• Tentang Kami
Tuesday, May 20, 2025
SAGOE TV
No Result
View All Result
SUBSCRIBE
KIRIM TULISAN
  • Beranda
  • News
    UNISAI Tingkatkan Mutu Jurnal Ilmiah Lewat Workshop

    UNISAI Tingkatkan Mutu Jurnal Ilmiah Lewat Workshop

    Marlina Resmi Jabat Bunda PAUD, Bunda Literasi, dan Ketua FORIKAN Aceh, Ini Harapan Mualem

    Marlina Resmi Jabat Bunda PAUD, Bunda Literasi, dan Ketua Forikan Aceh, Ini Harapan Mualem

    Pesawat Garuda Indonesia Terbangkan 392 Jemaah Haji Aceh Kloter 3 Menuju Tanah Suci

    Pesawat Garuda Indonesia Terbangkan 392 Jemaah Haji Aceh Kloter 3 Menuju Tanah Suci

    Skandal Ijazah di Panwaslih Aceh Barat, DKPP Resmi Copot Aidil Azhar dari Kursi Ketua

    Skandal Ijazah di Panwaslih Aceh Barat, DKPP Resmi Copot Aidil Azhar dari Kursi Ketua

    Pemko Banda Aceh Diminta Evaluasi Total Implementasi Qanun Pendidikan Agama

    Pemko Banda Aceh Diminta Evaluasi Total Implementasi Qanun Pendidikan Agama

    Dekranasda Aceh Miliki Kepengurusan Baru, Marlina: Saatnya Majukan Kerajinan Daerah

    Dekranasda Aceh Miliki Kepengurusan Baru, Marlina: Saatnya Majukan Kerajinan Daerah

    Jemaah Haji Aceh Kloter 2 Tiba di Makkah

    Jemaah Haji Aceh Kloter 2 Tiba di Makkah

    74 Pejabat Dilantik Gubernur Mualem, ASN Didorong Lebih Profesional dan Amanah

    74 Pejabat Dilantik Gubernur Mualem, ASN Didorong Lebih Profesional dan Amanah

    Mualem dan DPR Aceh Kompak Kawal Revisi UUPA, Optimis Diterima Presiden Prabowo

    Mualem dan DPR Aceh Kompak Kawal Revisi UUPA, Optimis Diterima Presiden Prabowo

    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
      Liga 2 Siap Pakai VAR, PSSI dan LIB Latih 73 Wasit dan Asisten Wasit

      Liga 2 Siap Pakai VAR, PSSI dan LIB Latih 73 Wasit dan Asisten Wasit

      Logo Persiraja Banda Aceh

      Persiraja Dukung Penerapan VAR di Liga 2 2025/26

      Proliga 2025 Resmi Ditutup Menpora Dito, Bhayangkara Presisi dan Pertamina Enduro Raih Juara

      Proliga 2025 Resmi Ditutup Menpora Dito, Bhayangkara Presisi dan Pertamina Enduro Raih Juara

      PSIS Jadi Tim Pertama yang Degradasi dari Liga 1 Setelah 12 Laga Tanpa Kemenangan

      PSIS Jadi Tim Pertama yang Degradasi dari Liga 1 Setelah 12 Laga Tanpa Kemenangan

      Persib Bandung Juara Liga 1, Bojan Hodak Langsung Beri ‘Bonus’ untuk Pemain

      Persib Bandung Juara Liga 1, Bojan Hodak Langsung Beri ‘Bonus’ untuk Pemain

      Ramadansyah Hasan Ditunjuk sebagai Perwakilan Persiraja di Eropa

      Ramadansyah Hasan Ditunjuk sebagai Perwakilan Persiraja di Eropa

      Buka Turnamen Sepak Bola, Bupati Aceh Besar Minta Pemain Tutup Aurat Pakai Celana Legging

      Buka Turnamen Sepak Bola, Bupati Aceh Besar Minta Pemain Tutup Aurat

      Seleksi Pemain Sepak Bola Pra PORA 2025 Aceh Besar Resmi Ditutup, 30 Pemain Terbaik Terpilih

      Seleksi Pemain Sepak Bola Pra PORA 2025 Aceh Besar Resmi Ditutup, 30 Pemain Terbaik Terpilih

      Timnas Indonesia Kini Sudah Bisa Dimainkan di Game Sepak Bola eFootball

      Timnas Indonesia Kini Sudah Bisa Dimainkan di Game Sepak Bola eFootball

  • Podcast
    Benteng Gunung Biram, Saksi Sejarah Perjuangan Aceh yang Terlupakan

    Benteng Gunung Biram, Saksi Sejarah Perjuangan Aceh yang Terlupakan

    Antara Pedoman Hukum dan Otoritas Keagamaan Fatwa dalam Islam

    Antara Pedoman Hukum dan Otoritas Keagamaan Fatwa dalam Islam

    Iqbal Alfajri; Jejak Pemain Aceh di Paraguay dan Kiprah Baru di Dunia Bahasa

    Iqbal Alfajri; Jejak Pemain Aceh di Paraguay dan Kiprah Baru di Dunia Bahasa

    Gerakan Aceh Berwakaf untuk Optimalkan Potensi Ekonomi Umat

    Gerakan Aceh Berwakaf untuk Optimalkan Potensi Ekonomi Umat

    Maraknya Pengemis dan Eksploitasi Anak di Banda Aceh, DPRK Desak Langkah Tegas

    Maraknya Pengemis dan Eksploitasi Anak di Banda Aceh, DPRK Desak Langkah Tegas

    Pernikahan Dini, Tantangan dan Dampaknya terhadap Ketahanan Keluarga

    Pernikahan Dini, Tantangan dan Dampaknya terhadap Ketahanan Keluarga

    Pemerintah Aceh Diminta Maksimalkan Potensi Gas South Andaman untuk Kesejahteraan Daerah

    Pemerintah Aceh Diminta Maksimalkan Potensi Gas South Andaman untuk Kesejahteraan Daerah

    Refleksi Dua Dekade Damai dan Tsunami Aceh: Aman tapi Tak Nyaman?

    Refleksi Dua Dekade Damai dan Tsunami Aceh: Aman tapi Tak Nyaman?

    Peran Perempuan dalam Mitigasi Perubahan Iklim dan Transisi Energi

    Podcast Perempuan Menghadapi Krisis Iklim: dari Tantangan ke Terobosan

  • Bisnis
  • Biografi
    Cerita Mahasiswa Myanmar di USK Terpesona Budaya dan Keramahan Warga Aceh

    Cerita Mahasiswa Myanmar di USK, Terpesona Budaya dan Keramahan Warga Aceh

    Dari Aceh ke Eropa dan Afrika, Perjalanan Inspiratif Aulia Agusdi Menembus Dunia Akademik

    Dari Aceh ke Eropa dan Afrika, Perjalanan Inspiratif Aulia Agusdi Menembus Dunia Akademik

    Muhammad Harzan Hafiz, Mendedikasikan Diri untuk Ilmu dan Al-Qur’an

    Muhammad Harzan Hafiz, Mendedikasikan Diri untuk Ilmu dan Al-Qur’an

    Muhammad Dahlan, Praktisi Migas Asal Aceh yang Mendunia

    Muhammad Dahlan, Praktisi Migas Asal Aceh yang Mendunia

    Pengemban Cahaya dari Serambi Mekah ke Negeri Gajah Putih

    Pengemban Cahaya dari Serambi Mekah ke Negeri Gajah Putih

    Universitas Almuslim Peusangan Bireuen Kukuhkan Guru Besar Pertama, Ini Profilnya

    Universitas Almuslim Peusangan Bireuen Kukuhkan Guru Besar Pertama, Ini Profilnya

    Siti Murtiningsih, Istri Wamen Nezar Patria Dikukuhkan Jadi Guru Besar Filsafat Pendidikan UGM

    Siti Murtiningsih, Istri Wamen Nezar Patria Dikukuhkan Jadi Guru Besar Filsafat Pendidikan UGM

    Saprina Siregar: Pejuang Pendidikan Inklusif dan Inspirasi bagi Generasi

    Saprina Siregar: Pejuang Pendidikan Inklusi dan Inspirasi bagi Generasi

    Dara Amelia Putri, Pemimpin Perempuan di HMP-IP FAH UIN Ar-Raniry

    Dara Amelia Putri, Pemimpin Perempuan di HMP-IP FAH UIN Ar-Raniry

  • Opini
    Muna Yastuti Madrah

    Pendidikan Kita, Pasar Mereka: Memaknai Hari Pendidikan Nasional dalam Pusaran Geopolitik

    Gedung Tsunami Aceh, simbol ketahanan dan kebangkitan masyarakat setelah bencana 2004.

    Aceh dan Pola Pikir Fleksibel: Kunci Beradaptasi di Era Modern

    Aceh Berpeluang Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

    Aceh Berpeluang Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

    Mengembalikan Masa Depan Migas Aceh: Dari Petro Dolar ke Petro Dirham

    Mengembalikan Masa Depan Migas Aceh: Dari Petro Dolar ke Petro Dirham

    Fatwa Radikal

    Kopi, Sufi, dan Kontroversinya

    Peran dan Kontribusi CSO di Aceh

    Peran dan Kontribusi CSO di Aceh

    Allah dan CCTV, Menata Kesadaran Moral di Era Digital

    Allah dan CCTV, Menata Kesadaran Moral di Era Digital

    Restorasi Aceh; Menuju Kejayaan dan Kemakmuran

    Restorasi Aceh; Menuju Kejayaan dan Kemakmuran

    Dari Kelompok Diskusi Hingga Migrasi ke Politik: Potret OMS Aceh

    Dari Kelompok Diskusi Hingga Migrasi ke Politik: Potret OMS Aceh

  • Analisis
    Ari J. Palawi

    Menyalakan Jalan Pulang bagi Kebudayaan Aceh

    Ari J. Palawi

    Yayasan, Memberi, dan Salah Kaprah yang Terlanjur Akut

    Hutan Kota Tibang dan Fasilitas Publik Kota Banda Aceh

    Hutan Kota Tibang dan Fasilitas Publik Kota Banda Aceh

    Ari J. Palawi

    Apakah Aceh Berani Istimewa?

    Sahlan Hanafiah

    Abua Leman dan Tidur Aja Dulu

    Membuka Jalan Baru: Transformasi Pembangunan Aceh Menuju Kemandirian

    Membuka Jalan Baru: Transformasi Pembangunan Aceh Menuju Kemandirian

    Fatwa Radikal

    Kopi, Sufi, dan Kontroversinya

    Mencermati Masa Paceklik OMS di Aceh

    Mencermati Masa Paceklik OMS di Aceh

    Peran OMS dalam Transformasi Perjuangan Aceh

    Peran OMS dalam Transformasi Perjuangan Aceh

  • Beranda
  • News
    UNISAI Tingkatkan Mutu Jurnal Ilmiah Lewat Workshop

    UNISAI Tingkatkan Mutu Jurnal Ilmiah Lewat Workshop

    Marlina Resmi Jabat Bunda PAUD, Bunda Literasi, dan Ketua FORIKAN Aceh, Ini Harapan Mualem

    Marlina Resmi Jabat Bunda PAUD, Bunda Literasi, dan Ketua Forikan Aceh, Ini Harapan Mualem

    Pesawat Garuda Indonesia Terbangkan 392 Jemaah Haji Aceh Kloter 3 Menuju Tanah Suci

    Pesawat Garuda Indonesia Terbangkan 392 Jemaah Haji Aceh Kloter 3 Menuju Tanah Suci

    Skandal Ijazah di Panwaslih Aceh Barat, DKPP Resmi Copot Aidil Azhar dari Kursi Ketua

    Skandal Ijazah di Panwaslih Aceh Barat, DKPP Resmi Copot Aidil Azhar dari Kursi Ketua

    Pemko Banda Aceh Diminta Evaluasi Total Implementasi Qanun Pendidikan Agama

    Pemko Banda Aceh Diminta Evaluasi Total Implementasi Qanun Pendidikan Agama

    Dekranasda Aceh Miliki Kepengurusan Baru, Marlina: Saatnya Majukan Kerajinan Daerah

    Dekranasda Aceh Miliki Kepengurusan Baru, Marlina: Saatnya Majukan Kerajinan Daerah

    Jemaah Haji Aceh Kloter 2 Tiba di Makkah

    Jemaah Haji Aceh Kloter 2 Tiba di Makkah

    74 Pejabat Dilantik Gubernur Mualem, ASN Didorong Lebih Profesional dan Amanah

    74 Pejabat Dilantik Gubernur Mualem, ASN Didorong Lebih Profesional dan Amanah

    Mualem dan DPR Aceh Kompak Kawal Revisi UUPA, Optimis Diterima Presiden Prabowo

    Mualem dan DPR Aceh Kompak Kawal Revisi UUPA, Optimis Diterima Presiden Prabowo

    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
      Liga 2 Siap Pakai VAR, PSSI dan LIB Latih 73 Wasit dan Asisten Wasit

      Liga 2 Siap Pakai VAR, PSSI dan LIB Latih 73 Wasit dan Asisten Wasit

      Logo Persiraja Banda Aceh

      Persiraja Dukung Penerapan VAR di Liga 2 2025/26

      Proliga 2025 Resmi Ditutup Menpora Dito, Bhayangkara Presisi dan Pertamina Enduro Raih Juara

      Proliga 2025 Resmi Ditutup Menpora Dito, Bhayangkara Presisi dan Pertamina Enduro Raih Juara

      PSIS Jadi Tim Pertama yang Degradasi dari Liga 1 Setelah 12 Laga Tanpa Kemenangan

      PSIS Jadi Tim Pertama yang Degradasi dari Liga 1 Setelah 12 Laga Tanpa Kemenangan

      Persib Bandung Juara Liga 1, Bojan Hodak Langsung Beri ‘Bonus’ untuk Pemain

      Persib Bandung Juara Liga 1, Bojan Hodak Langsung Beri ‘Bonus’ untuk Pemain

      Ramadansyah Hasan Ditunjuk sebagai Perwakilan Persiraja di Eropa

      Ramadansyah Hasan Ditunjuk sebagai Perwakilan Persiraja di Eropa

      Buka Turnamen Sepak Bola, Bupati Aceh Besar Minta Pemain Tutup Aurat Pakai Celana Legging

      Buka Turnamen Sepak Bola, Bupati Aceh Besar Minta Pemain Tutup Aurat

      Seleksi Pemain Sepak Bola Pra PORA 2025 Aceh Besar Resmi Ditutup, 30 Pemain Terbaik Terpilih

      Seleksi Pemain Sepak Bola Pra PORA 2025 Aceh Besar Resmi Ditutup, 30 Pemain Terbaik Terpilih

      Timnas Indonesia Kini Sudah Bisa Dimainkan di Game Sepak Bola eFootball

      Timnas Indonesia Kini Sudah Bisa Dimainkan di Game Sepak Bola eFootball

  • Podcast
    Benteng Gunung Biram, Saksi Sejarah Perjuangan Aceh yang Terlupakan

    Benteng Gunung Biram, Saksi Sejarah Perjuangan Aceh yang Terlupakan

    Antara Pedoman Hukum dan Otoritas Keagamaan Fatwa dalam Islam

    Antara Pedoman Hukum dan Otoritas Keagamaan Fatwa dalam Islam

    Iqbal Alfajri; Jejak Pemain Aceh di Paraguay dan Kiprah Baru di Dunia Bahasa

    Iqbal Alfajri; Jejak Pemain Aceh di Paraguay dan Kiprah Baru di Dunia Bahasa

    Gerakan Aceh Berwakaf untuk Optimalkan Potensi Ekonomi Umat

    Gerakan Aceh Berwakaf untuk Optimalkan Potensi Ekonomi Umat

    Maraknya Pengemis dan Eksploitasi Anak di Banda Aceh, DPRK Desak Langkah Tegas

    Maraknya Pengemis dan Eksploitasi Anak di Banda Aceh, DPRK Desak Langkah Tegas

    Pernikahan Dini, Tantangan dan Dampaknya terhadap Ketahanan Keluarga

    Pernikahan Dini, Tantangan dan Dampaknya terhadap Ketahanan Keluarga

    Pemerintah Aceh Diminta Maksimalkan Potensi Gas South Andaman untuk Kesejahteraan Daerah

    Pemerintah Aceh Diminta Maksimalkan Potensi Gas South Andaman untuk Kesejahteraan Daerah

    Refleksi Dua Dekade Damai dan Tsunami Aceh: Aman tapi Tak Nyaman?

    Refleksi Dua Dekade Damai dan Tsunami Aceh: Aman tapi Tak Nyaman?

    Peran Perempuan dalam Mitigasi Perubahan Iklim dan Transisi Energi

    Podcast Perempuan Menghadapi Krisis Iklim: dari Tantangan ke Terobosan

  • Bisnis
  • Biografi
    Cerita Mahasiswa Myanmar di USK Terpesona Budaya dan Keramahan Warga Aceh

    Cerita Mahasiswa Myanmar di USK, Terpesona Budaya dan Keramahan Warga Aceh

    Dari Aceh ke Eropa dan Afrika, Perjalanan Inspiratif Aulia Agusdi Menembus Dunia Akademik

    Dari Aceh ke Eropa dan Afrika, Perjalanan Inspiratif Aulia Agusdi Menembus Dunia Akademik

    Muhammad Harzan Hafiz, Mendedikasikan Diri untuk Ilmu dan Al-Qur’an

    Muhammad Harzan Hafiz, Mendedikasikan Diri untuk Ilmu dan Al-Qur’an

    Muhammad Dahlan, Praktisi Migas Asal Aceh yang Mendunia

    Muhammad Dahlan, Praktisi Migas Asal Aceh yang Mendunia

    Pengemban Cahaya dari Serambi Mekah ke Negeri Gajah Putih

    Pengemban Cahaya dari Serambi Mekah ke Negeri Gajah Putih

    Universitas Almuslim Peusangan Bireuen Kukuhkan Guru Besar Pertama, Ini Profilnya

    Universitas Almuslim Peusangan Bireuen Kukuhkan Guru Besar Pertama, Ini Profilnya

    Siti Murtiningsih, Istri Wamen Nezar Patria Dikukuhkan Jadi Guru Besar Filsafat Pendidikan UGM

    Siti Murtiningsih, Istri Wamen Nezar Patria Dikukuhkan Jadi Guru Besar Filsafat Pendidikan UGM

    Saprina Siregar: Pejuang Pendidikan Inklusif dan Inspirasi bagi Generasi

    Saprina Siregar: Pejuang Pendidikan Inklusi dan Inspirasi bagi Generasi

    Dara Amelia Putri, Pemimpin Perempuan di HMP-IP FAH UIN Ar-Raniry

    Dara Amelia Putri, Pemimpin Perempuan di HMP-IP FAH UIN Ar-Raniry

  • Opini
    Muna Yastuti Madrah

    Pendidikan Kita, Pasar Mereka: Memaknai Hari Pendidikan Nasional dalam Pusaran Geopolitik

    Gedung Tsunami Aceh, simbol ketahanan dan kebangkitan masyarakat setelah bencana 2004.

    Aceh dan Pola Pikir Fleksibel: Kunci Beradaptasi di Era Modern

    Aceh Berpeluang Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

    Aceh Berpeluang Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

    Mengembalikan Masa Depan Migas Aceh: Dari Petro Dolar ke Petro Dirham

    Mengembalikan Masa Depan Migas Aceh: Dari Petro Dolar ke Petro Dirham

    Fatwa Radikal

    Kopi, Sufi, dan Kontroversinya

    Peran dan Kontribusi CSO di Aceh

    Peran dan Kontribusi CSO di Aceh

    Allah dan CCTV, Menata Kesadaran Moral di Era Digital

    Allah dan CCTV, Menata Kesadaran Moral di Era Digital

    Restorasi Aceh; Menuju Kejayaan dan Kemakmuran

    Restorasi Aceh; Menuju Kejayaan dan Kemakmuran

    Dari Kelompok Diskusi Hingga Migrasi ke Politik: Potret OMS Aceh

    Dari Kelompok Diskusi Hingga Migrasi ke Politik: Potret OMS Aceh

  • Analisis
    Ari J. Palawi

    Menyalakan Jalan Pulang bagi Kebudayaan Aceh

    Ari J. Palawi

    Yayasan, Memberi, dan Salah Kaprah yang Terlanjur Akut

    Hutan Kota Tibang dan Fasilitas Publik Kota Banda Aceh

    Hutan Kota Tibang dan Fasilitas Publik Kota Banda Aceh

    Ari J. Palawi

    Apakah Aceh Berani Istimewa?

    Sahlan Hanafiah

    Abua Leman dan Tidur Aja Dulu

    Membuka Jalan Baru: Transformasi Pembangunan Aceh Menuju Kemandirian

    Membuka Jalan Baru: Transformasi Pembangunan Aceh Menuju Kemandirian

    Fatwa Radikal

    Kopi, Sufi, dan Kontroversinya

    Mencermati Masa Paceklik OMS di Aceh

    Mencermati Masa Paceklik OMS di Aceh

    Peran OMS dalam Transformasi Perjuangan Aceh

    Peran OMS dalam Transformasi Perjuangan Aceh

No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Etnomatematika, Sang Penyelamat Siswa dari Miskonsepsi Matematika

Juli Hidayatur Rohman by Juli Hidayatur Rohman
March 25, 2025
in Artikel, Literasi
Reading Time: 6 mins read
A A
0
Etnomatematika, Sang Penyelamat Siswa dari Miskonsepsi Matematika
Share on FacebookShare on Twitter

Assalamu’alaikum Warahamtaullahi Wabarakatuh.

Halo sobat baca, semoga dalam keadaan sehat selalu ya.

BACA JUGA

Dua Buku Karya Penulis Aceh Masuk Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan

Kali ini kita akan membagikan sedikit ilmu nih mengenai etnomatematika, penasaran? Yuk simak lebih lanjut.

Dalam proses belajar dan mengajar, tidak serta merta selalu lancar tanpa adanya hambatan. Pasti muncul berbagai hal yang mengganggu proses belajar mengajar tersebut. Apalagi dalam pembelajaran matematika, dimana kita ketahui bahwa matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mendasari berbagai disiplin ilmu lainnya, oleh karena itu matematika sering disebut sebagai “Mother of Science”. Salah satu bentuk nyata dari adanya hambatan dan ganggu pada pembelajaran matematika adalah munculnya ketidakselarasan antara materi yang disajikan dengan pemahaman siswa mengenai materi tersebut, hal semacam ini biasa dikenal dengan miskonsepsi. Sebelumnya, apa sih yang dinamakan miskonsepsi itu?.

Miskonsepsi itu sendiri merupakan kesalahan konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang didefinisikan ataupun dipahami oleh para pakar dalam disiplin ilmu pada bidang tertentu. Bentuk miskonsepsi dapat berupa pemahaman konsep awal, kesalahan hubungan antar konsep, gagasan intuitif, pandangan naif atau menerima mentah-mentah apa yang didapatkan. Terdapat beberapa faktor penyebab dari miskonsepsi tersebut, antara lain berasal dari siswa itu sendiri, pengajar atau guru, buku teks sebagai pedoman, ketidaksesuaian konteks, serta cara mengajar guru yang salah dimana terdapat kecenderungan untuk meniru apa yang sudah ada dan menjadi ketetapan walaupun salah.

Mengapa kasus miskonsepsi matematika perlu mendapatkan perhatian? Hal ini dikarenakan, miskonsepsi yang terjadi kepada siswa khususnya pada mata pelajaran matematika nantinya akan berdampak terhadap kemampuan numerasi siswa, yang mana pada faktanya Indonesia sendiri menduduki peringkat bawah dalam hal numerasi. Dilansir dari survey yang dilakukan oleh PISA (Programme for International Student Assessment) dan dirilis oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) pada tahun 2018, menunjukkan Indonesia berasa pada peringkat 73 dari total peserta survey dengan skor 379. Mencengangkan bukan? Hal tersebutlah yang menjadi latar belakang mengapa miskonsepsi harus segera ditindak.

Salah satu bentuk miskonsepsi matematik adalah pada pembelajaran geometri, khususnya pada Segi Empat. Misalnya siswa diberikan beberapa bentuk segi empat dilanjutkan pertanyaan mana bentuk dari jajar genjang? Pasti sebagian siswa hanya menjawab satu bentuk jajar genjang, hal tersebut sudah dianggap identik oleh siswa karena pengajaran guru yang salah konsep, hal ini merupakan salah satu penyebab cikal bakal adanya miskonsepsi, masih banyak miskonsepsi yang ada.

Baca Juga:  Adopsi Bukan Sekedar Pengangkatan Anak

Sebagai pelaku pendidikan, miskonsepsi bukan menjadi hal yang baru dan tabu, miskonsepsi sering terjadi kepada siswa, terlebih lagi pada mata pelajaran matematika yang sejatinya perlu menggunakan model pembelajaran yang sesuai oleh guru atau pengajar dan juga pemahaman mendalam yang dibangun oleh siswa itu sendiri melalui proses pengajaran. Konsep matematika harus disajikan dengan penuh kehati-hatian dan dengan diperlukannya media untuk menyampaikannya agar tidak terjadi miskonsepsi. Salah satu media yang kami rasa mampu dijadikan sebagai upaya untuk menurunkan tingkat miskonsepsi sembari meningkatkan kemampuan numerasi siswa, yaitu dengan pemberlakuan pembelajaran matematika berbasis Etnomatematika. Nah apakah sobat baca sudah tau apa itu Etnomatematika?.

Istilah Ethnomathematics dalam bahasa Indonesia disebut dengan etnomatematika yang pertama kali diperkenalkan oleh D’Ambrosio, seorang matematikawan Brazil pada tahun 1977. D’Ambrosio (dalam Dominikus, 2018) menyebutkan bahwa etnomatematika disebut sebagai praktik matematika dalam budaya yang tanpa ekspresi tertulis dari masyarakat yang sebelumnya dicap sebagai masyarakat primitif atau kuno. Saat ini masyarakat yang sebelumnya dicap sebagai masyarakat primitif atau kuno kini sudah menjadi bidang penelitian tentang hubungan antara budaya dengan matematika dan berperan penting dalam pendidikan matematika. Menurut D’Ambrosio (1985) etnomatematika merupakan “In contrast to this we will call ethnomathemaics the mathematics which is practised among identifiable cultural groups, such as national-tribal societies, labor groups, children of a certain age bracket, professional classes, and so on”. Etnomatematika sebagai matematika yang dipraktikan diberbagai kelompok budaya seperti masyarakat suku bangsa, kelompok pekerja, anak-anak kelompok usia tertentu, kelompok profesional, dan lainnya. Dari berbagai kelompok budaya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ini akan menghasilkan bentuk matematika yang berbeda pula, karena setiap budaya mempunyai karakteristiknya masing-masing. Pengertian etnomatematika terus mengalami perkembangan dan perubahan sejak pertama kali diperkenalkan oleh D’Ambrosio. Perubahan tersebut terkait dengan makna budaya atau kelompok budaya yang menjadi area penelitian etnomatematika. Etnomatematika yang berawal dari kata etno memiliki makna tertentu, D’Ambrosio & Francois (dalam Dominikus, 2018) menyebutkan bahwa makna kata etno tersebut tidak hanya terkait dengan etnis atau kelompok budaya saja tetapi juga termasuk hal lain dalam budaya masyarakat seperti jargon, kode, simbol, mitos, bahkan cara-cara tertentu yang digunakan masyarakat untuk bernalar dalam menyimpulkan. Contoh penerapan etnomatematika, antara lain  :

  1. Permainan Engklek.

 

Permainan engklek merupakan permainan tradisional di Indonesia dengan berbagai variasi nama serta aturan yang berbeda-beda. Pada permainan engklek ditemukan adanya hubungan antara urutan pemain dengan matematika yang memiliki unsur matematika peluang. Pada keempat pemain terdapat unsur peluang yang digunakan untuk menentukan urutan pemain. Pola urutan permainan umumnya dikakukan dengan melakukan hompimpa. Dengan menggunakan rumus permutasi, dapat diketahui banyak pola urutan pemain dalam permainan engklek sebagai berikut.

Baca Juga:  Etnografi Kematian Selama Pandemi Covid-19

 

Misal A, B, C, D, sedang bermain engklek, kemudian mereka melakukan hom pim pa untuk menentukan pola urutan bermain. Dengan menggunakan rumus permutasi, banyaknya pola urutan bermain dapat diketahui, yaitu :

Jadi terdapat 24 pola urutan bermain dari keempat pemain tersebut.

  1. Konsep Himpunan pada Motif Kain Tenun Songket Melayu Langkat.

Motif-motif umum tenun, motif tenun yang selalu dipakai dalam kain tenun songket Melayu Langkat dapat dihubungkan dengan konsep himpunan. Himpunan bagian merupakan jenis himpunan yang dapat diidentifikasi pada konsep ini. Lalu, didaftarkan seperti ; A (Motif tenun umum) = {Tepak sirih, keris Melayu, mahkota sultan, putri dua segirik, sampan berlayar, pulut manis, bunga sekaki, bunga seroja, bunga matahari, bunga mawar, bunga melati, rumput teki, lebah begantung gunung, lebah begantung laut, itik menyelam, itik pulang petang, itik berbaris, pucuk rebung, tampuk manggis}. Maka, A(n) = 19.

  1. Tarian Caci

Tarian Caci merupakan sebuah tarian kesatriaan dan warisan budaya daerah masyarakat Manggarai. Secara etimologis Caci berasal dari dua suku kata yakni ca dan ci. Ca berarti satu dan ci berarti lawan. Jadi, tarian Caci berarti tarian seorang melawan seorang yang lain yang memiliki prinsip sportif dan kreatif dalam aksi. Dalam aksinya, terdapat dua kelompok laki-laki yang akan bertarung. Dalam pertarungan ini, dua kelompok laki-laki tersebut dipasangkan satu lawan satu. Dalam matematika, terlihat bahwa konsep memasangkan laki-laki dalam dua kelompok tersebut menggunakan konsep himpunan, dimana dua kelompok pemain tersebut merupakan dua himpunan pemain dan lawan pemain misalkan A={a1, a2, a3,…} dan B={b1, b2, b3,…}. Relasi saat pementasan tarian caci antara dua anggota himpunan itu dapat digambarkan dengan 𝑅: 𝐴 → 𝐵 dimana pemetaannya mengikuti aturan pemetaan satu-satu.

Dari penjelasan di atas, pembelajaran matematika berbasis budaya akan menjadi alternatif pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan inovatif. Karena memungkinkan terjadinya pemaknaan secara kontekstual berdasarkan pada pengalaman siswa sebagai anggota suatu masyarakat budaya, sehingga diharapkan dapat turut serta dalam mencegah dan mengatasi miskonsepsi yang terjadi pada proses pembelajaran matematika. Etnomatematika juga memfasilitasi siswa untuk mampu mengkonstruksi konsep matematika sebagai bagian dari pemahaman konsep berdasarkan pengetahuan siswa tentang lingkungan sosial budaya mereka. Selain itu, etnomatematika juga menyediakan lingkungan pembelajaran yang menciptakan motivasi baik dan lebih menyenangkan. Sehingga siswa memiliki minat yang besar dalam mengikuti pembelajaran matematika dan diharapkan dapat mempengaruhi kemampuan matematika mereka, khususnya pada kemampuan numerasi.

Baca Juga:  Guru dan Teknologi Masa Pandemi

Adapun pembelajaran etnomatematika yang baik untuk mengatasi miskonsepsi adalah sesuai dengan karakteristik berikut :

  1. Pemilihan konten budaya disesuaikan dengan konten matematika yang sedang dipelajari. Misalnya ketika mempelajari topic kerucut, diberikan produk budaya yang sesuai dengan bentuk kerucut.
  2. Dari produk budaya yang dijadikan bahan etnomatematika, dilihat konsep-konsep matematika yang terdapat di dalamnya, baik untuk dijadikan referensi pengajaran maupun untuk memodelkan konsep budaya secara matematis dari produk budaya tersebut. Misalnya menemukan konsep matematika apa yang ada pada bangunan adat, pakaian adat dan sebagainya.
  3. Siswa diarahkan untuk menghargai budaya mereka, salah satunya dengan menemukan sifat matematika yang ada pada budaya mereka tersebut. Dengan mempelajari matematika menggunakan budaya yang ada di kehidupan sehari-hari, peserta didik akan terdorong untuk menghargai budaya mereka, sebaliknya pembelajaran matematika akan lebih bermakna.

Dapat disimpulkan bahwasannya miskonsepsi matematika perlu mendapatkan perhatian, karena nantinya akan berdampak terhadap kemampuan numerasi siswa. Salah satu cara untuk mengatasi dan mencegah adanya miskonsepsi adalah dengan menggunakan model pembelajaran matematika berbasis budaya atau yang disebut dengan etnomatematika. Etnomatematika ini akan menjadi alternatif pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan inovatif, karena memungkinkan terjadinya pemaknaan secara kontekstual berdasarkan pada pengalaman siswa sebagai anggota suatu masyarakat budaya, sehingga diharapkan dapat turut serta dalam mencegah dan mengatasi miskonsepsi yang terjadi pada proses pembelajaran matematika. Karakteristik pembelajaran etnomatematika yang baik untuk mengatasi miskonsepsi, seperti pemilihan konten budaya disesuaikan dengan konten matematika yang sedang dipelajari, dilihat konsep-konsep matematika yang terdapat di dalamnya, baik untuk dijadikan referensi pengajaran maupun untuk memodelkan konsep budaya secara matematis dari produk budaya tersebut, kemudian siswa diarahkan untuk menghargai budaya mereka, salah satunya dengan menemukan sifat matematika yang ada pada budaya mereka tersebut. Dengan mempelajari matematika menggunakan budaya yang ada di kehidupan sehari-hari, peserta didik akan terdorong untuk menghargai budaya mereka, sebaliknya pembelajaran matematika akan lebih bermakna.

Nah, bagaimana sobat menarik bukan?

Semoga ilmu yang sedikit kami bagikan dapat berguna bagi kita semua ya.

Saya pamit undur diri.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

ShareTweetPinSendShare
Seedbacklink
Juli Hidayatur Rohman

Juli Hidayatur Rohman

Lulusan S1 Pendidikan Matematika Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Related Posts

Dua Buku Karya Penulis Aceh Masuk Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025
Literasi

Dua Buku Karya Penulis Aceh Masuk Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

by SAGOE TV
May 18, 2025
Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan
Artikel

Kelestarian Alam sebagai Jalan Kebahagiaan

by Sulaiman Tripa
May 12, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Lingkungan Bersih sebagai Hak Asasi

by Sulaiman Tripa
May 5, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Hukum Lingkungan Berkeindonesiaan

by Sulaiman Tripa
May 2, 2025
sulaiman tripa
Artikel

Hukum Lingkungan dan Kesadaran Dampak Perubahan Iklim bagi Indonesia

by Sulaiman Tripa
April 28, 2025
Load More

POPULAR NEWS

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

Waled Landeng: Prioritaskan Non-ASN R2 dan R3 Jadi PPPK Penuh Waktu

February 21, 2025
Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

Gampong Lam Geu Eu Raih Juara Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H Aceh Tahun 2025

March 31, 2025
UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

UIN Ar-Raniry Buka Prodi Manajemen Industri Halal, Mulai Terima Mahasiswa Baru

April 18, 2025
Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

Realitas di Aceh Lebih ‘Bid’ah’ dari Filmnya

April 18, 2025
Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

Wali Nanggroe, Waled Landeng dan Cap Sikureung di Malaya

February 21, 2025

EDITOR'S PICK

70 Persen Peserta Layak ke Ajang MTQ Aceh di Pidie Jaya 2025

70 Persen Peserta Layak ke Ajang MTQ Aceh di Pidie Jaya 2025

January 24, 2025
Dr Sulaiman Tripa

Malam Puasa 29, Apa yang Membekas dari Puasa Kita?

March 28, 2025
Mahasiswa Ilmu Komunikasi USK Lulus Program IISMA-E ke Australia

Mahasiswa Ilmu Komunikasi USK Aceh Lulus Program IISMA-E ke Australia

August 23, 2024
Bank Aceh Syariah Bagikan Dividen Rp300 Miliar, Naik dari Tahun Sebelumnya

Bank Aceh Syariah Bagikan Dividen Rp300 Miliar, Naik dari Tahun Sebelumnya

February 11, 2025
Seedbacklink
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Iklan
  • Aset
  • Indeks Artikel

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.

No Result
View All Result
  • Artikel
  • News
  • Biografi
  • Bisnis
  • Entertainment
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Politik
  • Reportase
  • Resensi
  • Penulis
  • Kirim Tulisan

© 2025 PT Sagoe Media Kreasi - DesingnedBy AfkariDigital.