harus diaktifkan kembali, karena ini efektif untuk mengurangi angka perceraian,” ujarnya.
Dalam hal moderasi beragama, Azhari mengungkapkan bahwa Kanwil Kemenag Aceh telah meluncurkan film pendek yang menggambarkan Aceh sebagai provinsi yang sangat toleran dan moderat antar umat beragama. “Semakin umat dekat dengan ajaran agama, semakin rukun dan toleran mereka,” jelasnya.
Sementara itu, terkait upaya peningkatan literasi baca tulis Al-Qur’an (BTQ), Azhari mengatakan bahwa Kanwil Kemenag Aceh terus mendorong pelaksanaan program Lima Belas Menit (Limit) mengaji sebelum jam pertama pelajaran dan Gerakan Tuntas Baca Tulis (Getba) Alquran. “Ini adalah bagian dari upaya kita untuk meningkatkan literasi Al-Qur’an di Aceh, yang sudah terbukti berada di atas rata-rata nasional untuk indeks baca Al-Qur’an, meskipun masih perlu peningkatan dalam indeks menulisnya,” ujarnya.
Azhari menambahkan, kolaborasi antara madrasah, sekolah, dan pemerintah daerah sangat diperlukan untuk meningkatkan literasi BTQ di Aceh. “Ini adalah tanggung jawab bersama, dan kita semua harus terlibat dalam upaya ini,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Azhari juga mengingatkan pentingnya pendidikan dalam membangun pernikahan yang baik. “Pendidikan yang bagus akan melahirkan pernikahan yang baik, yang pada akhirnya dapat menurunkan angka perceraian,” ujarnya. [CEM]
.