• Tentang Kami
Tuesday, May 20, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
  • News
  • Podcast
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Biografi
  • Opini
  • Nasional
  • Analisis
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Resep Palsu Pengentasan Kemiskinan

SAGOE TV by SAGOE TV
March 15, 2025
in Artikel
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Misteri Qanun Baru Pilkada Aceh

Risman Rachman

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Risman Rachman.
CEO aceHBaru Consulting.

“Bung, kami ndak mau tahu apa visi, misi, dan program mereka.”

BACA JUGA

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan

Lingkungan Bersih sebagai Hak Asasi

“Apa juga?”

“Kami hanya mau, hapus segera status provinsi miskin. Titik!”

*

Sekilas dialog itu benar. Bagi rakyat, yang mereka mau tahu, tidak ada lagi berita “Aceh Juara Miskin.”

Pemilu 2012 adalah awal politik jualan angka kemiskinan. Pasangan Zikir, dalam dokumen visi, misi dan programnya, menyoroti masih besarnya angka kemiskinan Aceh dibanding rata-rata kemiskinan nasional.

Saat itu angka kemiskinan Aceh 19.48 persen. Sedangkan rata-rata nasional sudah di angka 12.36 persen (September 2011).

Pada Pemilu 2017, pasangan Irwandi – Nova membalas. Dalam dokumen visi-misinya angka kemiskinan Aceh disebut sudah sangat mengkuatirkan (17,11). Masih di atas rata-rata nasional (11.22 persen). Tertinggal jauh dari Sumatera Utara (10.79 persen) dan Sumatera Barat (6.71 persen).

Sejak itulah, media-media dan media sosial lebih tertarik mengangkat judul “Aceh Termiskin di Sumatera.” Judul ini menarik karena mengandung daya pukul terhadap penguasa.

Faktanya, sudah beberapa kali terjadi pergantian gubernur, difinitif atau Plt/Pj, gerak turun angka kemiskinan juga tidak meluncur tajam. Mengapa bisa?

Jawabannya, mata kolektif kita sudah diarahkan oleh elit global untuk hanya melihat angka-angka kemiskinan.

Tertutuplah rahasia kunci menuju Aceh maju, makmur, jaya, dan sejahtera melalui pengelolaan hidup dan kehidupan salah satunya perekonomian sesuai petunjuk Allah dan Rasulmya.

Problemnya bukan pada bagaimana menghapus kemiskinan dan pengangguran melainkan tata laksana hidup yang penuh kasih sayang.

*

Selama ini, mata, pikiran dan perasaan kita, oleh elit global, diajak untuk melihat kemiskinan dari jumlahnya, bahkan hingga kebutuhannya.

Baca Juga:  Memahami Respon Masyarakat Sosial dalam Menghadapi Covid-19  

Resepnya malah kacau, kebutuhan orang yang di vonis sebagai penyebab kemiskinan. Padahal, fitrah dasar manusia ya makluk yang butuh seiring dengan perkembangan waktu dan masa.

Pada zaman berburu, mereka hanya butuh bertahan hidup dan itu cukup dilakukan dengan berburu dari satu tempat ke tempat yang lain.

Di zaman pertanian, manusia sudah butuh tempat tinggal menetap, status kepemilikan tanah, keamanan wilayah, bahkan pasukan yang siap berperang untuk mempertahankan diri dan wilayah.

Zaman terus berkembang dan kebutuhan juga terus menyesuaikan. Maka, kurang ajar sekali jika penyebab kemiskinan adalah beras, rokok, ikan tomgkol dll.

Mestinya, jika kemiskinan terkait ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidup tertentu atau kebutuhan dasar maka yang diperbaiki adalah status “ketidakmampuan” menjadi “berkemampuan.”

Menjadikan rakyat sebanyak-sebanyaknya berkemampuan (terdidik, terampil, punya akses, punya modal, sehat, rajin berusaha, mau berkerja seraya taat dan patuh kepada Tuhannya) itulah core bisnis utama Pemerintah Aceh.

Tugas itu, harus dilakukan secara kolegial dengan berbagai pihak dan melihatkan partisipatif aktif masyarakat dibawah tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

Resep Baru
Jika ini resep aslinya maka pendekatan programatiknya (ekonomi dan lainnya) tidak boleh lagi berorientasi jumlah proyek yang mengundang penyusunan kegiatan secara egosektor, dan berujung serapan anggaran dan realisasi fisik.

Ganti dengan programatik yang berorientasi mutu program, di atas visi panjang dan terintegrasi sehingga yang dilihat adalah realisasi outcome dan impact.

Tinggalkan segera asal lantak dalam menyusun proyek tapi ujungnya malah tidak produktif dan tumbuh, abai pada daya dukung anggaran, dan minim nilai tambah.

Segera beralih ke penguatan iklim berusaha dan berinvestasi, perkuat kontribusi swasta dan tarik sebanyak mungkin APBN melalui Proyek Strategis Nasional (PSN), melalui penguatan skema hilarisasi, jadi tidak harus “bertempurl untuk mewujudkan perpanjangan atau mengabadikan Dana Otsus.

Baca Juga:  Plt Sekda Aceh Tekankan Pentingnya Sinkronisasi RPJM Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional

Untuk itu, indikator yang mestinya dipelototin oleh calon pemimpin sejak dini hingga lima tahun ke depan bila terpilih adalah apa program strategis, kualitas itu direncanakan, dan bagaimana direalisasikan.

Juga bagaimana semuanya dipromosikan, disiapkan regulasinya, dan difasilitasi agar mendapatkan pemodalan. Juga bagaimana lobi-lobi dirancang, kebijakan di advokasi, kemitraan dibangun agar ujungnya tumbuh kembang industri yang melibatkan orang banyak bila perlu hingga berbasis keluarga.

Jadi, rakyat tidak dibiarkan sendiri atau berkelompok untuk mendapatkan kerja atau membuat kerja dan negara datang untuk mempajakinya. Kan buat palak kita.[]

Tags: acehArtikelKemiskinan
ShareTweetPinSendShare
Seedbacklink
SAGOE TV

SAGOE TV

SAGOETV.com adalah platform media digital yang memberi sudut pandang mencerahkan di Indonesia, berbasis di Banda Aceh. SAGOETV.com fokus pada berita, video, dan analisis dengan berbagai sudut pandang moderat.

Related Posts

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan
Artikel

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan

by Sulaiman Tripa
May 12, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Lingkungan Bersih sebagai Hak Asasi

by Sulaiman Tripa
May 5, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Hukum Lingkungan Berkeindonesiaan

by Sulaiman Tripa
May 2, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Hukum Lingkungan dan Kesadaran Dampak Perubahan Iklim bagi Indonesia

by Sulaiman Tripa
April 28, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Jalan Pembangunan Hijau

by Sulaiman Tripa
April 25, 2025
Load More

POPULAR NEWS

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

February 21, 2025
Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

March 31, 2025
UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

April 18, 2025
Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

April 18, 2025
Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

February 21, 2025

EDITOR'S PICK

20 Tahun Damai, Bagaimana Masa Depan Aceh? Ini Kata Fadlullah Wilmot

20 Tahun Damai, Bagaimana Masa Depan Aceh? Ini Kata Fadlullah Wilmot

May 16, 2025
Resmi Dikukuhkan Jadi Profesor, Husaini Mengungkap Awal Islam di Aceh

Resmi Dikukuhkan Jadi Profesor, Husaini Mengungkap Awal Islam di Aceh

November 13, 2024
Meukap dalam Masyarakat Kita

Meukap dalam Masyarakat Kita

March 24, 2025

Mari Gerakkan Literasi Berbasis Al-Qur’an

March 20, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.